8 Makanan Sehat yang Tidak Sehat
Low fat, low carb, atau gluten-free diklaim sebagai produk “makanan sehat”. Namun, apakah produk tersebut benar-benar menyehatkan?
Saat ini, banyak produk makanan ramai-ramai mengklaim dirinya sebagai “makanan sehat”. Nyatanya, jika lebih teliti membaca bahan-bahan di label kemasan, makanan itu ternyata tidak sesehat yang ditawarkan.
Apa saja contohnya?
1. Jus kemasan
Jus kemasan terlihat segar dan bergizi. Praktis. Bahkan ditawarkan tidak mengandung pemanis buatan. Namun, jika membaca bahan-bahan di dalamnya, minuman ini tinggi kalori, gula, dan pemanis buatan. Jus kemasan mengandung sukrosa, sirup jagung fruktosa, dan konsentrat buah.
Kabar buruknya lagi, jus kemasan tidak mengandung serat sama sekali. Gula tanpa serat dengan cepat menaikkan gula darah. Kita pun menjadi mudah merasa lapar kembali.
Membuat jus sendiri lebih menyehatkan. Kita dapat mengatur kadar gula dan bahan lain, seperti susu atau madu. Kesegarannya pun terjamin.
2. Yoghurt
Yoghurt berasal dari susu yang difermentasi oleh bakteri baik, yaitu lactobacillus dan bifidobacteria. Yoghurt mengandung probiotik yang membersihkan dan menyehatkan usus.
Saat ini, ada banyak yoghurt rasa. Yoghurt rasa kemasan 100 ml mengandung 19 gram gula. Ingat! Lemak tidak membuat gemuk. Gula-lah yang membuat gemuk. Jika dikonsumsi berlebihan, yoghurt rasa akan menaikkan gula darah.
Konsumsi plain yoghurt adalah pilihan tepat. Plain yoghurt 100 ml hanya mengandung 4 gram gula. Tambahkan stroberi, blueberry, atau buah lain untuk menambah rasa.
3. Keripik sayuran
Kedengarannya sehat, bukan? Saat menyebut sayuran, kita mengharapkan serat, vitamin, dan mineral. Faktanya, tidak ada serat sama sekali dalam keripik sayuran. Yang kita temukan justru natrium dan minyak!
Keripik tetaplah keripik. Digoreng dengan minyak yang mengandung lemak jenuh. Cara ini menurunkan kualitas vitamin dan antioksidan pada sayuran.
Jika ingin mengonsumsi keripik sayuran, buatan sendiri adalah pilihan terbaik. Kandungan dan kualitasnya lebih terjamin. Beberapa pilihan sayuran, antara lain bayam, wortel, kale, atau daun singkong. Sayuran diiris tipis-tipis atau dibentuk menjadi stik dan bola-bola. Gunakan tepung dan minyak secukupnya.
4. Snack bar
Snack bar adalah camilan batangan dengan kandungan protein. Camilan ini menawarkan low carb dan rendah kalori juga kaya protein. Mudah dibawa dan sangat cocok sebagai bahan bakar tubuh setelah berolahraga.
Konsumsi protein merupakan salah satu cara mengisi otot. Namun, terlalu banyak protein juga tidak sehat. Sebagian besar kandungan snack bar adalah pemanis buatan dan natrium.
Perhatikan bahan-bahan dalam snack bar. Anda mungkin menemukan fructose corn syrup dan artificial sweeteners, nama lain dari pemanis buatan.
5. Minuman isotonik
Minuman isotonik terdiri dari campuran air, gula atau karbohidrat, dan elektrolit. Minuman ini biasanya dikonsumsi atlet untuk menjaga dan meningkatkan performa.
Namun, minuman isotonik mengandung pewarna buatan yang memicu kanker. Pewarna buatan ini disebut perisa sintetik. Tidak hanya itu, gulanya pun tinggi. Satu botol (250 ml) minuman isotonik mengandung 16 gram gula.
Lalu, apa yang harus kita minum? Air putih. Minuman terbaik untuk mencegah dehidrasi.
Minuman isotonik juga dapat diganti air kelapa. Rendah sodium dan karbohidrat, tapi kaya potasium. Tak hanya memuaskan dahaga, dompet pun senang.
6. Produk bebas gluten
Gluten adalah protein pada biji-bijian, seperti gandum atau jelai. Gluten dipercaya membuat gemuk sehingga muncullah produk bebas gluten.
Produk bebas gluten berarti tidak mengandung gluten. Faktanya, produk dengan klaim ini tinggi natrium, gula, dan lemak. Mengonsumsi makanan bebas gluten justru memicu naiknya kolesterol dan tekanan darah.
Selvi Rajagopal, Spesialis Penyakit Dalam dan Obesitas, merekomendasikan lebih baik menghilangkan makanan olahan daripada menghilangkan gluten. Biji-bijian mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh, seperti vitamin B, zat besi, dan magnesium. Namun, batasi konsumsinya, ya!
7. Soda diet
Banyak orang beralih minum soda diet untuk menggantikan soda biasa. Hati-hati. Soda diet mengandung pemanis buatan, seperti sakarin, sukralosa, dan aspartam. Tidak satu pun nutrisi terdapat pada minuman ini.
Soda diet memicu kenaikan berat badan, penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health mengatakan soda diet menyebabkan kanker.
Sebagai gantinya, buatlah infused water. Air putih yang diberi potongan buah atau herbal. Satu cup (250 ml) infused water tidak mengandung kalori, protein, lemak, gula, maupun karbohidrat. Kita bisa menggunakan buah, seperti lemon, nanas, jeruk nipis. Tambahkan daun min atau basil untuk menghasilkan rasa yang lebih segar.
8. Granola
Granola adalah campuran oatmeal, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sering dikonsumsi sebagai sarapan. Membuat kita berenergi dan kenyang lebih lama.
Granola berukuran 100 gram mengandung 28 gram gula. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menentukan batas konsumsi gula harian adalah 50 gram. Bayangkan! Jika mengonsumsi makanan lain selain granola di hari yang sama, berapa banyak gula yang dikonsumsi?
Nah, camilan ini dapat diganti irisan apel atau sepotong kecil cokelat hitam. Kita bisa tetap makan manis yang enak dan bergizi!
Pertimbangkan kembali label "makanan sehat". Bacalah dengan cermat. Jangan karena ingin cepat, justru mengonsumsi makanan yang tidak tepat. Salah-salah, justru bahaya yang mendekat.
