Mengapa Anak Harus Mendapat Vaksin Hepatitis? Ini Penjelasannya

Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak tumbuh sehat tanpa harus berhadapan dengan penyakit serius. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah hepatitis, yaitu radang hati yang bisa menyerang anak sejak dini.
Masalahnya, hepatitis sering tidak menimbulkan gejala jelas pada awalnya, sehingga baru terdeteksi ketika kondisinya sudah cukup parah.
Kabar baiknya, hepatitis sebenarnya bisa dicegah. Salah satu cara paling efektif adalah dengan memberikan vaksin hepatitis pada anak sejak bayi.
Apa itu hepatitis?
Hepatitis adalah peradangan hati yang bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Pada anak, penyebab paling sering adalah infeksi virus hepatitis.
Jika tidak dicegah, hepatitis bisa menimbulkan kerusakan hati jangka panjang, bahkan berkembang menjadi sirosis atau kanker hati di kemudian hari.
Berdasarkan perjalanannya, hepatitis bisa bersifat:
- Akut: muncul tiba-tiba, berlangsung singkat, dan bisa sembuh total.
- Kronis: berlangsung jangka panjang, berisiko menimbulkan kerusakan hati permanen.
Jenis hepatitis anak
Ada lima jenis virus hepatitis (A, B, C, D, dan E). Namun, yang paling sering menyerang anak adalah hepatitis A dan hepatitis B.
Hepatitis A
Hepatitis A umumnya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Misalnya, air yang tidak bersih atau makanan yang tidak dicuci dengan baik.
Meskipun hepatitis A sangat mudah menular pada anak-anak, risikonya merusak hati tergolong kecil. Penyakit ini umumnya ringan dan bisa sembuh total dalam waktu kurang dari enam bulan.
Secara global, kasus hepatitis A mencapai sekitar 1,4 juta kasus baru pertahun. Menurut Centers for Diases Control and Prevention (CDC), Hepatitis A justru lebih sering menginfeksi anak-anak, terutama yang tinggal di area dengan sanitasi rendah.
Masa inkubasi virus hepatitis A antara 15—50 hari sejak terinfeksi. Namun, umumnya kurang lebih 28 hari. Diagnosis Hepatitis A dapat ditegakkan melalui pemeriksaan IgM anti HAV lewat darah.
Hepatitis B
Kasus hepatitis B di Indonesia sangat tinggi, sehingga vaksinasi sejak bayi menjadi langkah penting untuk melindungi anak.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), Indonesia menempati urutan pertama penyandang hepatitis B di Asia Tenggara.
Hepatitis B menular melalui darah, jarum suntik, cairan tubuh atau dari ibu ke bayi saat melahirkan.
Penyakit ini bisa menjadi penyakit kronis yang bertahan seumur hidup. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati.
Gejala hepatitis pada anak

Gejalanya hepatitis bisa berbeda-beda, tetapi umumnya meliputi:
- Anak terlihat lemas dan mudah lelah.
- Nyeri perut, terutama di bagian kanan atas.
- Kulit dan mata tampak menguning.
- Urine berwarna gelap, feses pucat.
- Mual atau muntah.
Namun, perlu diingat: tidak semua anak menunjukkan gejala jelas, sehingga vaksinasi jauh lebih aman daripada menunggu sampai sakit.
Cara cegah hepatitis pada anak

1. Vaksinasi Hepatitis
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksinasi sebagai berikut:
- Hepatitis A: diberikan setelah anak berusia 2 tahun, dalam 2 dosis dengan jarak 6–12 bulan.
- Hepatitis B: diberikan sejak bayi baru lahir (4 kali: saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan), lalu booster pada usia 18 bulan.
Jika bayi sedang sakit berat, pemberian vaksin sebaiknya ditunda dan bayi bisa melakukan imunisasi kejar setelah pulih dari sakitnya.
Vaksinasi adalah perlindungan terbaik karena mencegah penyakit sebelum virus sempat menyerang.
2. Menjaga kebersihan makanan dan minuman

- Biasakan anak mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik sebelum makan.
- Orang tua dan pengasuh juga harus menjaga kebersihan tangan saat menyiapkan makanan.
- Hindari berbagi peralatan makan dan pastikan air minum bersih.
3. Kebersihan di rumah dan penitipan anak
- Pastikan pengasuh atau tempat penitipan anak menerapkan kebersihan, terutama saat mengganti popok atau menyiapkan makanan.
- Simpan obat-obatan jauh dari jangkauan anak.
4. Saat bepergian
- Konsultasikan ke dokter anak sebelum bepergian ke daerah dengan risiko hepatitis tinggi.
- Dokter mungkin menyarankan vaksin tambahan, terutama hepatitis A.
Hepatitis bisa dicegah dengan langkah sederhana, terutama melalui vaksinasi sejak dini. Dengan memberi vaksin hepatitis A dan B sesuai jadwal, orang tua sudah memberikan perlindungan seumur hidup bagi anak dari penyakit hati yang berbahaya.
Ditambah dengan kebiasaan menjaga kebersihan makanan dan lingkungan, risiko hepatitis pada anak bisa ditekan secara maksimal.
Untuk mendapatkan informasi atau layanan imunisasi anak maupun dewasa, kunjungi klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta.
Segera jadwalkan vaksinasi di Klinik GWS Medika, klinik vaksinasi terpercaya dengan layanan profesional untuk kenyamanan dan keamanan buah hati Anda.