Benarkah Banyak Minum Menghindarkan dari Penyakit Ginjal?

by Kristihandaribullet
Share this article
Reviewed by dr. Sekar Cesaruni
Benarkah Banyak Minum Menghindarkan dari Penyakit Ginjal?
Benarkah Banyak Minum Menghindarkan dari Penyakit Ginjal?

Kebutuhan hidrasi setiap orang berbeda. Karena itu, penting untuk menyesuaikan asupan air secara tepat. Bagaimanapun, minum air secara teratur membantu menjaga keseimbangan tubuh dan tetap sehat.

Air putih adalah zat paling baik yang dibutuhkan tubuh, khususnya ginjal. Harganya murah, mudah didapatkan, nol kalori, dan tidak mengandung zat tambahan, seperti gula.


Beraktivitas di luar ruangan atau berolahraga dapat membuat kita kehilangan cairan. Apalagi bila cuaca panas sehingga keringat mengucur deras. Saat inilah kebutuhan akan cairan meningkat.


Warna urine dapat menjadi indikator apakah tubuh terhidrasi. Urine berwarna kuning terang atau tidak berwarna mengindikasikan tubuh terhidrasi dengan baik. Sebaliknya, urine berwarna lebih gelap mengindikasikan tubuh kekurangan cairan.


Inilah bukti ginjal bekerja, yaitu mengatur air yang dibutuhkan tubuh. Organ kecil ini tahu persis berapa banyak air yang dibutuhkan tubuh.


Ginjal akan mengeluarkan kelebihan air sebagai urine jika jumlahnya terlalu banyak. Ketika simpanan air sedikit, ginjal membantu tubuh menahan air agar tetap berfungsi. Selain membuang kelebihan air dari tubuh, ginjal bertugas menyaring racun dan membuangnya dari tubuh melalui urine.


Selain mengatur kebutuhan air, ginjal memiliki fungsi penting lain bagi tubuh. Kedua ginjal kita ini menghasilkan hormon yang mengatur produksi sel darah merah (eritropoetin) dan tekanan darah; juga mengaktifkan vitamin D yang berperan penting bagi kesehatan tulang.



Hidrasi dan kesehatan ginjal




Lalu, apakah cukup minum bermanfaat bagi ginjal? Ya, tentu saja. Karena air tidak mengandung zat tambahan sehingga menghidrasi tubuh secara alami. Minum cukup air membantu ginjal bekerja lebih baik.


Minum lebih banyak cairan juga bermanfaat mencegah pembentukan batu ginjal dan berkembangnya komplikasi tertentu, seperti penyakit ginjal kronis.


Namun, seberapa banyak air yang harus kita minum? Tentunya, harus disesuaikan kebutuhan. Selama ini, kita memahami harus minum 8 gelas per hari. Padahal seberapa banyak air yang kita konsumsi bergantung pada usia, cuaca, intensitas aktivitas, dan kondisi tertentu, seperti kehamilan, menyusui, dan sakit.


Bagaimana jika tubuh kekurangan cairan? Dehidrasi dapat mengganggu fungsi tubuh. Dehidrasi ringan membuat tubuh mudah lelah. Sementara, dehidrasi parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan organ lain.


Pada pembuluh darah, dehidrasi dapat mengakibatkan pengentalan darah yang meningkatkan risiko hipertensi. Dehidrasi juga dapat memengaruhi kondisi kulit. Kurang minum secara terus-menerus dapat membuat kulit tampak lebih berkeriput dibandingkan kulit yang terhidrasi.



7 tips jaga kesehatan ginjal





Mengingat fungsi ginjal sangat vital, kita harus menjaga kesehatannya. Jangan sampai lalai hingga baru menyadari keberadaannya saat sudah mengalami sakit. Berikut tips agar ginjal tetap sehat:


1. Minum 8 gelas per hari

Delapan itu bagus, tapi tidak kaku. Tidak ada aturan tegas bahwa setiap orang membutuhkan 8 gelas air sehari.


Ini hanyalah rekomendasi umum berdasarkan fakta bahwa kita terus-menerus kehilangan cairan dari tubuh kita, dan memerlukan asupan air yang cukup untuk bertahan hidup dan jumlah yang optimal untuk berkembang. Penting untuk minum air sedikit-sedikit, tapi sering.


2. Minum lebih sedikit jika menderita gagal ginjal

Penting diperhatikan, untuk beberapa penderita ginjal, terutama yang ginjalnya telah rusak atau sedang menjalani cuci darah, harus memantau asupan air. Penderita gagal ginjal tidak dapat memproduksi urine.


Terlalu banyak cairan akan mengakibatkan penambahan berat badan dan pembengkakan hingga adanya tumpukan cairan di paru-paru dan masalah jantung yang dapat kemudian mengakibatkan kondisi kegawatdaruratan.


3. Urine mengungkapkan banyak hal



Bagi kebanyakan orang, “bijaksana air” berarti minum cukup air atau cairan sehat lainnya, seperti jus tanpa pemanis atau susu rendah lemak untuk menghilangkan dahaga dan menjaga urine tetap kuning muda atau tidak berwarna.


Jika urine berwarna kuning tua, ini menandakan tubuh mengalami dehidrasi. Anda harus menghasilkan sekitar 1,5 liter urine setiap hari (sekitar 6 gelas).


4. Terhidrasi membantu mencegah batu ginjal dan infeksi saluran kemih

Batu ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK) adalah dua kondisi medis umum yang dapat melukai ginjal. Oleh karena itu, hidrasi yang baik sangat penting. Batu ginjal akan lebih sulit terbentuk bila terdapat cukup air untuk mencegah kristal pembentuk batu saling menempel.


Air dapat membantu mencegah batu di saluran kemih. Namun, perhatikan juga makanan yang dikomsumsi. Untuk mencegah terjadinya batu saluran kemih, disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah sodium.


Hindari mengonsumsi terlalu banyak protein hewani (konsumsi 0,8 gram per kilogram berat badan, dengan perkiraan 45 gram untuk wanita dan 55 gram untuk pria).


Perbanyak makan buah dan sayuran dan perhatikan jumlah oksalat yang dikonsumsi. Terutama pada makanan, seperti bayam, bit, kacang-kacangan, kedelai. Pasien yang berisiko tinggi mengidap batu saluran kemih harus membatasi konsumsi oksalat 50 mg per hari.


Meminum air yang cukup juga membantu memproduksi lebih banyak urin, yang membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi saat berkemih.


5. Terkadang mengurangi minum dapat diterima

Perjalanan jauh dan harus menggunakan toilet terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman. Dalam kondisi ini, mengurangi asupan air dapat diterima. Karena terlalu lama menahan kencing dapat menyebabkan radang kandung kemih dan infeksi saluran kemih.


6. Konsumsi makanan sehat

Ginjal memproses semua makanan dan minuman, termasuk yang berdampak buruk, seperti lemak, garam, dan gula.


Seiring waktu, pola makan yang buruk dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan kondisi lain yang berdampak buruk bagi ginjal. Pola makan sehat mencakup mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, serta sedikit makanan olahan.


7. Berolahraga

Sama seperti pola makan sehat, berolahraga membantu mencegah kondisi, seperti diabetes dan penyakit jantung yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.


Namun, terlalu banyak berolahraga dapat mengakibatkan kondisi lain, seperti letih, lelah, nyeri otot, kram dan kerusakan pada jaringan otot karena cedera yang diketahui sebagai rhabdomyolysis.


Jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat mengakibatkan gagal ginjal dan komplikasi lain seperti penurunan level elektrolit dan penumpukan asam pada darah (asidosis metabolik).


Berolahragalah 30—60 menit minimum lima hari dalam seminggu. Mulailah secara perlahan jika sudah lama tidak melakukannya. Konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan.


**


Melakukan perubahan gaya hidup sederhana, seperti minum cukup air bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal. Namun ingat, kondisi ginjal orang berbeda-beda, sehingga cukup minum dapat berbeda pada masing-masing individu.


Jika Anda ingin berkonsultasi atau mendapatkan tes untuk kesehatan ginjal Anda, kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

ReferenceFlorida Kidney Physician. Diakses pada 2024. Why Is Drinking Water Important? Kidney Research UK. Diakses pada 2024. Hydration for Kidney Health. Kidney Injury: A Potential Threat to Gym Lovers. National Kidney Foundation. Diakses pada 2024. 6 Tips To Be Water Wise for Healthy Kidney. National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Exercise-Induced Rhabdomyolysis Causing Acute National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Water for preventing urinary stones. Texas Kidney Care. Diakses pada 2024. Why Drinking Water Is So Good for Kidney Health? UT Southwestern Medical Center. Diakses pada 2024. Lots of water, and small dietary changes can help prevent kidney stones, UTSW expert says