Lakukan Ini Bersama Pasangan Sebelum Menikah

oleh Agnes Krisantibullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Bandoro
Lakukan Ini Bersama Pasangan Sebelum Menikah
Lakukan Ini Bersama Pasangan Sebelum Menikah

Pernikahan sangat dinantikan pasangan kekasih. Pernikahan menjadi tanda bahwa mereka berhasil menyelesaikan tahap perkenalan dan memulai hidup baru bersama sebagai keluarga. Persiapan untuk pesta pernikahan mungkin sudah matang, tapi sudahkah Anda dan pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah?

Apa itu skrining pranikah?


Skrining kesehatan pranikah (premarital screening) adalah serangkaian tes yang perlu dilakukan pasangan sebelum menikah. Beberapa negara mewajibkan pemeriksaan ini. Sebab, tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang bahkan tampak sehat walafiat bisa saja menjadi carrier penyakit tertentu yang belum diketahui.


Tujuan skrining bukanlah menakut-nakuti apalagi menggagalkan pernikahan impian. Melainkan, mempersiapkan masa depan lebih baik bagi calon keluarga kecil. Mengetahui adanya sesuatu yang perlu diwaspadai, juga cara menghindarinya, tentu lebih menguntungkan bagi masa depan keluarga, bukan?


Sesuai anjuran Kemkes, skrining pranikah perlu dilakukan setiap calon mempelai setidaknya 6 bulan sebelum pernikahan. Lebih jelasnya, tujuan skrining pranikah adalah untuk menghindari:


  • Penyakit darah turunan. Misalnya, anemia, talasemia, anemia sel sabit (sickle-cell), dan hemofilia.
  • Penyakit menular. Misalnya, hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.
  • Kondisi medis yang tidak diketahui.


Keuntungan melakukan skrining





Skrining pranikah meningkatkan kesadaran akan kesehatan medis setiap orang. Ini juga memungkinkan kedua mempelai dan orang-orang di sekitar mereka mampu memahami konsekuensi yang akan dihadapi dalam pernikahan. 


Melakukan pemeriksaan pranikah membantu Anda untuk:


  • Menciptakan pemahaman akan penyakit darah turunan yang mungkin dimiliki salah satu atau kedua calon pengantin.
  • Membatasi penyebaran penyakit menular seksual, seperti sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.
  • Menghindari masalah sosial dan psikologis dalam keluarga terkait kondisi kesehatan, seperti HIV/AIDS dan talasemia mayor.
  • Menyebarkan kesadaran akan konsep pernikahan yang komprehensif, bertanggung jawab, dan sehat.


Tahap-tahap pemeriksaan pranikah





Berikut tahap-tahap skrining yang perlu dilakukan pasangan calon pengantin.


1. Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum menjadi yang pertama dilakukan untuk mengetahui status kesehatan secara umum. Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah (hematologi) untuk mengetahui risiko melahirkan keturunan dengan anemia, talasemia, atau hemofilia. Pemeriksaan golongan darah untuk mengetahui kecocokan rhesus antara ibu dan calon bayi.


Pemeriksaan kadar gula darah atau tekanan darah juga menjadi hal yang penting untuk diketahui. Hipertensi, terutama jika diderita pihak perempuan, berpotensi membahayakan kandungan. Kondisi ini dikhawatirkan meningkatkan risiko preeklampsia dan persalinan prematur.


2. Pemeriksaan penyakit turunan dan kelainan genetik

Penyakit turunan adalah semua jenis penyakit yang didapatkan seseorang karena faktor keturunan, atau didapatkan dari orang tua biologisnya. Misalnya, gangguan kelainan darah yang membuat penderita tidak bisa memproduksi hemoglobin secara normal, diabetes, berbagai jenis kanker, dan kelainan genetik.


Penyakit keturunan biasanya tersembunyi. Karena itu, perlu tes khusus untuk mengetahuinya. Mengetahui kemungkinan adanya penyakit turunan dapat membuat Anda dan pasangan lebih waspada dan mampu melakukan langkah-langkah pencegahan.


3. Pemeriksaan penyakit infeksi dan penyakit menular

Penyakit-penyakit menular, seperti hepatitis B, hepatitis C, sifilis, klamidia, serta HIV/AIDS, berbahaya dan mengancam jiwa. Tentu kita tidak ingin diri sendiri, pasangan tercinta, maupun calon bayi menderita penyakit semacam ini. 


Selain itu, pemeriksaan ini juga mampu mendeteksi infeksi menular yang berpotensi memengaruhi kehamilan, seperti herpes, toxoplasmosis, rubela, dan sitomegalovirus (CMV).


Kasus penularan HIV dalam rumah tangga yang tinggi di Indonesia akhir-akhir ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi para calon pengantin. Melalui pemeriksaan, Anda dan pasangan akan tahu langkah yang perlu diambil sebelum pernikahan terjadi. Harapannya, Anda dan pasangan dapat saling menguatkan dan mampu membuat perencanaan bersama.


4. Pemeriksaan organ reproduksi

Pasutri umumnya mendambakan keturunan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan kondisi kesehatan organ reproduksi. Beri perhatian lebih pada hal ini sebelum Anda melangkah lebih jauh.


Sebab, bukan hanya tentang mampu atau tidak mampu memiliki keturunan, kesehatan jangka panjang Anda, pasangan, dan calon bayi jauh lebih penting.


Para calon istri perlu melakukan pemeriksaan ginekologi untuk mengetahui kesuburan dan kemungkinan kehamilan. Para calon suami perlu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma.


5. Pemeriksaan alergi

Kerap dianggap remeh, pemeriksaan alergi faktanya penting dilakukan. Alergi yang tidak disadari sejak awal dan tidak ditangani secara tepat dapat berakibat buruk. Jika kedua calon pengantin sama-sama memiliki alergi, calon anak mereka berkemungkinan besar menderita alergi juga.


Pernikahan bukan hanya pesta semalam. Rencanakan matang-matang bersama pasangan. Wujudkan keluarga sehat dan bahagia sesuai idaman.


Jika Anda memiliki pertanyaan terkait skrining pranikah, klik WhatsApp.


ReferensiCross Street Medical. Diakses pada 2023. Premarital Screening. Kemkes RI. Diakses pada 2023. Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pranikah. Mitra Keluarga. Diakses pada 2023. 5 Jenis Premarital Check Up yang Perlu Dilakukan Calon Suami Istri.