Orang Dewasa Juga Butuh Vaksin, Ini Alasannya

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Muthia Trisa Nindita
Orang Dewasa Juga Butuh Vaksin, Ini Alasannya
Orang Dewasa Juga Butuh Vaksin, Ini Alasannya

Vaksin melindungi kesehatan Anda. Anda tak pernah tua untuk mendapatkan vaksinasi!

Saat mendengar kata “imunisasi”, yang terbayang sering kali adalah balita yang digendong ke puskesmas, jarum suntik kecil, dan tangisan sesudahnya. Tapi faktanya, vaksinasi bukan hanya urusan anak-anak.


Orang dewasa juga membutuhkan vaksin, baik untuk perlindungan pribadi maupun sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dalam menjaga kesehatan masyarakat. Bahkan, beberapa vaksin bisa jadi diwajibkan di tempat kerja, sekolah, saat bepergian, atau untuk kegiatan tertentu.



Mengapa orang dewasa perlu vaksin?



Vaksin tak hanya melindungi Anda, tetapi juga orang-orang terkasih.
Vaksin tak hanya melindungi Anda, tetapi juga orang-orang terkasih.


Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita melemah, membuat orang dewasa—terutama lansia—lebih rentan terhadap infeksi.


Perlindungan dari vaksin masa kecil bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Sementara itu, ada pula vaksin yang mungkin belum pernah kita terima. Gaya hidup, pekerjaan, serta kondisi kesehatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah lewat imunisasi.



1. Vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa, dan masih terus dibutuhkan

Selama lebih dari 100 tahun, vaksin telah menjadi pilar penting dalam pencegahan penyakit. Meskipun kita sudah tidak asing dengan vaksin, ancaman penyakit menular tetap ada. Perlindungan dari beberapa vaksin bisa memudar, dan Anda mungkin memerlukan dosis penguat (booster).


Misalnya, booster vaksin tetanus dianjurkan setiap 10 tahun untuk mencegah infeksi serius akibat luka.


2. Vaksin melindungi Anda dan orang yang Anda cintai


Vaksin bekerja dengan membantu tubuh membentuk antibodi—protein pelindung yang melawan infeksi. Dengan vaksinasi, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang lain, termasuk mereka yang tidak bisa divaksin karena usia atau kondisi medis tertentu.


Ini bagian dari menciptakan kekebalan kelompok yang melindungi komunitas secara keseluruhan atau yang disebut dengan herd immunity.


3. Mencegah lebih baik daripada mengobati


Vaksin dapat mencegah penyakit yang serius, komplikasi berat, bahkan kematian. Alih-alih menunggu sakit dan harus dirawat, vaksinasi adalah cara yang jauh lebih aman dan hemat untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang.


4. Vaksin aman dan diawasi ketat


Sebagian besar orang hanya mengalami efek samping ringan setelah vaksinasi, seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, atau demam ringan. Reaksi ini biasanya hilang dalam beberapa hari. Efek samping serius sangat jarang terjadi, dan keamanan vaksin terus dipantau secara ketat oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia.


5. Vaksin diperlukan sebagai syarat untuk berbagai aktivitas


Beberapa vaksin diperlukan untuk keperluan tertentu, seperti masuk sekolah, bekerja di bidang kesehatan, atau bepergian ke negara tertentu. Misalnya, lansia diwajibkan vaksin guna mencegah penyebaran penyakit di lingkungan berisiko tinggi.


Baca juga: Arab Saudi Tambah Syarat Vaksinasi Jemaah Haji & Umrah.



Vaksin apa saja yang dibutuhkan orang dewasa?



Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu vaksin.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu vaksin.

Berikut beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa, berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI, serta rekomendasi global dari WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention):


1. Vaksin Influenza (Flu)

Vaksin ini perlu diberikan setiap tahun, terutama bagi lansia, ibu hamil, orang dengan penyakit kronis (seperti asma, diabetes, penyakit jantung), serta tenaga kesehatan. Virus flu bermutasi setiap tahun, sehingga perlindungan pun harus diperbarui secara berkala.


2. Vaksin Hepatitis B

Masih banyak orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin Hepatitis B, padahal penyakit ini bisa menimbulkan kerusakan hati kronis hingga kanker. Saat masih bayi, biasanya kita telah menerima vaksin ini, tetapi seiring waktu kekebalannya bisa menurun.


Vaksin ini penting terutama bagi mereka yang bekerja di bidang kesehatan, atau yang berisiko tinggi tertular. Namun, Anda juga memerlukan vaksin ini jika Anda berusia 60 tahun atau lebih dan memiliki faktor risiko tertentu, atau Anda hanya ingin terlindungi dari infeksi.


Semua orang dewasa harus diskrining untuk infeksi hepatitis B dengan tes darah setidaknya satu kali. Vaksin ini diberikan dengan 3 dosis.


3. Vaksin Tetanus, Diphtheria, dan Pertusis (Tdap)


Vaksin ini direkomendasikan setiap 10 tahun sekali. Pertusis (batuk rejan) bisa sangat berbahaya bila menular ke bayi, sehingga penting bagi orang dewasa, terutama yang tinggal serumah dengan bayi, untuk mendapat vaksin ini.


4. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)


HPV bisa menyebabkan kanker serviks, anus, hingga kanker tenggorokan. Vaksin ini disarankan untuk laki-laki dan perempuan hingga usia 26 tahun, dan bisa diberikan hingga usia 45 tahun dalam kondisi tertentu.


Vaksin ini diberikan 2—3 dosis, tergantung usia saat dosis pertama diberikan.


Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV.


5. Vaksin Pneumonia


Semua orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memerlukan vaksinasi Pneumonia. Orang dewasa yang berusia di bawah 50 tahun dengan kondisi kesehatan tertentu atau faktor risiko lain juga memerlukannya.


Umumnya, vaksin Pneumonia dilakukan sekali seumur hidup untuk bentuk vaksin konjugat, dan pengulangan lima tahun sekali untuk bentuk vaksin polisakarida.


6. Vaksin COVID-19 (booster)


Meski pandemi sudah mereda, vaksin COVID-19 masih tetap relevan, terutama bagi kelompok rentan. Booster tambahan disarankan jika imunitas sudah menurun.



Apa yang terjadi jika orang dewasa tidak divaksinasi?


Risikonya bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi orang lain. Misalnya, orang dewasa yang tidak divaksin pertusis bisa menularkan penyakit ini ke bayi yang belum cukup umur untuk divaksin. Atau, seseorang yang tidak divaksin flu bisa menyebarkan virusnya ke lingkungan kerja atau keluarganya.


Dalam skala lebih besar, cakupan imunisasi dewasa yang rendah dapat menghambat terbentuknya herd immunity. Ini artinya, penyakit yang seharusnya bisa dicegah justru tetap beredar dan membahayakan.



Kendala imunisasi pada orang dewasa


Sayangnya, kesadaran akan pentingnya vaksinasi pada orang dewasa masih rendah. Banyak yang berpikir bahwa vaksinasi hanya untuk anak-anak, atau merasa dirinya cukup sehat. Ada juga yang khawatir dengan efek samping. Padahal efek samping vaksin umumnya ringan dan jauh lebih kecil risikonya dibandingkan terkena penyakitnya langsung.


Kurangnya edukasi dari tenaga kesehatan, serta belum meratanya akses vaksin di fasilitas pelayanan kesehatan juga menjadi tantangan tersendiri.


**


Vaksin bukan sekadar suntikan. Ia adalah perlindungan. Bukan hanya sekarang, tapi juga bagi masa depan. Untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.


Cek kembali status vaksinasi Anda. Konsultasikan dengan dokter di Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk mengetahui vaksin yang Anda butuhkan. 

ReferensiImmunize. Diakses pada 2025. Vaccinations for Adults. Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Vaccines for Adults. World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Vaccines and Immunization. Yale Medicine. Diakses pada 2025. Vaccines for Adults.