Vaksin Wajib untuk Anak Usia 4-6 Tahun

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Bandoro
Vaksin Wajib untuk Anak Usia 4-6 Tahun
Vaksin Wajib untuk Anak Usia 4-6 Tahun

Orang tua mana yang tak ingin anaknya selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Memberikan vaksinasi lengkap merupakan langkah awal untuk mewujudkannya.

Setiap anak perlu mendapatkan vaksinasi. Tujuannya, merangsang tubuh menciptakan kekebalan. Setelah diberikan vaksinasi, tubuh anak diharapkan lebih mampu menghadapi infeksi berbagai penyakit sehingga kesehatannya lebih optimal.


Sejak lahir, anak wajib mendapatkan vaksin. Namun, ada beberapa vaksin wajib yang perlu diberikan ulang saat anak berumur 4—6 tahun. Apa sajakah itu?


1. Vaksin DTP dosis ke-5

Vaksin DTP melindungi anak dari penyakit difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Difteri menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan. Kondisi ini membuat penderita kesulitan menelan bahkan bernapas. Dalam beberapa kasus, difteri menyebabkan gagal jantung, kelumpuhan, hingga kematian.


Pertusis merupakan infeksi bakteri pada saluran pernapasan dan paru-paru. Ditandai dengan batuk hebat dan tak terkendali yang menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas. Penyakit ini sangat menular bahkan dapat mengakibatkan kematian pada bayi, khususnya yang belum diimunisasi.


Sementara, tetanus adalah penyakit yang menyerang sistem saraf. Seorang yang terinfeksi bakteri Clostridium tetani akan mengalami kontraksi otot, terutama otot rahang dan leher. Karena itu, vaksin DTP penting untuk melindungi anak Anda saat mendapat luka potong atau tusukan di kulit.


Agar terhindar dari ketiga penyakit di atas, dokter akan menganjurkan anak mendapatkan lima dosis vaksin DTP. Jadwal pemberian vaksin: satu dosis pada setiap usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan 5-7 tahun.


2. Vaksin MR/MMR dosis ke-3

Vaksin MMR mencegah anak dari penyakit campak, gondong, dan rubela (campak jerman). Penyakit campak ditandai ruam pada kulit. Virus campak mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan atas.


Gejala awal infeksi ditandai batuk berdahak, pilek, demam tinggi, dan mata merah. Sementara, gejala awal rubela adalah ruam kemerahan pada kulit. 


Gondongan adalah terjadinya peradangan pada saluran kelenjar ludah di bagian samping wajah akibat virus. Gondong termasuk penyakit menular.


Agar terhindar dari penyakit ini, anak-anak mendapatkan tiga dosis vaksin MR/MMR. Satu dosis vaksin MR pada usia 9 bulan, MR/MMR pada usia 15-18 bulan dan 5-7 tahun.


3. Vaksin cacar air (varisela)

Umumnya, cacar air menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Namun, beberapa orang dewasa yang belum terinfeksi virus Varicella-Zoster pun dapat terkena cacar air.


Gejalanya berupa ruam gatal disertai demam. Setelah 1—2 hari muncul kemerahan yang berubah menjadi lepuhan berisi air. Cacar air sangat mudah menular.


4. Vaksin influenza (flu) diberikan setiap tahun

Virus flu mudah menginfeksi ulang dikarenakan virus ini seringkali bermutasi. Virus ini menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejalanya berupa batuk, demam, nyeri badan, kelelahan, muntah, dan diare. 


Vaksin flu diberikan setiap tahun. Anak-anak dapat diberikan vaksin flu sejak berusia 6 bulan. Sementara, anak-anak di bawah usia 9 tahun yang pertama kali mendapatkan vaksinasi memerlukan dua dosis vaksin flu dengan jarak minimum 28 hari.



Efek samping vaksinasi





Sebagian besar efek samping vaksinasi bersifat ringan dan tidak berlangsung lama. Berikut efek samping yang paling umum:


  • Daerah suntikan tampak memerah, bengkak, dan terasa sedikit sakit selama 2—3 hari.
  • Bayi atau anak kecil dapat menjadi rewel atau demam selama 1—2 hari.
  • Beberapa anak mungkin juga menangis dan kesal segera setelah disuntik. Ini normal. Mereka akan merasa lebih baik setelah mendapat pelukan.

Nah, pada bulan Imunisasi 2022, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menambahkan jumlah vaksinasi wajib bagi anak. Semula 11 vaksin menjadi 14 vaksin.


Vaksin yang ditambahkan antara lain vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV). Jumlah pemberian dapat dilakukan 2–3 kali tergantung jenis vaksin yang digunakan dan usia pasien.


Vaksin PCV mencegah penyakit yang disebabkan bakteri Pneumococcus, seperti radang paru, radang selaput otak, dan radang telinga, sedangkan vaksin Rotavirus mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan virus Rota.


Vaksin HPV dapat mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada perempuan. Vaksin ini diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.


Vaksin PCV mulai diberikan secara nasional sejak 2022, sedangkan vaksin HPV baru diberikan ke-131 kabupaten/kota di 8 provinsi. Empat provinsi di Jawa dan empat provinsi di luar Jawa (DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali).


Jika Anda ingin berkonsultasi atau memberikan vaksin yang tepat sesuai usia buah hati, klik Konsultasi Dokter.


ReferensiIDAI. Diakses pada 2023. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. CDC. Diakses pada 2023. Vaccines for Children 4 to 6 Years. My Vaccination Hub. Diakses pada 2023. Children Vaccination at 4-6 Years. Unicef. Diakses pada 2023. Vaccines for Children: Your Question Answered. U.S. Department of Health and Human Services. Diakses pada 2023. Five Important Reasons to Vaccinate Your Children.