Tes Wajib Saat Demam Berdarah

Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi salah satu virus demam berdarah. Aedes Aegypti adalah vektor utama. Nyamuk berwarna hitam putih ini suka bertelur di wadah berisi air bersih yang biasa ditemukan di dalam atau di sekitar rumah.

Nyamuk dewasa lebih suka beristirahat, tidak mengganggu, dan lebih suka menggigit pada siang hari. Puncak aktivitas menggigit adalah pagi hari selama 2—3 jam setelah fajar dan sore hari, beberapa jam sebelum malam tiba. 

Setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, virus berinkubasi selama 3—14 hari (rata-rata 4—7 hari). Orang yang digigit nyamuk akan mulai mengalami demam disertai tanda dan gejala yang tidak spesifik. Demam akut berlangsung 2—10 hari.

Kebanyakan orang yang terkena demam berdarah biasanya mengalami gejala, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam. Demam berdarah umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.

Fase demam berdarah dengue dibagi dalam tiga fase. Pertama, fase demam (febrile). Biasanya berlangsung selama tujuh hari. Selama 1–3 hari biasanya penderita akan mengalami demam tinggi.

Kedua, fase kritis (critical). Fase ini berlangsung kurang lebih dua hari, dimulai pada hari ke-4-5. Pada fase ini, penderita merasa demam sudah turun.

Dan, fase ketiga adalah pemulihan (recovery). Pada fase ini, penderita akan merasa demamnya naik kembali (3-5 hari setelah fase kritis). Trombosit mulai naik dan normal kembali.

Demam berdarah parah dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, dan bahkan kematian. Pernah menderita demam berdarah, sedang hamil, atau masih bayi merupakan beberapa hal yang dapat meningkatkan keparahan.

Jika Anda demam dan mengalami tanda-tanda berikut, segera dapatkan perawatan medis:

• Sakit perut dan nyeri saat ditekan
• Muntah lebih dari 3 kali dalam waktu 24 jam
• Pendarahan dari hidung atau gusi
• Muntah darah, atau terdapat darah pada tinja
• Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung

Pada dasarnya, penderita demam berdarah dapat dirawat di rumah. Untuk mengatasi gejala, dokter biasanya akan memberikan beberapa obat untuk mengurangi gejala sampai penderita benar-benar pulih. Karena memang tidak ada obat khusus untuk penderita demam berdarah.

Banyak minum air putih juga disarankan untuk mencegah dehidrasi. Namun, menghindari gigitan nyamuk merupakan cara terbaik terhindar dari penyakit ini. 

Apa saja tes yang perlu dilakukan?

Demam berdarah dapat didiagnosis melalui tes darah. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui pembuluh vena di area lengan.

Berikut tes yang perlu dilakukan untuk mengidentifikasi virus dengue pada demam.

1. Cek darah lengkap

Pengecekan darah lengkap, seperti trombosit, plasma, dan hematokrit. Perhatikan tren hematokrit, lekosit, dan tombrosit. Seseorang yang dicurigai mengalami demam berdarah, hematokrit naik >20%, leukosit <5000 mikroliter, trombosit mendekati 100.000 atau <100.000 mikroliter.

2. Dengue NS1

Tes ini untuk mendeteksi protein NS1 pada virus dengue. Tes dilakukan pada 0—7 hari pasca gejala demam berdarah muncul. Tidak disarankan untuk penderita yang menunjukkan gejala demam lebih dari 7 hari.

3. Serologi

Berguna untuk mendeteksi antibodi IgG & IgM yang diproduksi sistem kekebalan tubuh ketika seseorang terpapar virus dengue. Tes efektif dilakukan minimum 4 hari setelah munculnya gejala.

4. SGOT dan SGPT untuk mengetahui adanya gangguan fungsi hati

Tes demam di rumah

Termometer adalah salah satu alat tes yang wajib tersedia di rumah. Alat ini dinilai akurat untuk mengecek suhu tubuh. Namun, bagaimana jika tidak tersedia termometer padahal kita perlu mengecek suhu tubuh? Jangan khawatir! Lakukan cara-cara berikut:

1. Menyentuh dahi

Menyentuh dahi dengan punggung tangan adalah cara umum untuk mengetahui apakah seseorang sedang demam atau tidak. Jika orang tersebut demam, dahinya mungkin terasa sangat panas.

Ini mungkin tidak akurat, tetapi dapat memberikan beberapa informasi umum.

2. Mencubit punggung tangan

Dehidrasi bisa menjadi salah satu tanda demam. Untuk memeriksa apakah seseorang dehidrasi atau tidak, Anda dapat mencubit lembut kulit punggung tangannya, lalu melepaskannya dan memperhatikannya dengan cermat.

Jika terhidrasi dengan baik, kulit akan kembali ke kondisi semula dengan sangat cepat. Jika kulit bergerak lambat, mungkin mengalami dehidrasi. Namun, cara ini juga bisa jadi tidak akurat karena dehidrasi tidak selalu menandakan demam.

3. Memeriksa pipi

Seseorang yang mengalami demam biasanya pipinya akan tampak kemerahan atau ungu.

4. Mengecek kondisi urine

Perubahan warna, frekuensi, atau jumlah urine dapat menjadi tanda demam. Saat demam tubuh mengalami dehidrasi sehingga urine menjadi lebih pekat dan berwarna kuning tua atau oranye, bahkan mungkin berbau.

Vaksin demam berdarah

Upaya lain untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia telah memasukkan vaksin demam berdarah sebagai salah satu rekomendasi imunisasi anak pada 2023.

Tetravalen adalah salah satu jenis vaksin yang dapat mencegah demam berdarah akibat 4 serotipe virus: DENV 1, DENV 2, DENV 3, dan DENV 4. Vaksin ini mengandung virus dengue yang dilemahkan dan tidak menyebabkan penyakit. Dapat diberikan kepada anak-anak hingga dewasa mulai 6—45 tahun.

Vaksin umumnya diberikan 2 dosis dengan jarak 3 bulan. Diberikan melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas atau ingin mendapatkan layanan vaksinasi demam berdarah, silakan klik WhatsApp atau kunjungi klinik GWS Medika terdekat.