Gagal Jantung: Kenali Gejalanya & Cari Tahu Perawatannya
Orang dengan gagal jantung ringan dan sedang sering kali dapat menjalani kehidupan yang hampir normal. Mengubah gaya hidup dapat membuat perbedaan yang nyata terhadap kualitas hidup.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab tertinggi kematian baik di Indonesia maupun di dunia. Penyakit yang masuk golongan ini adalah gangguan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, serebrovaskular, jantung rematik, dan kondisi kesehatan lainnya.
Menurut data WHO, penyakit kardiovaskular telah menyebabkan kematian pada 17,9 juta jiwa setiap tahunnya. Sepertiga dari kematian itu terjadi pada orang-orang berusia di bawah 70 tahun.
Agar terhindar dari penyakit jantung, Anda dapat memperbanyak aktivitas, seperti olahraga, lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, serta menghindari makanan olahan dan berlemak, tidak mengonsumsi alkohol dan tidak merokok. Namun, yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan rutin.
Lalu, kapan kita dapat melakukannya? Sedini mungkin. Jantung adalah otot pekerja keras yang berdetak lebih dari 100.000 kali per hari.
Akibatnya akan fatal bila jantung mengalami masalah saat melakukan tugasnya, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Darah ini membawa nutrisi dan oksigen sekaligus racun-racun yang membahayakan tubuh.
Jika jantung tidak dapat memompa darah dengan baik, darah dan cairan lain akan menumpuk di paru-paru. Mengapa ini bisa terjadi? Kerusakan pada sel-sel jantung terjadi secara bertahap, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras.
Akibatnya, jantung menjadi lemah dan kaku, sehingga tidak mampu mengisi dan memompa darah secara optimal. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung.
Seiring waktu, jantung akan membesar, menyebabkan tekanan pada pembuluh darah meningkat. Hal ini sering kali menyebabkan penumpukan cairan, terutama di kaki. Akhirnya, cairan juga akan menumpuk di paru-paru, yang mengakibatkan sesak napas.
Oleh karena itu, gejala gagal jantung biasanya meliputi rasa sesak napas saat beraktivitas atau berbaring, kelelahan dan keletihan yang terus-menerus, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki, jantung berdebar, batuk tak kunjung sembuh yang mengeluarkan lendir berwarna putih atau merah muda disertai bercak darah, pembengkakan di area perut, dan nyeri dada.
Jantung yang tidak dapat memompa darah secara maksimal dapat mengakibatkan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, penyakit paru menahun, dan anemia berat.
Kenali gejalanya
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, gagal jantung akan memburuk seiring waktu. Gagal jantung tak dapat disembuhkan, tetapi penanganan yang tepat membantu mengontrolnya.
Gagal jantung tidak muncul tiba-tiba. Ada sejumlah pemicu yang mendahuluinya. Karena itu, apabila Anda merasakan atau memiliki berbagai gejala di bawah ini, segera kunjungi dokter.
1. Ada gejala yang mengkhawatirkan, seperti rasa tidak nyaman, berat atau nyeri dada, sesak napas, pusing dan kelelahan, dan serangan sinkop.
2. Memiliki faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan obesitas.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Jika tekanan darah di bawah 120/80 mm Hg, lakukan pemeriksaan minimum dua tahun sekali. Namun, jika tekanan darah Anda lebih tinggi, pemeriksaan rutin perlu lebih sering dilakukan.
Tekanan darah tinggi dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup dan/atau pengobatan.
Untuk mengukur kolesterol total, kolesterol LDL (jahat) dan kolesterol HDL (baik) perlu dilakukan tes darah total. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung (terutama jika kadar kolesterol di atas 200 mg/dL).
Seperti halnya tekanan darah tinggi, kolesterol dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup dan/atau pengobatan.
Pengukuran indeks massa tubuh (BMI) dapat memberi tahu apakah berat badan dan proporsi tubuh Anda sehat. Kegemukan akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, fibrilasi atrium, gagal jantung kongestif, dan banyak lagi.
Kadar glukosa darah atau "gula darah" yang tinggi membuat Anda berisiko lebih besar mengalami resistensi insulin, pradiabetes, dan diabetes tipe 2. Diabetes yang tidak diobati menyebabkan banyak masalah medis serius, seperti penyakit jantung dan stroke.
3. Mengidap penyakit ginjal kronis
Ginjal yang tidak berfungsi baik akan memicu penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dan penyakit arteri terkait dengan penyakit ginjal.
4. Pernah mengalami preeklamsia
Preeklampsia adalah faktor risiko umum penyakit jantung yang tidak diketahui. Wanita yang pernah mengalami preeklampsia, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan atau setelah melahirkan, lebih rentan terserang hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
5. Mengalami masalah dengan kesehatan gusi
Orang yang memiliki penyakit gusi berisiko dua hingga tiga kali lipat mengalami masalah dengan kondisi kardiovaskular umum, seperti stroke atau serangan jantung.
6. Mengalami nyeri kaki atau kaki bengkak
Jantung yang tidak berfungsi dengan baik memengaruhi kondisi tungkai dan kaki. Hal ini memperlambat aliran darah sehingga menyebabkan cairan tubuh menumpuk di tubuh —mengakibatkan pembengkakan di tungkai dan kaki.
7. Memiliki penyakit jantung bawaan (PJK)
Jika memiliki riwayat penyakit jantung, disarankan sesekali memeriksakan kondisinya.
8. Pasien/penyintas kanker
Kanker memengaruhi sebagian besar fungsi tubuh. Jadi, Anda harus mewaspadai efeknya. Penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan umum bagi pasien kanker dan penyintas.
9. Merokok
Merokok tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga mempersempit arteri dan mencegah aliran darah ke jantung. Kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Perawatan
Gagal jantung adalah kondisi serius yang mengancam jiwa. Namun, perawatan yang tepat membuat orang dengan gagal jantung hidup sehat dan tetap aktif.
Perawatan gagal jantung dilakukan seumur hidup. Tujuannya adalah mengontrol gejala selama mungkin dan memperlambat kondisi bertambah buruk. Perawatan jantung dilakukan sesuai penyebabnya.
Biasanya meliputi:
1. Perubahan gaya hidup dan diet rendah garam
Termasuk mengonsumsi makanan sehat, tidak merokok atau minum alkohol, dan berolahraga secara teratur.
2. Mengonsumsi obat
3. Pemasangan perangkat di dada untuk mengontrol irama jantung
4. Operasi, seperti bypass atau transplantasi jantung
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes:
- Tes darah.
- Kateterisasi jantung.
- Foto rontgen dada.
- Ekokardiografi.
- MRI jantung.
- Tomografi komputer jantung (CT).
- Elektrokardiografi (EKG atau EKG).
- Pemindaian Akuisisi Multigated (pemindaian MUGA).
- Tes stres.
- Pengujian genetik.
Angka kematian akibat gagal jantung cukup tinggi. Karena itu, mengenali gejala-gejalanya sejak dini penting dilakukan. Nah, bila Anda merasakan gejala-gejala seperti di atas, segera kunjungi Klinik GWS Medika Permata Hijau, klinik kesehatan di Jakarta, agar segera mendapatkan perawatan.
Dengan fasilitas EKG dan treadmill terbaru, Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau, klinik kesehatan di Jakarta Selatan, membantu Anda mendeteksi sejak dini masalah jantung. Dapatkan pemeriksaan lengkap di sini, klinik kesehatan di Jakarta.
Sehatkan jantung, bahagia seumur hidup!