Benarkah Menopause Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?
Sebelum menopause, risiko perempuan terkena penyakit jantung lebih rendah daripada laki-laki. Namun, setelah menopause, risiko tersebut meningkat. Menurut American Heart Association, serangan jantung pada wanita biasanya terjadi dalam kurun waktu 10 tahun setelah menopause.
Menopause adalah kondisi ketika perempuan tidak lagi mengalami siklus menstruasi. Masa ini biasanya terjadi pada rentang usia 45—55 tahun. Namun, bisa lebih cepat atau lebih lambat. Menstruasi berhenti karena ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen.
Estrogen dan progesteron tidak hanya mengontrol sistem reproduksi perempuan, tetapi juga memengaruhi hormon-hormon lain, serta organ dan sistem tubuh. Menurunnya estrogen dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula dalam darah.
Akibatnya, massa otot mulai kehilangan kelenturannya sehingga pembuluh darah kehilangan elastisitasnya. Ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan detak jantung tak beraturan selama atau setelah menopause.
Di samping itu, gejala, seperti rasa panas yang intens dan keringat malam dapat menjadi indikator risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.
Kondisi ini meningkatkan risiko perempuan terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Selain itu, perubahan fisik selama menopause, seperti peningkatan berat badan, pengendalian gula yang berkurang, dan kesulitan tidur, semakin menambah kompleksitas tantangan kesehatan yang dihadapi perempuan pada periode ini.
Apa saja gejalanya?
Gejala penyakit jantung yang khas, seperti nyeri dada dapat dirasakan baik oleh laki-laki dan perempuan. Namun, gejala khas ini justru jarang dirasakan kaum perempuan.
Mereka biasanya hanya merasa mudah lelah, nyeri ulu hati, atau sekadar lemas. Akibatnya, banyak perempuan tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit jantung.
Berikut beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit jantung pada perempuan menopause:
1. Tinggi kolesterol
Menurut penelitian AHA pada Desember 2020 tentang menopause dan risiko penyakit kardiovaskular, perempuan menopause akan mengalami peningkatan kolesterol “jahat” (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL).
Meningkatnya kolesterol “jahat” dalam darah menyebabkan pembentukan plak (endapan yang mengeras) di arteri. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan serangan jantung atau stroke.
2. Meningkatnya lemak perut
Setelah usia 40 tahun, perempuan cenderung mengalami kenaikan berat badan, terutama di sekitar bagian tengah tubuh. Meningkatnya jumlah lemak di bagian tengah tubuh dan organ vital, seperti hati, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jika lingkar pinggang lebih dari 90 cm, bicarakan dengan dokter tentang cara menurunkan angka ini.
3. Sindrom metabolik
Saat menopause, atau bahkan di akhir pramenopause atau perimenopause – ketika menstruasi mulai terlewati – perempuan biasanya mengalami sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari berbagai kondisi kesehatan, termasuk kelebihan lemak perut, kolesterol tinggi, dan peningkatan gula darah.
Dengan kata lain, menopause berpotensi meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang membuat perempuan lebih berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
4. Depresi
Depresi dapat berdampak buruk pada jantung. Stres dan kecemasan dapat mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan detak jantung dan tekanan darah meningkat, serta meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol.
5. Tidur terganggu
Tidur gelisah sering kali merupakan salah satu gejala awal menopause dan perimenopause. Gangguan tidur kronis dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Saat tidur, tekanan darah Anda secara alami menurun. Jika tidak cukup tidur, tekanan darah bisa tetap tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Tekanan darah tinggi – di atas 130/80 mmHg – dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Jaga kesehatan jantung untuk jangka panjang
Berisiko tinggi terhadap penyakit jantung seharusnya membuat perempuan semakin sadar untuk menjaga kesehatan jantung. Karena itu, penting bagi perempuan pada periode ini untuk melakukan pemeriksaan jantung rutin. Terlebih bila pernah mengalami gejala di atas.
Pencegahan bisa menjadi paling efektif jika dilakukan dengan tepat:
1. Berhenti merokok dan menghindari menjadi perokok pasif.
2. Latihan aerobik secara teratur hingga 30 menit per hari minimal lima kali per minggu.
Jantung sama seperti otot lainnya -- perlu dilatih agar tetap kuat dan sehat. Menjadi aktif atau berolahraga secara teratur (idealnya, setidaknya 150 menit setiap minggu) membantu meningkatkan seberapa baik jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Aktivitas dan olahraga juga membantu mengurangi banyak faktor risiko lainnya, seperti menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol, mengurangi stres, membantu menjaga berat badan, dan meningkatkan kadar gula darah.
3. Melakukan diet sehat
Mulai kurangi konsumsi gula. Lakukan diet rendah lemak dan tinggi serat dengan meningkatkan konsumsi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Lima porsi sehari mengurangi risiko sekitar 25%.
4. Mengendalikan berat badan
5. Mempertimbangkan terapi hormon menopause pada perempuan pra-menopause berusia kurang dari 60 tahun.
Terapi ini tidak hanya membantu mengatasi rasa panas dan gejala transisi menopause lainnya, tetapi juga membantu mencegah penyakit jantung.
6. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut silent killer karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal.
7. Menurunkan kolesterol
Kolesterol membantu tubuh berfungsi normal. Namun, terlalu banyak kolesterol akan menyebabkan terjadinya penumpukan plak di arteri. Hal ini dapat mengakibatkan serangan jantung, gagal jantung, stroke.
**
Perempuan pascamenopause menghadapi serangkaian tantangan unik terkait kesehatan jantung. Namun, dengan perubahan gaya hidup ini, Anda dapat menjalani hidup sehat dan memuaskan sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.
Jika Anda memiliki gejala atau keluhan dengan jantung Anda, kunjungi Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau, klinik kesehatan di Jakarta, untuk mengonsultasikan kesehatan jantung Anda.
Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau dilengkapi dengan layanan EKG dan treadmill untuk menjaga kesehatan jantung Anda dengan optimal.