Yuk, Kenali Asam Lambung
Apa makanan yang Anda konsumsi hari ini? Terbayangkah kira-kira berapa lama tubuh mencerna makanan? Apa yang membuat semua makanan itu tercerna hingga bisa menutrisi tubuh?
Berikut jawabannya. Jika hari ini Anda mengonsumsi karbohidrat sederhana, seperti nasi atau pasta, tubuh perlu 30—60 menit untuk mencernanya. Air biasa, perlu 10—20 menit. Jus, soda, atau teh, perlu 20—40 menit. Makanan berprotein tinggi, perlu waktu hingga 4 jam. Karena itu, Anda akan merasa awet kenyang.
Siapakah asam lambung?
Lalu, siapakah yang bertanggung jawab membantu proses mencerna makanan? Ya, asam lambung. Asam lambung terdiri dari asam klorida, kalium klorida, dan natrium klorida.
Jika diukur, asam lambung mengandung pH 1—3. Angka paling asam di bawah asam dalam baterai! Begitu kuatnya asam lambung hingga bisa menghancurkan semua jenis makanan yang kita telan sebelum masuk ke usus halus. Bahkan, ia mampu menghancurkan bagian tubuh yang kuat, seperti tulang dan gigi.
Setiap hari, tubuh menghasilkan 2 - 4 liter asam lambung. Selain asam lambung, tubuh juga menghasilkan campuran senyawa pencernaan, termasuk enzim, seperti lipase, yang memecah lemak dan pepsin yang memecah protein.
Namun, bagaimana asam lambung yang begitu banyak dan kuat itu tidak merusak lambung? Kita patut berterima kasih kepada sel epitel yang memproduksi lendir atau mukosa dan bikarbonat. Zat inilah yang melindungi dinding lambung.
Apa manfaatnya?
Asam lambung memiliki berbagai manfaat berikut.
1. Membantu tubuh menyerap vitamin B12.
Kekurangan vitamin B12 menyebabkan disorientasi, halusinasi, dan kesemutan pada tangan dan kaki.
2. Membantu tubuh menyerap mineral, seperti magnesium, kalsium, dan zat besi.
Pada jangka panjang, mineral bermanfaat bagi kesehatan tulang, produksi sel darah merah, dan energi.
3. Menetralkan patogen berbahaya, seperti kuman dan bakteri yang masuk ke perut melalui makanan.
Jika asam tidak menghancurkannya, mereka ini menyebabkan keracunan dan mengganggu keseimbangan bakteri usus. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami diare, kembung, atau nyeri perut.
4. Mendukung penyerapan gula sederhana, asam amino, asam lemak, dan gliserol, serta mengoptimalkan pencernaan.
5. Menutup sfingter esofagus bagian bawah dengan mengirimkan sinyal bahwa masih terjadi aktivitas pencernaan dalam lambung.
Sfingter ini berfungsi untuk mengurangi kemampuan asam masuk kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan refluks asam (naiknya asam lambung ke kerongkongan).
6. Merangsang sfingter pilorus terbuka untuk memungkinkan chyme (makanan yang sudah berubah wujud menjadi bubur) masuk ke usus kecil dan tidak tinggal di perut lebih lama.
Asam lambung yang rendah membuat tubuh rentan terhadap berbagai penyakit dan komplikasi kesehatan karena tidak dapat menyerap vitamin dan mineral dengan optimal. Secara medis, asam lambung yang rendah disebut hipoklorhidria.
Penyakit yang terkait dengan asam lambung
Orang sering kali menyebut sakit mag atau gastritis ketika mendapati dirinya mengalami masalah dengan asam lambung. Namun, mag dan gastitris itu sama atau beda, sih? Keduanya berbeda, tapi punya kesamaan.
Keduanya sama-sama memiliki gejala, seperti bersendawa, perut kembung, nyeri perut bagian atas, mual, muntah, perubahan nafsu makan, sulit tidur. Pada penderita mag, gejala ini bahkan bisa berlangsung lebih lama.
Lalu, apa bedanya? Gastritis terjadi ketika lapisan dinding lambung mengalami radang atau erosi. Sementara, mag terjadi ketika ketika seseorang merasakan rasa kurang nyaman atau nyeri di perut bagian atas, akibat asam lambung yang meningkat. Mag merupakan salah satu gejala dari gastritis sehingga terkadang, keduanya dianggap sama.
Peradangan di lapisan dinding lambung ini biasanya disebabkan adanya bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol, dan autoimun.
Faktanya, delapan dari 1.000 orang mengalami penyakit asam lambung. Terlalu sering menggunakan obat-obatan pereda nyeri, seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin juga dapat menyebabkan gangguan asam lambung.
Beberapa kondisi langka, seperti sindrom Zoliinger-Ellison (ZES) dan stres fisiologis yang parah juga bisa memicu peradangan lambung. Pada ZES, perut terlalu banyak memproduksi asam lambung. Sementara stres fisiologis mengubah keseimbangan pH tubuh sehingga meningkatkan asam lambung.
Gangguan kesehatan lain yang disebabkan asam lambung adalah GERD (Gastroesophageal Reflux). Terjadi ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan atau disebut acid reflux.
Gejalanya dapat berupa rasa terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, pahit atau asam di mulut dan rasa mengganjal di kerongkongan.
Gejala ini bisa diatasi dengan tidak mengonsumsi makanan atau minuman pemicunya, perubahan gaya hidup dan konsumsi obat.
Peradangan atau luka pada lambung yang kronis dan tidak diobati dengan tepat, dapat menimbulkan luka yang lebih dalam atau disebut ulkus/tukak lambung.
Mengelola asam lambung
Asam lambung bisa naik-turun. Hal ini biasanya disebabkan beberapa kondisi, seperti mengonsumsi obat-obatan dan gaya hidup. Kadar asam yang rendah atau tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Namun, fluktuasi asam lambung ini bisa dicegah. Mengubah pola makan dan gaya hidup bisa menjadi pilihan. Berikut beberapa caranya:
- Makan sedikit demi sedikit atau dalam porsi kecil. Hindari makan sekali, tapi dalam porsi besar. Perut terlalu kenyang atau telat makan dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
- Hindari makanan pedas, asam, berlemak. Juga minuman kopi, alkohol, dan minuman bersoda.
- Hindari tidur segera setelah makan. Jika ingin tidur, lakukan setidaknya 2—3 jam setelah makan.
- Kenakan pakaian yang longgar sehingga tidak membuat perut tertekan.
- Perbanyak konsumsi makanan berserat dan kurangi jumlah asupan kalori.
- Tinggalkan kebiasaan merokok.
- Jangan makan tergesa-gesa. Kunyahlah makanan hingga lembut.
- Tetap terhidrasi di antara waktu makan.
- Cukup tidur.
- Jaga berat badan. Jangan sampai mengalami obesitas.
Asam lambung tidak hanya membantu mencerna makanan dan menyerap nutrisi, tetapi juga membantu menghalangi mikroba yang membuat Anda sakit.
Jika Anda memiliki masalah dengan asam lambung, Anda dapat mengunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta. Klinik ini menawarkan perawatan infus dengan diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan membantu menurunkan kadar asam lambung.
Manfaat utama dari terapi infus dan obat-obatan lambung ini meliputi:
- mencegah naiknya asam lambung;
- melindungi dinding lambung dari iritasi;
- mengurangi gejala mag;
- menjaga keseimbangan asam-basa dalam lambung untuk kesehatan pencernaan yang optimal.
Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat lebih nyaman dan percaya diri menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir masalah asam lambung.