Makanan Anti Asam Urat: Mana yang Boleh, Mana yang Dihindari

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Muthia Trisa Nindita
Makanan Anti Asam Urat: Mana yang Boleh, Mana yang Dihindari
Makanan Anti Asam Urat: Mana yang Boleh, Mana yang Dihindari

“Jangan makan jeroan.” “Jangan makan emping.” “Jangan makan bayam.” Itu hanyalah segelintir makanan yang tidak boleh dikonsumsi karena “katanya” menyebabkan penyakit asam urat. Benarkah demikian?

Gout arthritis adalah jenis radang sendi menyakitkan akibat menumpuknya asam urat di dalam tubuh dan membentuk kristal di persendian. Asam urat diproduksi tubuh setelah memecah zat yang disebut purin. Zat purin ini banyak ditemukan juga pada makanan.


Menurut WHO, kadar normal asam urat pada laki-laki adalah 3,5 – 7 mg/dl, sedangkan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl.


Kadar asam urat di atas normal biasanya terjadi karena tubuh tidak dapat membuang kelebihan asam urat secara efisien. Akibatnya, kadar asam urat di dalam darah akan tinggi (hiperurisemia). Kadar asam urat yang tinggi ini jika berlangsung kronis dapat menumpuk, mengkristal, dan mengendap di persendian.


Kondisi ini membuat Anda merasakan gejala, seperti bengkak dan nyeri, serta kemerahan dan rasa panas pada jempol kaki, lutut, atau tumit. 


Peradangan akibat asam urat sering kali terjadi secara mendadak. Biasanya mereka pergi tidur tanpa gejala apa pun. Namun, saat bangun pagi, tiba-tiba merasakan sakit luar biasa, seperti terbakar hingga kesulitan atau bahkan tak dapat berjalan. Biasanya berlangsung selama 3—10 hari. 


Meningkatnya asam urat dalam darah biasanya disebabkan dua hal, yaitu terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin dan menurunnya ekskresi asam urat akibat terganggunya fungsi ginjal.


Namun, Anda akan lebih bermasalah dengan asam urat bila:


  • Pria paruh baya atau wanita pascamenopause.
  • Memiliki anggota keluarga menderita asam urat.
  • Mengonsumsi alkohol.
  • Minum obat, seperti diuretik dan siklosporin.
  • Memiliki hipertensi, penyakit ginjal, tiroid, diabetes, atau sleep apnea
  • Obesitas.

Untuk menegakkan diagnosis asam urat atau jenis radang sendi yang lain, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti menganalisis cairan sendi dengan mengambilnya dari bagian sendi yang sakit, tes darah untuk mengecek kadar asam urat, dan tes pencitraan dengan sinar X atau USG atau MRI untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab radang sendi yang lain dan memvisualisasikan kristal asam urat di persendian.



Bagaimana agar penyakit asam urat tak menyerang?


Asam urat dapat dikontrol dengan berolahraga dan menjaga pola makan sehat. Diet di bawah ini dapat membantu menurunkan serangan asam urat berulang dan memperlambat kerusakan sendi.



1. Menghindari makanan tinggi purin




Anda sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi purin, seperti minuman beralkohol, daging merah, berbagai jenis jeroan, dan makanan laut.


Beberapa sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian mengandung purin tinggi. Jika memiliki kadar asam urat tinggi, sebaiknya hindari mengonsumsi sayur bayam dan asparagus.


Gantilah dengan sayuran lain yang rendah purin, seperti tomat, wortel, dan brokoli. Ketiga sayuran ini dapat menurunkan kadar asam urat.


Buah-buahan yang sebaiknya dikonsumsi penderita asam urat adalah pisang dan ceri. Pisang bermanfaat mencegah pembentukan kristal asam urat dalam darah, rendah purin, dan kaya vitamin C.


Sementara, ceri mengandung antosianin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Kandungan tersebut bermanfaat menurunkan asam urat.


2. Membatasi konsumsi makanan dan minuman berfruktosa




Meski tidak tinggi purin, minuman mengandung fruktosa dan gula dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.


Minuman berpemanis dapat menyebabkan penipisan adenosin trifosfat yang memicu kenaikan asam urat. Karena itu, batasi konsumsi jus buah, soda manis, atau camilan manis, seperti kue atau biskuit.


3. Mengurangi karbohidrat




Mengurangi karbohidrat olahan, seperti roti putih atau makanan berbahan tepung putih menjadi pilihan yang baik. Jenis karbohidrat ini dapat meningkatkan kadar asam urat. Beralihlah ke makanan berbahan gandum.


4. Mengurangi asupan lemak jenuh




Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat menyebabkan meningkatnya produksi asam urat, selain itu mengonsumsi lemak jenuh dapat memperberat peradangan yang disebabkan oleh asam urat.


Kandungan asam lemak jenuh ditemukan pada berbagai makanan, seperti mentega, keju tinggi lemak, shortening, dan minyak sawit. Sebagai gantinya, cobalah memasak dengan lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun dan minyak sayur lainnya.


5. Tetap terhidrasi




Mencukupi kebutuhan air harian sangat penting bagi penderita asam urat. Hal ini membantu menjaga konsistensi urin sehingga asam urat lebih mudah larut dan tidak menumpuk di tubuh.


6. Berolahraga teratur dan menurunkan berat badan




Menjaga berat badan yang sehat mengurangi risiko asam urat. Pilih aktivitas berdampak rendah, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan berenang — mana yang lebih nyaman untuk persendian Anda.



Pengobatan asam urat




Meski telah menjalani diet asam urat sering kali masih diperlukan obat-obatan untuk mengurangi serangan dan tingkat keparahan radang sendi. 


Jenis obat yang tepat untuk Anda bergantung pada frekuensi dan tingkat keparahan gejala dan masalah kesehatan lain yang mungkin Anda alami.


Asam urat yang tidak diobati memicu munculnya, tophi, benjolan keras akibat asam urat yang berkembang di persendian dan kulit serta jaringan lunak di sekitarnya.


Benjolan ini dapat merusak tulang dan tulang rawan serta membuat persendian cacat permanen. Karena itu, diperlukan pengobatan agar asam urat tidak menjadi kronis.


Tophi biasanya berada di jari, kaki, dan lutut, serta telinga. Tophi sendiri tidak menyakitkan. Kesakitan yang ditimbulkan biasanya karena adanya peradangan. Terkadang tophi terbentuk di jaringan ikat di luar persendian. Pengobatan tophi dapat meliputi obat-obatan dan tindakan bedah bila perlu pengangkatan.


**


Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk berkonsultasi dan mendapatkan pemeriksaan.


Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan mungkin menyarankan untuk melakukan tes asam urat, yang berguna untuk memantau kadar asam urat dalam tubuh. Tes ini bisa dilakukan dengan menggunakan sampel darah atau urin.


Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan kadar asam urat serta mengurangi peradangan dan nyeri yang Anda rasakan.



ReferensiHealthline. Diakses pada 2023. Best Diet for Gout: What to Eat, What to Avoid. Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Gout Diet: What’s Allowed, What’s Not. Medical News Today. Diakses pada 2023. Gout Diet: Foods to Avoid, What to Eat, Meal Plans and More. WebMD. Diakses pada 2023. Food to Eat and Those to Avoid.