Dalam hal penggunaan alat kontrasepsi, wanita menanggung banyak risiko, seperti gangguan keseimbangan hormon, risiko haid tidak teratur, perubahan fisik secara drastis, hingga pendarahan. Sementara, pria, minim risiko bahkan hampir tidak ada. Namun, mengapa hanya sedikit pria bersedia menggunakan alat kontrasepsi?
Menstruasi terjadi saat kehamilan tidak terjadi. Normalnya, sebulan sekali. Setiap perempuan setidaknya mengalami ketidakteraturan menstruasi di satu titik hidupnya. Ketahui apakah ketidakteraturan itu masih termasuk “normal” atau “abnormal”.
Anak merupakan anugerah terindah dari Tuhan bagi keluarga. Namun, jika belum siap memilikinya, lebih baik menundanya. Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegahnya.
Kanker serviks menempati peringkat kedua sebagai “pembunuh” perempuan setelah kanker payudara. Mendeteksi kanker sejak dini dapat meningkatkan peluang untuk sembuh.
Pada pap smear, penyedia layanan kesehatan mengambil sel dari leher rahim Anda untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah ada tanda-tanda kanker. Pap smear juga dapat mendeteksi infeksi dan peradangan tertentu.
Nama “pap” diambil dari nama seorang dokter di Amerika yang mengembangkan tes ini, yaitu Dr. George Papanicolaou.
Pada 2020 lalu, Indonesia kehilangan satu aktris senior unggulannya, Ria Irawan, akibat kanker serviks. Bermula dari serviks, kanker menyebar ke getah bening, endometrium, paru-paru, hingga kepala.
Meski akhirnya tubuh Ria menyerah, tak pernah ia tampak mengeluh dan putus asa dalam perjuangannya. Apa sebenarnya kanker serviks itu? Mari pelajari!
Pamela Peeke, penulis buku Body-for-Life for Women mengatakan, “Mengenali kondisi payudara akan membuat kita merasakan ketika ada sesuatu yang berbeda.”
Payudara mengalami perubahan saat menstruasi, hamil, menyusui, pubertas, dan menopause. Tapi, adakah perubahan normal lainnya di luar waktu-waktu ini? Kapan harus ke dokter?