Meng-ASI-hi Buah Hati: Manfaat bagi Bayi & Ibu

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Muthia Trisa Nindita
Meng-ASI-hi Buah Hati: Manfaat bagi Bayi & Ibu
Meng-ASI-hi Buah Hati: Manfaat bagi Bayi & Ibu

Selain menciptakan bonding antara ibu dan bayi, serta meredakan stres, menyusui dapat mencegah kanker payudara dan ovarium, serta diabetes tipe 2.

Setiap ibu pasti merasakan bahagia ketika buah hati lahir. Kesakitan selama proses melahirkan terbayar saat memeluk si kecil. Kini, masa itu berganti dengan masa merawat dan membesarkannya. Tugas pertama seorang ibu setelah melahirkan adalah meng-ASI-hi buah hati.


Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, ibu memiliki ASI yang mengandung kolostrum. Cairan kental kekuningan ini mengandung imunoglobulin yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Juga berprotein tinggi, rendah gula, dan sarat nutrisi bermanfaat.


Karena itu, susu pertama ini sangat penting bagi bayi. Perubahan kolostrum menjadi ASI terjadi sekitar 2-5 hari setelah melahirkan.


Pada awal kelahirannya, tubuh bayi masih lemah. Enam minggu kemudian, zat antibodi dalam ASI mencapai kadar tertinggi. Inilah yang tidak dapat digantikan susu formula.


ASI mengandung nutrisi, seperti vitamin K, D, A, dan vitamin lain yang larut dalam air. ASI juga mengandung berbagai mineral, seperti kalsum, zinc, dan selenium. Komposisinya bisa berubah sesuai kebutuhan bayi, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupannya.


Begitu pentingnya ASI bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi, hingga organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan ibu untuk menyusui bayinya sampai usia 2 tahun atau lebih lama.


ASI eksklusif diberikan hingga bayi berusia 6 bulan, dan berlanjut setelah diperkenalkan makanan padat. Jika ibu-ibu di seluruh dunia meng-ASI-hi bayinya, 820.000 anak akan terselamatkan setiap tahunnya.



Manfaat ASI bagi bayi




1. Perlindungan dari infeksi

ASI mengandung imunoglobulin A (IgA) tinggi yang membantu bayi melawan infeksi. Bila terkena infeksi, bayi yang mendapat ASI lebih cepat pulih dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula.


Antibodi dalam ASI melindungi bayi dari berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, infeksi telinga, alergi, dan penyakit autoimun.


Bayi yang mendapatkan ASI juga memiliki risiko lebih kecil terhadap penyakit diabetes tipe 1 dan diabetes yang tidak tergantung insulin (tipe 2).


2. Menghindarkan bayi dari gangguan pencernaan

ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Komposisi ASI yang tepat mengurangi risiko gangguan pencernaan, seperti kolik, sembelit, dan diare pada bayi dengan meningkatkan imunitas pada bayi.


3. Meningkatkan berat badan bayi

Menyusui meningkatkan berat badan sekaligus mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. Selain mangandung banyak nutrisi, ASI juga kaya akan bakteri usus baik.


Hal ini memengaruhi penyimpanan lemak pada bayi. Bayi yang mendapatkan ASI juga memiliki lebih banyak leptin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Karena itu, sejak dini bayi terlatih mengatur sendiri asupan makanan yang dibutuhkan.


Bayi makan hanya saat lapar. Kelak, saat dewasa mereka dapat mengembangkan pola makan yang sehat.


4. Membantu berkembangnya kecerdasan

Studi menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada bayi yang diberi susu formula. Kandungan DHA dan ARA dalam ASI memberi manfaat bagi perkembangan otak dan mata.


ASI mengandung antibodi, epidermal growth factor (EGF), dan eritropoietin, yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel kulit, jadi ASI juga memiliki manfaat seperti meredakan ruam popok, membersihkan kerak kepala bayi, dan mengobati luka.


Bila bayi mengalami ruam popok, ibu dapat membersihkan area pantat bayi dan mengolesinya dengan ASI. Lalu, membiarkannya mengering. Mengolesi kepala bayi dengan ASI dapat membersihkan kerak di kepala. Nah, bila bayi mengalami lecet, oleskan beberapa tetes ASI pada lukanya.



Manfaat menyusui untuk ibu




1. Membantu menurunkan berat badan

Anda mungkin sering mendengar beberapa perempuan masih mengalami kelebihan berat badan setelah melahirkan. Namun, menyusui dapat membakar lebih banyak kalori.


Setelah tiga bulan menyusui, kemungkinan ibu menyusui mengalami peningkatan pembakaran lemak dibandingkan ibu tidak menyusui.


2. Mempercepat pemulihan rahim setelah melahirkan

Selama kehamilan, rahim tumbuh sangat besar. Dari seukuran buah pir hingga mengisi hampir seluruh ruang perut. Setelah melahirkan, rahim mengalami involusi, yaitu perubahan tubuh ke arah normal.


Selama persalinan, tubuh mengeluarkan oksitosin dalam jumlah tinggi. Hormon tersebut membantu ibu dalam proses melahirkan bayi, serta mengurangi pendarahan.


Pada masa menyusui, oksitosin mendorong terjadinya kontraksi rahim, serta mengurangi pendarahan. Proses ini mengembalikan rahim ke ukuran sebelumnya.


3. Menurunkan risiko depresi

Depresi pasca persalinan dapat berkembang segera setelah melahirkan. Ibu menyusui lebih kecil kemungkinan mengalami depresi dibandingkan ibu tidak menyusui. Menyusui dapat menjadi sarana rekreasional bagi ibu.


Ibu, bila Anda memiliki gejala depresi pasca persalinan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan.


4. Mengurangi risiko penyakit

Pada jangka panjang, menyusui menghindarkan ibu dari kemungkinan munculnya penyakit kanker dan ovarium.


Ibu menyusui juga memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit tekanan darah tinggi, radang sendi, lemak darah tinggi, jantung, dan diabetes tipe-2.


5. KB alami

Menyusui menghentikan ovulasi dan menstruasi. Siklus menstruasi yang terhenti sementara bisa menjadi cara alami untuk mengatur jarak dengan kehamilan berikutnya. Selain itu, rentang waktu tersebut menjadi waktu yang berharga bersama bayi yang baru lahir tanpa ada hal yang perlu dikhawatirkan.


KB alami berjalan efektif dalam kondisi, seperti usia si kecil di bawah 6 bulan, ibu menyusui 8—12 kali dalam sehari, bayi menyusui langsung dari ibu, dan ibu belum mendapatkan menstruasi.


6. Menghemat waktu dan uang

Tuhan memberikan ASI kepada ibu menyusui secara gratis. Kecuali, beberapa hal, seperti konsultasi laktasi dan pompa payudara. Menyusui bayi membuat ibu tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli susu formula, menghitung berapa banyak bayi minum, serta menghabiskan waktu untuk membersihkan, mensterilkan, dan menghangatkan botol susu.


ASI selalu tersedia pada suhu yang tepat dan siap minum. Kapan pun bayi membutuhkan, ibu dapat langsung memberikannya.


Namun, ada beberapa ibu menyusui yang terkadang harus melewatkan tantangan menyusui. Misalnya, puting sakit, puting kering dan pecah, puting terbalik, payudara bengkak hingga infeksi.


**


Meng-ASI-hi merupakan investasi terbesar seorang ibu kepada anak. Bagaimana tidak, bayi yang mendapat ASI memiliki kesehatan dan kecerdasan yang lebih baik.


Pada masa depan, kehidupannya juga lebih baik. Jangan lupa ya, Bu, agar ASI-nya sehat dan lancar, lakukan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi.


Jika ibu mengalami kesulitan atau masalah saat memberikan ASI, segera klik WhatsApp atau kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta.


ReferensiCDC. Diakses pada 2023. Breastfeeding Benefits Both Mom and Baby. Healthline. Diakses pada 2023. 11 Benefits of Breastfeeding. Medela. Diakses pada 2023. The Benefits of Breastfeeding for Your Baby. NHS. Diakses pada 2023. Benefits of Breastfeeding. WebMD. Diakses pada 2023. Benefits of Breastfeeding Both Mother and Baby.