Puasa Aman Tanpa Asam Lambung Naik

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Debora Braviana Tairas
Pola makan kurang tepat saat sahur dan berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan asam lambung.
Pola makan kurang tepat saat sahur dan berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan asam lambung.

Puasa seharusnya menjadi momen menyehatkan bagi tubuh. Namun, bagi sebagian orang, justru bisa memicu masalah pencernaan, seperti asam lambung naik dan perut kembung. Penyebab utamanya? Pola makan yang kurang tepat saat sahur dan berbuka. Simak panduan berikut agar puasa Anda tetap nyaman dan bebas gangguan lambung!

Makanan dan minuman yang harus dihindari




1. Minuman manis

Kolak, es buah, dan aneka minuman manis memang menggoda, tetapi kandungan gulanya yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah serta meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Sebaiknya, konsumsi makanan manis dalam porsi terbatas dan pilih pemanis alami, seperti madu atau kurma.


2. Gorengan dan makanan berminyak

Makanan tinggi lemak, seperti gorengan dapat memicu gangguan pencernaan, memperlambat pengosongan lambung, serta meningkatkan produksi asam lambung.


Sebagai alternatif, pilih makanan yang dipanggang atau direbus agar lebih sehat.


3. Minuman bersoda dan berkarbonasi

Minuman ini dapat menyebabkan perut kembung, memicu refluks asam, serta berkontribusi pada peningkatan berat badan. Sebagai gantinya, konsumsi air putih, infused water, atau jus buah tanpa tambahan gula.


4. Minuman berkafein

Kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi serta merangsang produksi asam lambung. Kurangi asupan kafein dan gantikan dengan air putih atau teh herbal yang lebih ramah di lambung.


5. Makanan asam dan pedas

Konsumsi makanan asam dan pedas dapat mengiritasi lambung dan memperburuk gejala maag serta GERD. Pilih makanan yang lebih netral dan mudah dicerna, seperti sayur, buah non-asam, daging tanpa lemak, serta biji-bijian utuh.



Tips atasi ketidaknyamanan pencernaan selama Ramadan




1. Pilih makanan sehat dan seimbang

Saat sahur dan berbuka, pastikan konsumsi karbohidrat kompleks, protein, serat, serta lemak sehat agar tubuh tetap bertenaga dan pencernaan lebih stabil.


2. Jaga tubuh terhidrasi

Minumlah air putih dalam jumlah cukup selama jam berbuka hingga sahur. Selain itu, konsumsi buah-buahan kaya air, seperti semangka dan mentimun untuk membantu menjaga hidrasi tubuh.


3. Makan dalam porsi kecil, tetapi sering

Hindari makan berlebihan dalam satu waktu karena dapat memberi tekanan pada lambung. Sebaiknya, makan dalam porsi kecil secara bertahap untuk mengurangi risiko asam lambung naik.


4. Perbaiki posisi tidur

Saat tidur, usahakan posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal tambahan untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.


5. Atur jadwal makan dengan baik

Hindari tidur langsung setelah makan. Beri jeda sekitar 2–3 jam setelah berbuka sebelum beristirahat agar sistem pencernaan bekerja lebih optimal.



Kenali perbedaan mag vs. GERD


Jika sering mengalami nyeri ulu hati, kembung, atau mual saat puasa, bisa jadi itu adalah tanda Anda terkena mag.


Berbeda dengan GERD, di mana asam lambung atau isi lambung naik ke kerongkongan (refluks asam), mag dapat menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, serta gejala lain, seperti batuk kronis atau suara serak. 


Segera kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan terpercaya di Jakarta, untuk mengetahui apakah Anda mengalami mag atau GERD. Anda juga dapat melakukan injeksi immune booster agar dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman.


ReferensiMayo Clinic. Diakses pada 2025. Belching, Gas and Bloating: Tips for Reducing Them. Nile FM. Diakses pada 2025. Egypt Braces for Rising Temperatures as Gradual Warm-Up Continues.