GWS Medika, bekerja sama dengan PanAsia Surgery Group, mengadakan bincang kesehatan pria bertema Tetap Sehat dan Aktif di Usia 40-an di Clinic Lounge, Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau pada 4 Desember 2024. Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu dr. Yoga D.S. Kurniawan dari GWS Medika dan dr. Jay Lim dari PanAsia Surgery Group, yang membahas topik penting seputar kesehatan pria, seperti disfungsi ereksi, kanker prostat, dan kanker testis.
Menurut WHO, pada tahun 2022, sebanyak 2,3 juta perempuan didiagnosis menderita kanker payudara, menyebabkan 670 ribu kematian di seluruh dunia. Kanker payudara terus menjadi salah satu penyebab utama kematian, selain kanker paru-paru dan kolorektal. Di Indonesia, kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan, dengan 30,8% kasus dan 20,4% kematian pada tahun 2020.
GWS Medika, sebuah klinik kesehatan di Jakarta, menggelar acara CME Talk (Continuing Medical Education) bersama PanAsia Surgery Group dan PCC (Parkway Cancer Center) (9/7). Seminar ini menghadirkan empat pembicara ternama dari Singapura untuk membahas berbagai topik kesehatan penting, seperti GERD, kanker hati, kanker prostat, dan kanker ginjal.
Pernahkah Anda merasa ragu dengan diagnosis atau ingin mendapatkan pendapat kedua dari dokter spesialis ternama? Kabar baik! Kini, Anda tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan terbaik. GWS Medika, klinik terkemuka di Jakarta, memperkenalkan Program Global Health Partnership (GHP).
GWS Medika kembali adakan CME Talk (Continuing Medical Education) untuk meningkatkan pengetahuan dan memperbarui informasi tentang kanker darah kepada tim medis. Kali ini, CME Talk bertajuk “Memahami Kanker Darah: Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) dan Leukemia Mieloma Akut (AML), serta Transplantasi Sel Punca Hematopoietik”.
Pendidikan Medis Berkelanjutan atau Continuing Medical Education merupakan langkah penting yang harus terus dilakukan agar tenaga medis tetap terkini dalam perkembangan ilmu kedokteran.
Stunting tidak hanya dipicu oleh faktor gizi buruk, tetapi juga terkait erat dengan kemiskinan, kesehatan dan gizi ibu yang tidak memadai, serta praktik perawatan anak yang kurang tepat.