Waspadai RSV: Virus Pernapasan yang Mengintai Lansia

oleh dr. Sarah Josephinebullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh Kristihandari
Waspadai RSV: Virus Pernapasan yang Mengintai Lansia
Waspadai RSV: Virus Pernapasan yang Mengintai Lansia

RSV (Respiratory Syncytial Virus) mungkin belum sepopuler flu atau COVID-19 di telinga masyarakat, tetapi virus ini termasuk penyebab infeksi saluran pernapasan yang sangat umum — dan bisa menjadi serius, terutama bagi bayi dan lansia. Meningkatnya kasus di berbagai belahan dunia membuat penting bagi kita untuk mengenal RSV lebih jauh, termasuk cara penularannya, siapa saja yang rentan, serta bagaimana mencegahnya.

Respiratory syncytial virus (RSV) adalah salah satu infeksi virus pernapasan yang paling umum di seluruh dunia. Meskipun jumlah kasus terus meningkat pada bayi dan anak-anak, RSV dapat menginfeksi semua kelompok usia.


RSV menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara ketika seseorang batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan hidung, mulut, atau mata setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi.


Baca juga: Ketahui Perbedaan Flu dan Pilek.


Orang yang terinfeksi RSV dapat menularkan virus ini hingga 2 hari sebelum mereka merasa sakit dan mungkin tetap menular selama 3 hingga 8 hari setelah gejala RSV muncul.


Dalam beberapa dekade terakhir, data epidemiologis semakin memperkuat bukti bahwa infeksi RSV dapat terjadi pada semua kelompok usia, dengan dampak yang secara tidak proporsional lebih tinggi pada individu lansia.


Beban infeksi RSV tertinggi terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan pada lansia berusia di atas 70 tahun.


Tergantung pada kelompok individu yang terinfeksi RSV, gejala yang muncul dapat berbeda-beda.


Orang dewasa yang sehat mungkin tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) atau hanya mengalami gejala ringan dibandingkan dengan lansia, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau pasien berisiko tinggi lainnya.


Orang yang terinfeksi RSV biasanya akan menunjukkan gejala dalam waktu 4 hingga 6 hari setelah terinfeksi. Manifestasi klinis infeksi RSV pada lansia sulit dibedakan dari influenza atau virus pernapasan lainnya. Namun, beberapa gejala mungkin lebih khas untuk salah satu patogen.


Untuk lansia, gejalanya bisa mirip dengan flu seperti:
 

  • hidung meler;
  • demam;
  • batuk;
  • bersin;
  • penurunan nafsu makan;
  • mengi. 

Gejala RSV mungkin tidak muncul sekaligus. Atau, Anda mungkin mengalami beberapa gejala dan tidak yang lainnya.


Beberapa orang yang terinfeksi RSV bisa mengalami pneumonia (infeksi pada paru-paru). RSV juga dapat memperburuk kondisi seperti asma, PPOK dan gagal jantung.


Baca juga: PPOK: Emfisema dan Bronkitis Kronis.


Karena RSV adalah virus, infeksi ini tidak dapat diobati dengan antibiotik. Jika Anda mengalami kasus ringan, gejalanya kemungkinan akan hilang dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu.


Namun, jika infeksinya lebih parah, mungkin diperlukan perawatan di rumah sakit. Selama di rumah sakit, Anda mungkin akan diberi oksigen dan cairan melalui infus (IV). Dalam kasus yang jarang, tetapi mengancam jiwa, pasien mungkin perlu dipasang ventilator (mesin bantu pernapasan).



Vaksinasi untuk perlindungan maksimal



Orang dewasa berusia 75 tahun sebaiknya mendapatkan vaksin RSV.
Orang dewasa berusia 75 tahun sebaiknya mendapatkan vaksin RSV.

Centers for Disease Control and Prevention atau CDC merekomendasikan agar semua orang yang berusia 75 tahun ke atas mendapatkan vaksin RSV.


CDC juga merekomendasikan agar orang dewasa berusia 60–74 tahun yang berisiko tinggi mengalami penyakit RSV yang parah untuk mendapatkan vaksin RSV.


Selain vaksin, Anda juga dapat mengurangi risiko tertular virus RSV — atau menularkannya kepada orang lain — dengan mengikuti tips berikut:


  • Cuci tangan dengan sabun secara rutin dan sering.
  • Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke tempat umum jika Anda sedang sakit karena virus dapat ditularkan secara cepat pada keramaian.
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku bagian dalam saat bersin atau batuk.
  • Jangan berbagi makanan, minuman, atau alat makan.
  • Jangan berciuman saat sedang sakit.
  • Jangan berjabat tangan jika sedang sakit.
  • Jangan menyentuh bayi jika Anda sedang sakit.
  • Cuci alat makan dengan air panas dan sabun.

RSV bukan sekadar flu biasa. Virus ini bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama bagi kelompok rentan. Jangan abaikan perlindungan yang bisa Anda berikan.


Vaksinasi RSV di Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta adalah langkah nyata untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga.

ReferensiFamily Doctor. Diakses pada 2025. RSV in Adults over 60. Jamanetwork.Diakses pada 2025. RSV Infection in Older Adults. PMC. Diakses pada 2025. Respiratory Syncytial Virus: A Comprehensive Review … PMC. Diakses pada 2025. Respiratory Syncytial Virus for Older Adults.