Apa Saja Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi Menopause?

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh
Apa Saja Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi Menopause?
Apa Saja Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan untuk Menghadapi Menopause?

Setelah menjalani berbagai fase sebagai perempuan produktif, tibalah waktunya perempuan memasuki menopause. Ini sering dianggap sebagai babak akhir dalam kehidupan perempuan.

Padahal, menopause bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari fase baru yang bisa dijalani dengan lebih sadar dan bermakna.


Meski menstruasi telah berhenti dan kulit wajah mulai mengendur akibat menurunnya produksi kolagen, perempuan menopause tetap dapat menjalani hidup secara produktif.


Bahkan, bagi sebagian perempuan, fase ini justru menjadi kesempatan untuk memulai babak baru dalam kehidupannya.


Menopause biasanya didahului oleh masa perimenopause, yang umumnya terjadi pada usia 40–50-an tahun. Menopause sendiri didefinisikan sebagai kondisi ketika siklus menstruasi berhenti secara permanen selama minimal 12 bulan berturut-turut.


Walaupun merupakan proses alami, menopause dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker payudara, serta osteoporosis.


Pada periode ini, tubuh perempuan mengalami berbagai perubahan yang tak jarang menimbulkan rasa tidak nyaman.



Menurunnya kolagen membuat perempuan menopause merasakan kulit wajahnya kendur.
Menurunnya kolagen membuat perempuan menopause merasakan kulit wajahnya kendur.

Perubahan hormonal selama menopause dapat memengaruhi kondisi fisik, emosional, mental, bahkan sosial.


Beberapa perubahan yang sering dirasakan antara lain:


  • Siklus dan durasi menstruasi yang tak teratur pada masa perimenopause, bisa menjadi lebih singkat atau justru lebih panjang
  • Gangguan tidur
  • Kulit mulai mengendur
  • Perubahan suasana hati (mood swing)
  • Hot flushes, yaitu sensasi panas mendadak, terutama di area wajah dan dada
  • Migrain atau sakit kepala berulang

Meski gejala-gejala tersebut sering dikaitkan dengan menopause, diagnosis tetap diperlukan untuk memastikannya.


Pemeriksaan biasanya meliputi evaluasi kadar hormon, seperti follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), anti-mullerian hormone (AMH), estradiol atau estrogen (E2), serta kadar testosteron.


Dengan pemahaman yang tepat dan pemeriksaan yang sesuai, perempuan dapat menjalani masa menopause dengan lebih nyaman dan tetap menjaga kualitas hidupnya.



Tes kadar hormon


Tes hormon dapat dilakukan untuk memastikan menopause.
Tes hormon dapat dilakukan untuk memastikan menopause.


Tes kadar hormon follicle stimulating hormone (FSH) adalah pemeriksaan darah yang bertujuan untuk mengukur jumlah FSH dalam tubuh. 



Hormon merupakan pembawa pesan kimia di dalam aliran darah yang berperan mengatur kerja sel dan organ tertentu. FSH memiliki peran penting dalam perkembangan seksual pada anak-anak dan fungsi kesuburan pada orang dewasa.


Pada wanita, FSH berperan dalam mengatur siklus menstruasi. Hormon ini merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur di ovarium serta mempersiapkan sel telur untuk proses ovulasi.


Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium menuju tuba falopi, tempat terjadinya pembuahan oleh sperma.



Kadar FSH yang meningkat


Pada masa menopause, ovarium berhenti memproduksi hormon-hormon reproduksi tertentu.


Akibatnya, tubuh meningkatkan produksi FSH sebagai upaya untuk merangsang ovarium. Oleh karena itu, kadar FSH yang meningkat sering menjadi salah satu penanda menopause.


Tes FSH pada wanita dapat membantu mengidentifikasi:


  • Perimenopause, yaitu masa transisi sebelum menopause ketika kadar hormon dan siklus menstruasi mulai berubah. Biasanya dimulai pada usia sekitar 45 tahun.

  • Menopause, yang ditandai dengan berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, umumnya terjadi di sekitar usia 50 tahun.


Tes kadar hormon luteinizing (LH)


Tes ini mengukur kadar luteinizing hormone (LH) dalam tubuh. Sama seperti FSH, LH adalah hormon pembawa pesan kimia yang mengatur berbagai fungsi tubuh. 


Pemeriksaan LH umumnya dilakukan melalui sampel darah, meskipun dalam kondisi tertentu dapat diukur melalui urin.


Pada wanita yang masih mengalami menstruasi, LH berperan dalam mengatur siklus haid dan memicu pelepasan sel telur dari ovarium, atau yang dikenal sebagai ovulasi.


Kadar LH biasanya meningkat tajam tepat sebelum ovulasi terjadi. Inilah sebabnya mengapa lonjakan LH sering digunakan sebagai penanda masa subur pada perempuan yang sedang merencanakan kehamilan.



Estradiol: rendah sebagai tanda menopause


Estradiol adalah salah satu hormon estrogen utama yang mengatur sistem reproduksi wanita.


Hormon ini berperan dalam mendorong ovulasi dan mendukung proses implantasi jika sel telur berhasil dibuahi. Selain itu, estradiol juga memengaruhi kesehatan jantung, pembuluh darah, tulang, dan otak.


Ketika seorang wanita memasuki menopause, ovulasi berhenti dan kadar estradiol menurun secara signifikan.


Kadar estradiol yang rendah dapat memicu berbagai gejala menopause, seperti hot flushes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, hingga penurunan kepadatan tulang, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.


Bersama hormon reproduksi lainnya, termasuk progesteron, LH, dan FSH, estradiol berperan mengatur siklus menstruasi.


Secara khusus, estradiol memastikan sel telur matang dan dilepaskan dari folikelnya setiap bulan. Setelah ovulasi, folikel yang telah melepaskan sel telur (korpus luteum) juga memproduksi estradiol dalam jumlah tertentu.


Pada sebagian wanita, terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy atau HRT) dengan estradiol sintetis dipilih untuk membantu meredakan gejala akibat rendahnya kadar hormon ini, tentunya dengan pengawasan medis.


**


Ingin memastikan apakah keluhan yang Anda alami berkaitan dengan perimenopause atau menopause?


Lakukan pemeriksaan kadar hormon FSH, LH, dan estradiol di Klinik GWS Medika untuk hasil yang akurat dan penjelasan medis yang jelas.

ReferensiAda. Diakses pada 2025. Estradiol. Medline Plus. Diakses pada 2025. Follicle-Stimulating Hormone (FSH) Levels Test. Medline Plus. Diakses pada 2025. Luteinizing Hormone (LH) Levels Test.