Berbagai Komplikasi Diabetes
Diabetes jika tidak dikendalikan dengan baik dapat menyebabkan kadar gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan penyakit ginjal, kerusakan saraf, dan kondisi yang memengaruhi kulit, mata, dan kaki.
Mengidap diabetes merupakan kondisi seumur hidup yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi.
Komplikasi pada diabetes merupakan masalah kesehatan tambahan yang menyertai diagnosis diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2. Tingkat keparahannya bervariasi.
Meskipun beberapa komplikasi dapat ditangani dan tidak menyebabkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari, komplikasi lain dapat berdampak cukup besar pada hidup Anda.
Karena itu, penting untuk memantau kadar gula darah secara rutin untuk mencegah terjadinya komplikasi. Tidak peduli seberapa berhati-hatinya Anda, tetap saja ada kemungkinan masalah dapat muncul.
Perawatan diabetes bukanlah lari cepat atau suatu sprint, melainkan lari maraton. Jadi, atur kecepatan. Ingatlah bahwa Anda dapat mengambil langkah-langkah kecil setiap hari.
Mari kita bahas lebih lanjut. Apa saja komplikasi umum diabetes? Berikut ini adalah tujuh komplikasi yang paling umum.
1. Luka kaki diabetik
Masalah kaki merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dialami penderita diabetes. Diabetes dapat menyebabkan luka kaki, yaitu luka terbuka atau luka di telapak kaki yang merusak persyarafan dan pembuluh darah di kaki.
Seiring berjalannya waktu, kerusakan saraf ini dapat membuat kesulitan merasakan nyeri — terutama di kaki dimana gesekan sering terjadi dibandingkan bagian tubuh lain dan dipengaruhi oleh berat badan serta jenis sepatu yang dipakai.
Diabetes menyebabkan penyembuhan jadi lambat apalagi disaat kadar gula darah tidak terkontrol. Seiring waktu, luka tersebut dapat terinfeksi dan menjadi lebih parah.
Saat itulah borok kaki dapat mulai menyebabkan masalah yang lebih besar. Dalam kasus yang lebih serius, bahkan dapat menyebabkan bagian kaki di amputasi.
Namun, Anda dapat membantu mencegah borok kaki diabetik, yaitu dengan memeriksa kaki setiap hari.
2. Retinopati diabetik dan glaukoma
Diabetes dapat memengaruhi kesehatan mata. Penyakit ini dikenal sebagai retinopati diabetik. Satu dari tiga orang penderita diabetes akan mengalami berbagai bentuk kehilangan penglihatan seumur hidupnya. Komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di bagian belakang mata (retina).
Pembuluh darah dapat rusak jika kadar gula darah, atau glukosa, terlalu tinggi dalam jangka waktu lama. Kebanyakan orang tidak menyadari adanya gejala apa pun pada awalnya.
Seiring perkembangannya, mungkin ada perubahan pada penglihatan, seperti penglihatan menghilang mendadak, penglihatan berbayang, tampak ada benda atau bercak hitam yang mengambang pada penglihatan, nyeri pada mata atau mata merah.
Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan glaukoma. Hal ini terjadi ketika tekanan pada bola mata meningkat sehingga membatasi aliran darah ke retina dan saraf optik.
Glaukoma menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap. Dibandingkan dengan orang tanpa diabetes, orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengembangkan glaukoma.
Cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata adalah mengunjungi dokter mata secara teratur dan mengelola gula darah dengan obat-obatan, diet, dan olahraga.
3. Kerusakan saraf atau neuropati diabetik
Komplikasi lain dari diabetes adalah kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Sekali lagi, gula darah tinggi adalah penyebabnya. Seiring waktu, saraf di dalam tubuh Anda dapat rusak karena kadar gula darah yang tinggi.
Kerusakan saraf diabetik ini sering kali memengaruhi tungkai dan kaki. Inilah penyebab ulkus kaki pada penderita diabetes. Kerusakan saraf terkadang dapat menyebabkan mati rasa. Hal ini membuat penderita diabetes sulit merasakan nyeri, sehingga tidak menyadari adanya luka di kaki.
Namun, neuropati diabetik tidak hanya menyebabkan mati rasa. Neuropati ini juga dapat menyebabkan nyeri. Neuropati ini dapat menyebar ke seluruh tubuh, memengaruhi sistem pencernaan, jantung, pembuluh darah, dan saluran kemih.
4. Kesehatan mulut
Masalah kesehatan mulut akibat diabetes juga disebabkan oleh gula darah tinggi, yang melemahkan sel darah putih dan membuat mulut lebih rentan terhadap infeksi.
Kondisi yang paling umum adalah mulut kering, penyakit gusi, dan sariawan. Karena itu, penting untuk senantiasa menjaga kesehatan mulut, seperti menyikat gigi, membersihkan gigi dengan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.
5. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal (nefropati diabetik) disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal, yang menyebabkan fungsi ginjal tidak efisien atau gagal. Penyakit ini lebih umum terjadi pada penderita diabetes. Mempertahankan kadar glukosa darah dan tekanan darah normal dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit ginjal.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, sehingga ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah.
Hal ini mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dan cairan berlebih, yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi dapat menambah beban pada ginjal, sehingga meningkatkan risiko penyakit ginjal.
6. Penyakit kardiovaskular
Diabetes dapat memengaruhi jantung dengan merusak saraf dan pembuluh darah jika kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu lama. Orang dengan diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lipat lebih besar mengalami kardiovaskular dibandingkan orang lain.
Karena risiko ini sangat tinggi, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian paling umum pada orang dengan diabetes. Faktor risiko, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol dan glukosa tinggi, serta obesitas, meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.
Mengenali dan mengelola faktor risiko diabetes merupakan kunci untuk mencegah atau menunda timbulnya penyakit kardiovaskular.
**
Mengendalikan kadar gula darah merupakan kunci agar penderita diabetes hidup sehat. Hal tersebut juga menghindarkan risiko terjadinya berbagai komplikasi.
Untuk deteksi dini diabetes, Anda dapat mengunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta. Tim medis akan memeriksa tekanan darah dan memeriksa kadar kolesterol LDL dan trigliserida. EKG dasar juga perlu dilakukan sebagai bagian dari rekam medis lengkap.
Selain itu, Anda juga dapat menikmati pemeriksaan kesehatan berbasis AI. Teknologi AI Fundus ini dapat mendeteksi risiko terhadap 9 penyakit kronis melalui foto retina mata.
Teknologi ini bekerja dengan mengaitkan pembuluh darah di retina dengan kondisi kesehatan jantung dan otak, memberikan prediksi yang akurasinya mencapai 98%.
Teknologi AI Fundus ini dapat mengevaluasi berbagai risiko kesehatan, di antaranya:
- Risiko arteriosklerosis
- Deteksi dini gangguan metabolisme glukosa
- Evaluasi risiko anemia
- Penilaian risiko kardiovaskular
- Pemeriksaan risiko gangguan kognitif
- Deteksi risiko tumor otak
- Analisis risiko gangguan penglihatan makula
- Evaluasi risiko partikel terhirup
- Analisis retinopati diabetik
Kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, terdekat. Kontrol kadar gula darah, cegah risikonya, nikmati hidup lebih sehat!