Mengapa Kita Perlu Medical Check Up?

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Bandoro
Mengapa Kita Perlu Medical Check Up?
Mengapa Kita Perlu Medical Check Up?

Pemeriksaan kesehatan atau medical check up (MCU) merupakan prosedur medis untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan minimal 6 bulan atau setahun sekali.

Manfaat Medical Check-Up (MCU)





MCU memiliki banyak manfaat, di antaranya:


  1. Mengetahui kondisi kesehatan atau deteksi penyakit sejak dini sehingga dokter dapat melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan sebelum penyakit menjadi akut.

  2. Meningkatkan peluang pengobatan dan penyembuhan. Mendeteksi penyakit sejak dini memberikan waktu bagi dokter untuk memberikan rencana perawatan dan pengobatan sehingga harapan sembuh menjadi semakin tinggi.

  3. Mengurangi risiko komplikasi penyakit. Dengan mengetahui kondisi kesehatan dan potensi berbagai penyakit, dokter dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit lain.

  4. Mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang. Mencegah lebih baik daripada mengobati. MCU memungkinkan kita mencegah penyakit menjadi lebih akut dan secara tidak langsung mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang.

  5. Mendorong beralih ke gaya hidup sehat. Dengan mengetahui kondisi kesehatan terkini, kita dapat mulai beralih ke gaya hidup lebih sehat untuk mengurangi risiko penyakit.

  6. Memastikan kondisi kesehatan sebelum menjalani pengobatan tertentu. MCU mengurangi risiko kegagalan yang disebabkan kondisi tubuh yang tidak siap menjalani pengobatan.


Apa saja yang diperiksa?





Berikut pemeriksaan kesehatan dan gaya hidup yang perlu diubah bila hasil pemeriksaan mengindikasikan ada masalah dengan kesehatan.


1. Tekanan darah

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu beragam penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah minimum setahun sekali atau lebih sering bila mengalami hipertensi.


Tips

Kurangi konsumsi makanan tinggi natrium. Anjuran asupan natrium harian orang dewasa adalah tidak lebih 1.500—2.000 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh atau 5 gram garam.


2. Kadar kolesterol dan trigliserida

Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lemak dalam tubuh. Agar tidak memicu munculnya berbagai masalah kesehatan, kita harus memantau dan menjaga kadar lemak tersebut dengan melakukan tes kolesterol.


Pengecekan kadar kolesterol meliputi tiga hal, yaitu kolesterol jahat(LDL) dan kolesterol baik (HDL), serta trigliserida. Idealnya, batas aman kadar LDL dalam darah adalah kurang dari 100 mg/dL. Kadar HDL yang baik adalah 60 mg/dL atau lebih.


Kadar trigliserida berada dalam batas aman bila tidak melebihi 150 mg/dL. Tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dapat memicu penyakit jantung.


Tes kolesterol juga dapat digunakan untuk mengetahui kadar total kolesterol dalam darah. Normalnya, kadar kolesterol total sehat adalah <200 mg/dL.


Tips:

Pilih makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, dan daging merah berlemak.


3. Cek darah lengkap

Cek hematologi lengkap ini bermanfaat untuk memantau dan mendeteksi kondisi kesehatan tertentu, mengevaluasi kesehatan, mengetahui efektivitas pengobatan, dan mendeteksi dini penyakit.


Pemeriksaan meliputi cek hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), trombosit, sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit), dan gula darah.


Pemeriksaan darah lengkap ini dapat mendeteksi beberapa penyakit, seperti jantung, diabetes, tiroid, ginjal, dan anemia.



4. Pemeriksaan urine rutin

Beberapa penyakit, seperti infeksi saluran kemih, ginjal, dan hati dapat dideteksi melalui pemeriksaan urine. Tim medis akan menilai kondisi kesehatan kita melalui warna, bau, dan zat-zat lain yang terkandung dalam urine.


Misalnya, urine berwarna keruh dan pekat dapat mengindikasikan kondisi dehidrasi atau adanya infeksi saluran kemih. Tes urine dilakukan dengan mengambil sampel urine.


5. Cek asam urat

Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam tubuh. Pada wanita, kadar asam urat normal adalah 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL). Sementara pada pria, asam urat normal adalah 3,4–7,5 mg/dL dan pada anak-anak adalah 2,0–5,5 mg/dL.


Tingginya asam urat akan memicu peradangan sehingga terasa nyeri di sekitar dan di dalam sendi, nyeri khas pada ibu jari, kesulitan berjalan, sulit menggerakkan sendi, dan sendi berwarna kemerahan.


Cek asam urat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu menggunakan sampel darah atau urine.


Tips:

Rajin mengonsumsi buah-buahan, seperti pisang, ceri atau apel. Buah-buahan ini bermanfaat membantu mengurangi peradangan.


Kabar baik untuk penggemar kopi. Minum kopi dalam takaran tepat dapat mengurangi risiko mengurangi asam urat. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal ini.


6. Pemeriksaan SGOT dan SGPT

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat gangguan fungsi hati. 


Rentang normal kadar SGOT dan SGPT adalah:

SGOT : 5 – 40 IU/L

SGPT : 7 – 56 IU/L


Kadar SGOT dan SGPT yang berada di atas batas normal dapat mengindikasikan adanya permasalahan pada organ hati. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah.


Tips:

Kurangi makanan mengandung gula tinggi, soda, dan lemak jenuh.


7. Pemeriksaan Gamma T

Skrining kesehatan Gamma T merupakan rangkaian dari pemeriksaan fungsi hati. Namun, pemeriksaan ini berfokus pada kadar enzim gamma-glutamyl transferase (GGT) di dalam darah yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan liver, atau masalah kronik dalam empedu.


8. Kreatinin

Pemeriksaan kreatinin merupakan bagian dari pemeriksaan ginjal. Tujuannya adalah mengetahui kadar kreatinin dalam darah.


Kadar kreatinin normal dalam darah adalah sekitar 0,6-1,2 mg/dL untuk pria dan 0,5-1,1 mg/dL untuk wanita. Jika kadarnya melebihi angka tersebut, artinya ginjal mengalami gangguan fungsi.


Tips:

Konsumsi lebih banyak sayuran berserat tinggi, seperti kembang kol, kubis, paprika, dan lobak.


9. Glukosa puasa

Sebelum melakukan cek glukosa puasa, kita harus berpuasa selama delapan jam sebelum pemeriksaan dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.


Tujuannya adalah mendiagnosis prediabetes, diabetes, atau diabetes gestasional. 


Kadar gula darah puasa 99 mg/dL atau lebih rendah adalah normal. Jika 100-125 mg/dL, mungkin Anda memiliki prediabetes, dan 126 mg/dL atau lebih tinggi menunjukkan Anda mengidap diabetes.


Tips

Pilih makanan dengan kadar glikemik rendah, seperti kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, tomat, dan ceri. Jenis makanan ini bisa dicerna tubuh dengan perlahan.


10. HbA1C

Pemeriksaan HbA1c, atau hemoglobin A1c dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau diabetes.


Tujuan pemeriksaan ini adalah memberikan gambaran rata-rata kontrol gula darah selama 3 bulan terakhir. Berbeda dengan tes gula darah biasa, tes ini tidak terpengaruh oleh perubahan kadar gula darah sementara, sehingga tidak memerlukan puasa sebelum melakukan tes. 

Hasil pemeriksaan HbA1C tertulis dalam persentase yang menunjukkan kondisi tertentu:


  • Normal: <5,7%
  • Prediabetes: 5,7–6,4%
  • Diabetes: ≥6,5%

 

11. HbsAG

Tes HBsAg dilakukan untuk mendeteksi antigen permukaan virus hepatitis B. Prosedur pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosis serta melakukan deteksi dini penyakit hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan pada organ hati.


Temukan solusi kesehatan terbaik Anda


GWS Medika menyediakan berbagai paket pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Dengan informasi kesehatan terkini dan layanan terbaik, Anda dapat menjaga kesehatan dengan lebih baik.


Jangan tunggu hingga besok. Jadwalkan perawatan kesehatan Anda hari ini juga dan berikan yang terbaik untuk diri Anda sendiri. Kesehatan Anda layak mendapat perhatian terbaik! Cintai diri Anda!

ReferensiBetterHealth. Diakses pada 2024. Regular Health Checks. Bumame. Diakses pada 2024. Kenali Tes Darah Lengkap untuk Mendeteksi Penyakit. Medpark Hospital. Diakses pada 2024. Essential Health Checkups for The Elderly. NCBI. Diakses pada 2024. Health Screening for Older People. Siloam Hospitals. Diakses pada 2024. 11 Makanan Penurun Asam Urat yang Efektif dan Aman Dikonsumsi.