Atasi Bau Mulut Saat Puasa dengan Cara Efektif Ini!

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Debora Braviana Tairas
Bau mulut merupakan masalah umum yang sering dialami saat berpuasa.
Bau mulut merupakan masalah umum yang sering dialami saat berpuasa.

Bau mulut atau halitosis merupakan masalah umum yang sering dialami saat berpuasa. Kondisi ini terjadi karena produksi air liur berkurang, sehingga bakteri dalam mulut berkembang lebih cepat. Selain itu, faktor lain, seperti makanan tertentu, kebersihan mulut yang kurang optimal, serta kondisi medis tertentu juga dapat memperburuk bau mulut.

Namun, jangan khawatir! Ada berbagai cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjaga napas tetap segar selama Ramadan. Simak tips lengkapnya di bawah ini.



10 cara efektif mengatasi bau mulut saat puasa



Menyikat gigi secara teratur dapat mengurangi bau mulut.
Menyikat gigi secara teratur dapat mengurangi bau mulut.

1. Sikat gigi dengan benar

Pastikan Anda menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Gunakan pasta gigi berfluorida dan sikat selama 2–3 menit untuk menghilangkan sisa makanan serta plak yang menjadi penyebab bau mulut.


2. Gunakan benang gigi dan sikat interdental

Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau sikat interdental dapat membantu menghilangkan sisa makanan yang tidak terjangkau oleh sikat gigi biasa.

Langkah ini sangat penting untuk mencegah bau mulut akibat bakteri yang berkembang di sela gigi.


3. Bersihkan lidah secara teratur

Bakteri penyebab bau mulut juga dapat menumpuk di permukaan lidah. Gunakan pembersih lidah atau sikat gigi dengan bulu lembut untuk membersihkan lidah setelah makan sahur dan berbuka.


4. Hindari makanan penyebab bau mulut

Beberapa jenis makanan, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan beraroma kuat lainnya, dapat memperparah bau mulut. Sebisa mungkin, kurangi konsumsi makanan ini saat berbuka dan sahur.


5. Perbanyak minum air putih

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan mulut kering dan memicu bau tak sedap. Usahakan untuk minum 8–10 gelas air putih antara waktu berbuka hingga sahur agar tubuh tetap terhidrasi.


6. Batasi kafein dan minuman manis

Minuman berkafein, seperti kopi dan teh memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Begitu pula dengan minuman manis yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Pilih air putih atau teh herbal sebagai alternatif yang lebih sehat.


7. Tunggu sebelum menyikat gigi setelah makan

Tunggu sekitar 30–60 menit setelah berbuka sebelum menyikat gigi. Ini penting untuk memberi waktu pada air liur dalam menetralkan asam dari makanan dan melindungi enamel gigi.


8. Berkumur dengan air garam

Berkumur dengan larutan air garam dapat membantu membunuh bakteri di mulut serta mengurangi peradangan pada gusi. Campurkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur selama 30 detik.


9. Gunakan obat kumur bebas alkohol

Obat kumur yang mengandung alkohol justru dapat membuat mulut semakin kering. Pilih obat kumur bebas alkohol yang dapat membantu mengurangi bakteri tanpa menyebabkan efek samping berupa dehidrasi mulut.


10. Periksa ke dokter gigi secara rutin

Jangan lupa untuk mengunjungi dokter gigi sebelum dan setelah Ramadan. Pemeriksaan gigi rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan mulut yang mungkin menjadi penyebab bau mulut, seperti gigi berlubang atau penyakit gusi.



Penyebab bau mulut saat puasa



Mulut kering dapat menyebabkan bau mulut.
Mulut kering dapat menyebabkan bau mulut.

Selain kurangnya produksi air liur, beberapa faktor lain juga dapat memperburuk bau mulut selama puasa, di antaranya:

  • Mulut kering akibat berkurangnya aliran air liur yang berfungsi membersihkan bakteri di dalam mulut.
  • Kurangnya kebersihan mulut, seperti jarang menyikat gigi atau tidak membersihkan lidah dengan baik.
  • Masalah gigi dan gusi, seperti gigi berlubang, plak berlebih, atau penyakit gusi.
  • Konsumsi makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan berbau tajam lainnya.
  • Penyakit tertentu, seperti GERD, diabetes, gangguan hati, penyakit ginjal, atau infeksi saluran pernapasan.


Jaga napas tetap segar selama puasa!


Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda bisa menghindari bau mulut dan menjalani puasa dengan lebih nyaman. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik selama Ramadan.


Jika Anda mengalami masalah bau mulut yang tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter gigi di Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau dan Blok M untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Yuk, mulai kebiasaan sehat dari sekarang agar napas tetap segar sepanjang hari!


ReferensiListerine. Diakses pada 2025. How to Avoid Bad Breaths While Fasting in Ramadan. Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Halitosis (Bad Breath).