Yellow Fever: Cara Penularan dan Langkah Pencegahannya

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh
Vaksinasi Yellow Fever sebelum bepergian
Vaksinasi Yellow Fever sebelum bepergian

Yellow Fever atau demam kuning adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Flavivirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes s.p., Haemagogus s.p., dan Sabethes s.p. yang terinfeksi. Nyamuk ini dapat menggigit sepanjang hari, terutama pada pagi dan sore hari.

Penyakit yellow fever bersifat endemik di wilayah Afrika dan Amerika Selatan, dan dapat menimbulkan wabah pada daerah dengan tingkat vaksinasi rendah.


Nama “demam kuning” berasal dari gejala jaundice (kulit dan mata menguning) yang muncul akibat kerusakan hati oleh virus.


Menariknya, demam kuning sering disalahartikan sebagai malaria karena keduanya memiliki gejala awal yang mirip, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan.


Namun, penyebabnya berbeda. Malaria disebabkan oleh parasit, sedangkan yellow fever disebabkan oleh virus. Bahkan, jenis nyamuk penyebarnya pun tidak sama.



Gejala yellow fever



Pada kasus yang parah, yellow fever memiliki gejala kulit dan mata menguning.
Pada kasus yang parah, yellow fever memiliki gejala kulit dan mata menguning.


Gejala yellow fever biasanya muncul dalam waktu 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi.


Sebagian besar kasus tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pada tahap awal, gejalanya sering menyerupai flu biasa, seperti:


  • demam dan menggigil;
  • nyeri otot (terutama di punggung);
  • sakit kepala;
  • mual atau muntah;
  • rasa lemas dan tidak bertenaga.

Namun, pada sebagian kecil kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi fase toksik, yaitu kondisi yang jauh lebih serius.


Pada fase ini, virus mulai menyerang organ vital seperti hati dan ginjal, dan menimbulkan gejala seperti:


  • kulit dan mata menguning (jaundice);
  • nyeri perut hebat;
  • gagal hati dan ginjal;
  • pendarahan dari mulut, hidung, atau saluran pencernaan.

Pada fase berat, angka kematian dapat mencapai 50%, terutama jika pasien tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat dan cepat.



Penularan


Yellow fever ditularkan melalui nyamuk yang terinfeksi.
Yellow fever ditularkan melalui nyamuk yang terinfeksi.

Berbeda dari beberapa penyakit lain yang ditularkan nyamuk, manusia yang terinfeksi tidak selalu menjadi inang buntu.


Artinya, saat seseorang masih berada dalam fase viremia (virus aktif dalam darah), ia dapat menularkan virus ke nyamuk lain yang kemudian menyebarkannya ke orang lain.


Orang yang terinfeksi virus demam kuning memiliki kadar virus yang cukup tinggi dalam darah mereka (viremia) selama beberapa hari pertama sakit untuk menularkan virus ke nyamuk.


Penularan umum terjadi selama bulan-bulan hangat, dan nyamuk dapat menggigit melalui pakaian yang sangat tipis, sehingga merawat pakaian dengan penolak serangga yang mengandung permetrin, DEET, minyak lemon eukaliptus, atau penolak serangga lain yang terdaftar di EPA akan mengurangi risiko ini.



Pencegahan dan vaksinasi yellow fever



Setelah vaksinasi, Anda akan mendapatkan Sertifikat ICV.
Setelah vaksinasi, Anda akan mendapatkan Sertifikat ICV.


Mencegah yellow fever jauh lebih mudah dibandingkan mengobatinya.


Dua langkah utama pencegahan adalah vaksinasi dan perlindungan dari gigitan nyamuk.


1. Vaksinasi Yellow Fever


Vaksin Yellow Fever termasuk salah satu vaksin yang paling efektif. Cukup satu dosis seumur hidup untuk memberikan perlindungan jangka panjang.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin ini bagi:


  • Orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis, seperti Afrika dan Amerika Selatan.
  • Tenaga kesehatan atau pekerja lapangan yang berisiko tinggi terpapar nyamuk.

Vaksin diberikan minimal 10 hari sebelum keberangkatan agar tubuh memiliki waktu membentuk kekebalan.


Beberapa negara bahkan mewajibkan sertifikat vaksin Yellow Fever (International Certificate of Vaccination) sebagai syarat masuk.


2. Lindungi diri dari gigitan nyamuk


Selain vaksinasi, pencegahan juga mencakup perlindungan diri dari gigitan nyamuk yang menularkan virus.


Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:


  • Gunakan repelan nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eukaliptus.
  • Kenakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
  • Gunakan kelambu berinsektisida saat tidur, terutama di daerah endemis.
  • Hindari aktivitas luar ruangan pada pagi dan sore hari, ketika nyamuk paling aktif.
  • Pastikan lingkungan bebas genangan air, tempat nyamuk berkembang biak.

Yellow fever mungkin terdengar seperti penyakit tropis langka, tetapi risikonya tetap nyata di banyak wilayah dunia.


Dengan vaksinasi yang tepat, menjaga kebersihan lingkungan, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk, penyakit ini sebenarnya sangat bisa dicegah.


Jika Anda berencana bepergian ke daerah dengan risiko yellow fever, pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dan mendapatkan vaksinasi sebelum berangkat.


Perlindungan terbaik selalu dimulai dengan pencegahan.


Kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk mendapatkan vaksinasi.

ReferensiCDC. Diakses pada 2025. Yellow Fever: Causes and How It Spreads CDA. Diakses pada 2025. Yellow Fever. National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Yellow Fever. WHO. Diakses pada 2025. Yellow Fever.