Sarapan Sehat, Anak Tumbuh Kuat
“Masih ngantuk.” “Aku nggak lapar.” Teriakan yang nyaris menggema setiap pagi. Anak-anak malas sarapan karena masih mengantuk. Padahal terus-menerus mengabaikannya akan menghilangkan manfaat penting sarapan dan pola makan sehat.
Siapa pun tak boleh mengabaikan sarapan. Bagi tubuh, sarapan ibarat “bahan bakar” untuk beraktivitas sepanjang hari. Sarapan memiliki banyak manfaat.
Anak-anak yang rutin sarapan cenderung lebih sehat, lebih aktif secara fisik, dan lebih mampu mengendalikan berat badan mereka. Sarapan dapat meningkatkan konsentrasi, perhatian, dan memori anak-anak selama proses belajar di sekolah.
Sarapan juga membantu anak memiliki pola makan sehat, terutama sayuran hijau dan buah-buahan, yang bermanfaat besar saat mereka dewasa.
Sebaliknya, anak-anak yang melewatkan sarapan cenderung mudah merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung. Suasana hati dan energi turun menjelang siang jika mereka tak sarapan.
Anak yang melewatkan sarapan juga cenderung mengalami kelebihan berat badan karena mereka mungkin:
- Ngemil lebih sering sepanjang hari.
- Makan berlebihan saat makan nanti.
- Makan larut malam.
Sarapan meningkatkan kekuatan otak
Sarapan itu penting dan sangat dianjurkan bagi anak. Namun, jangan sampai orang tua menyajikannya dengan makanan tinggi garam, seperti makanan cepat saji. Jenis makanan ini memiliki nutrisi rendah.
Agar memperoleh manfaat sarapan secara optimal, sajikan sarapan yang kaya protein, kacang-kacangan, buah dan sayuran hijau, serta susu dan produk olahannya.
Dari sarapan, otak mendapatkan nutrisi sehingga dapat berpikir lebih baik dan cepat. Sarapan juga meningkatkan konsentrasi.
Tips agar anak mau sarapan
Mengendalikan anak di pagi hari termasuk tugas berat orang tua. Mulai membangunkan, hingga menyiapkan sarapan mereka. Pagi hari biasanya penuh “drama” hingga tiba waktunya mereka pergi ke sekolah.
Berikut tips bagi orang tua agar anak-anak tak melewatkan sarapan.
1. Tetapkan waktu tidur lebih awal
Pastikan anak Anda tidur cukup awal agar bangun tepat waktu untuk sarapan. Tidur adalah aktivitas penting bagi kesehatan anak-anak, berapa pun usianya. Jangan biarkan anak bergadang.
Hal ini akan membuat anak malas bangun. Akibatnya, mereka bangun kesiangan dan melupakan sarapan karena harus buru-buru ke sekolah.
2. Sarapan bersama jika memungkinkan
Idealnya, seluruh keluarga bisa duduk bersama untuk sarapan. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang makan bersama dapat memiliki pola makan yang lebih sehat. Ini juga memberi orang tua kesempatan menjadi panutan anak dalam hal pemenuhan nutrisi dan perilaku makan.
Meski begitu, sarapan santai dengan anak-anak Anda setiap pagi mungkin tidak realistis bagi sebagian besar keluarga. Namun, pastikan anak makan tanpa tekanan.
3. Berkreasilah dalam menyajikan menu sarapan
Siapkan sarapan yang memiliki nutrisi lengkap. Sajikan protein, serta buah dan sayuran hijau. Jika anak tidak menyukai sarapan, seperti telur, roti bakar, atau sereal, cobalah berkreasi dengan menu lain yang anak-anak sukai, misal semangkuk yogurt dengan pisang. Perbanyaklah referensi menu sarapan.
4. Siapkan bahan-bahan sarapan pada malam hari
Rencanakan menu sarapan untuk esok hari. Hal ini membantu orang tua memiliki lebih banyak makanan sehat bagi anak. Persiapan yang dapat Anda lakukan, misal merebus telur, memotong-motong buah, atau menyiapkan sereal favorit.
5. Sediakan makanan siap saji
Jika memang anak tak sempat sarapan di rumah, sediakan sarapan cepat saji untuk dibawa dan dimakan anak dalam perjalanan ke sekolah.
Pilihan yang baik meliputi telur rebus, yogurt, granola batang, serela kering, buah segar atau kering. Jangan lupa untuk menyelipkan sayuran hijau ke dalam salah satu makanan.
Anak-anak yang tidak melewatkan sarapan memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Hal ini mungkin disebabkan oleh jenis makanan yang biasa dimakan.
Sarapan juga memberi orang tua kesempatan untuk mendukung anak dengan beberapa nutrisi penting yang mungkin mereka lewatkan sepanjang hari.
Serat
Sarapan adalah waktu yang tepat untuk mengonsumsi serat. Serat membantu mengontrol berat badan dan sembelit. Juga mencegah penyakit jantung dan diabetes, serta menurunkan risiko jenis kanker tertentu. Serat banyak terdapat pada buah dan sayuran hijau. Karena itu, usahakan untuk selalu menyajikannya saat sarapan.
Kalsium dan vitamin D
Sarapan juga merupakan cara yang baik untuk memberi asupan kalsium dan vitamin D pembentuk tulang anak. Anak-anak sedang memasuki tahun-tahun pembentukan tulang hingga awal usia 20-an. Vitamin D dapat meningkatkan kekebalan dan membantu mencegah depresi.
Cara terbaik mendapatkan vitamin D salah satunya adalah dari berjemur di cahaya matahari selama 10-15 menit. Selain itu, makanan, seperti sereal, susu, dan yogurt juga dapat membantu meningkatkan asupan vitamin D.
**
Sarapan adalah makanan terpenting hari ini! Mengajari anak-anak tentang pilihan sarapan yang sehat mengajarkan mereka berada di jalur yang benar untuk gaya hidup lebih sehat.