Setiap Perempuan Berhak Sehat

Menurut laporan Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2023, angka harapan hidup perempuan di Indonesia mencapai 76 tahun, sedangkan laki-laki 71 tahun. Harapan hidup yang lebih tinggi ini akan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi perempuan jika didukung oleh kondisi kesehatan yang optimal.
Kabar baiknya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah kesehatan, pemeriksaan rutin, serta diagnosis dini, banyak faktor yang dapat dicegah untuk menjaga kesehatan perempuan di setiap tahap kehidupan.
Berikut adalah kondisi kesehatan umum yang sering dialami perempuan pada usia 20-an, 40-an, serta 50-an dan 60-an, beserta kiat-kiat untuk menua dengan sehat.
Usia 20-an

Pada usia 20-an, banyak kondisi kesehatan yang tidak menunjukkan gejala dan sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan medis. Perawatan dini dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko atau bahkan mencegah berbagai penyakit.
- Pemeriksaan kesehatan: Jika memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, diabetes, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), atau penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke, lakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.
Baca juga: Orang Muda Bisa Stroke? - Kesehatan reproduksi: Jika telah aktif secara seksual, pertimbangkan vaksinasi HPV dan tes pap smear untuk mencegah kanker serviks. Pemeriksaan kanker serviks penting dilakukan pada awal usia 20 tahunan.
- Pantau kesehatan mental Anda. Penyakit mental dapat muncul di usia 20-an dan 30-an, terutama dengan pemicu stres, seperti transisi menuju kedewasaan atau menjadi orang tua.
Kelelahan, mudah teralihkan, kekhawatiran berlebihan, dan kesulitan tidur, merupakan gejala yang dapat diobati terkait dengan kondisi yang mendasarinya. - Dapatkan cukup kalsium dan vitamin D. Nutrisi ini penting untuk menjaga tulang tetap kuat dan mencegah osteoporosis. Anda mungkin bisa mendapatkan cukup kalsium melalui makanan, seperti yogurt, keju, sayuran berdaun hijau tua, dan kacang lentil.
Vitamin D lebih sulit diserap hanya melalui makanan dan sinar matahari, terkadang suplemen vitamin D juga diperlukan.
Usia 40-an

Memasuki usia 40-an, risiko terhadap kondisi kronis mulai meningkat, terutama terkait berat badan, tekanan darah, kolesterol, dan kadar glukosa. Mulailah pemeriksaan.
Banyak pemeriksaan kanker dimulai sekitar usia 40 atau 45 tahun meskipun ini dapat berubah berdasarkan riwayat keluarga dan kondisi lainnya.
Anda harus mulai memperhatikan perubahan siklus menstruasi saat Anda memulai perimenopause.
Kondisi yang perlu diwaspadai
1. Kanker payudara
- Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum pada perempuan di Indonesia.
- Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan deteksi dini sangat penting, terutama bagi mereka dengan gen BRCA1 dan BRCA2.
- Menjaga gaya hidup sehat, seperti berolahraga dan berhenti merokok, dapat membantu mengurangi risiko.
Baca juga: Benjolan di Payudara? Jangan Panik.
2. Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
- GERD adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke esofagus, menyebabkan sensasi terbakar di dada.
- Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik.
- Perubahan gaya hidup seperti, mengurangi makanan pedas, makanan yang terlalu asam, kopi dan alkohol serta tidak langsung berbaring setelah makan dapat mengurangi keluhan GERD.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- ISK sering terjadi pada perempuan, dengan gejala seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan urine keruh.
- Penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari dan menghindari kebiasaan menahan BAK agar terhindar dari ISK.
Baca juga: Rasakan Sensasi Terbakar Saat Kencing.
4. Fibroid uterus (mioma)
- Fibroid adalah pertumbuhan non-kanker di rahim yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan menstruasi.
- Sekitar 30% perempuan mengalami fibroid, tetapi hanya 1 dari 4 yang menunjukkan gejala.
Usia 50-an dan 60-an

Saat memasuki usia lanjut, kesehatan menjadi prioritas utama. Perubahan gaya hidup yang lebih sehat dapat meningkatkan kualitas hidup di masa pensiun dan tahun-tahun mendatang.
Kondisi yang perlu diwaspadai
1. Kanker kolorektal
- Kanker ini berkembang di usus besar atau rektum dan sering bermula dari polip.
- Skrining kolonoskopi direkomendasikan setiap 5 tahun sejak usia 50 tahun untuk mendeteksi dan mengangkat polip sebelum berkembang menjadi kanker.
2. Penyakit jantung
- Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada perempuan dan gejalanya tidak selalu mudah dikenali.
- Gejalanya meliputi nyeri dada, sesak napas, serta kelemahan pada lengan. Pada perempuan, gejala juga bisa berupa mual dan muntah.
3. Osteoartritis
- Osteoartritis adalah kondisi degeneratif sendi yang sering menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak.
- Kondisi ini menjadi penyebab utama jatuh pada lansia.
Baca juga: Mengapa Perempuan Lebih Mudah Alami Osteoporosis?
4. Prolaps uterus
- Prolaps uterus terjadi ketika rahim turun ke dalam saluran vagina akibat melemahnya otot panggul.
- Hampir 50% perempuan berusia 50–79 tahun mengalami beberapa bentuk prolaps organ panggul.
Selain itu, Anda juga perlu memeriksa kesehatan mata dan telinga yang mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia.
**
Menjaga kesehatan perempuan di setiap tahap kehidupan sangat penting untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik.
Dengan pemeriksaan rutin, kesadaran akan tanda-tanda penyakit, serta menerapkan gaya hidup sehat, perempuan dapat menua dengan sehat dan menikmati hidup yang lebih panjang serta berkualitas.
Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, kunjungi klinik GWS Medika, klinik kesehatan terpercaya di Jakarta. Klinik GWS Medika melayani medical check-up baik untuk pribadi maupun korporat.
Jangan tunggu sakit! Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk Anda dan orang-orang yang Anda sayangi.