Berbagai Tes Penyakit Menular Seksual
Ditinjau oleh dr. Sarah Josephine

Penyakit menular seksual (PMS), atau yang juga dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS), adalah kondisi yang dapat ditularkan melalui berbagai bentuk aktivitas seksual—baik melalui mulut, anus, vagina, maupun penis. Terdapat berbagai jenis PMS, dan masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Beberapa gejala umum antara lain rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan tidak normal dari area genital.
Jenis-jenis tes PMS

1. Hepatitis B

2. Sifilis
- Kelebihan: Sensitivitas tinggi — artinya mampu mendeteksi infeksi pada banyak kasus.
- Kekurangan: Kurang spesifik. Hasil positif belum tentu berarti seseorang mengidap sifilis, karena antibodi ini juga bisa muncul akibat infeksi atau kondisi lain.
- Kelebihan: Dapat digunakan untuk mengonfirmasi infeksi sifilis, baik yang masih aktif maupun yang sudah lama terjadi.
- Kekurangan: Hasil positif bisa bertahan seumur hidup, bahkan setelah pengobatan berhasil. Oleh karena itu, TPHA tidak bisa membedakan apakah infeksi masih aktif atau hanya menunjukkan jejak dari infeksi lama yang sudah sembuh.
3. HIV
- Tes laboratorium (darah dari vena): Dapat mendeteksi antibodi HIV dalam waktu 23–90 hari setelah infeksi. Hasil biasanya keluar dalam beberapa hari.
- Tes cepat (air liur, urine, atau darah dari jari): Hasil keluar dalam waktu sekitar 30 menit.
- Tes laboratorium (darah dari vena): Dapat mendeteksi HIV 18–45 hari setelah infeksi.
- Tes cepat (darah dari jari): Umumnya mendeteksi HIV dalam 18–90 hari.
4. Herpes simpleks
ReferensiCDC. Diakses pada 2025. Clinical Testing and Diagnosis for Hepatitis B.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Sexually Transmitted Infections.
Hepb. Diakses pada 2025. Understanding Your Hepatitis B Test Results.
HIV. Diakses pada 2025. What Are HIV and AIDS?
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Syphilis.