Jangan Sepelekan Demam

by Kristihandaribullet
Share this article
Reviewed by dr. Sarah Josephine
Jangan Sepelekan Demam
Jangan Sepelekan Demam

Saat suhu tubuh mulai naik, kepala terasa berat, dan tubuh menggigil, banyak orang langsung panik atau justru buru-buru minum obat penurun panas. Tapi, apakah itu langkah yang benar? Saat demam melanda, hal terpenting bukan sekadar menurunkan suhu, melainkan memahami apa yang sedang terjadi dalam tubuh dan bagaimana meresponsnya dengan tepat.

Demam sering kali jadi alarm alami tubuh saat ada sesuatu yang tidak beres. Tapi, jangan buru-buru panik—demam tidak selalu berarti ada masalah serius. Faktanya, demam adalah tanda bahwa sistem imun sedang bekerja keras melawan infeksi.


Suhu tubuh normal manusia berkisar 37°C. Namun, hal ini bervariasi pada tiap orang.


Misalnya, bayi dan anak-anak biasanya memiliki suhu tubuh yang sedikit lebih tinggi dibanding orang dewasa. Tubuh dikatakan demam jika suhunya mencapai lebih dari 38°C.



Apa saja gejala demam?



Kenaikan suhu tubuh dapat mengindikasikan gejala demam.
Kenaikan suhu tubuh dapat mengindikasikan gejala demam.


Selain suhu tubuh yang naik, demam biasanya disertai beberapa gejala lain, seperti:


  • menggigil, merasa kedinginan, dan gemetar;
  • tubuh pegal, nyeri otot, dan sakit kepala;
  • kelelahan;
  • berkeringat terus-menerus atau hanya sesekali;
  • wajah memerah atau kulit terasa panas;
  • detak jantung meningkat.

Demam bisa membuat tubuh terasa sangat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Saat Anda sakit dan suhu tubuh meningkat, Anda mungkin akan merasa panas dan dingin secara tiba-tiba —menggigil dan berkeringat, dalam sekejap.



Apa penyebab demam?


Ada banyak hal yang bisa menyebabkan demam. Beberapa di antaranya:


  • infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit;
  • imunisasi tertentu (misalnya, vaksin difteri atau campak pada anak-anak);
  • penyakit inflamasi, seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn;
  • luka bakar akibat sinar matahari;
  • keracunan makanan;
  • efek samping dari beberapa obat, termasuk antibiotik.


Cara mengatasi demam



Minum jahe dapat memperkuat daya tahan tubuh.
Minum jahe dapat memperkuat daya tahan tubuh.


Kebanyakan demam bisa diatasi di rumah dengan perawatan sederhana dan penggunaan obat-obatan bebas.


Berikut beberapa cara yang bisa membantu:


1. Perbanyak minum

Demam membuat tubuh lebih mudah kehilangan cairan, jadi sangat penting untuk tetap terhidrasi. Minumlah air putih lebih banyak dari biasanya. Minuman dingin juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh secara alami.


2. Istirahat yang cukup

Tubuh butuh energi untuk melawan infeksi. Itulah sebabnya istirahat sangat penting saat demam. Kurangi aktivitas fisik dan pastikan tidur minimal 7 jam setiap malam. Jika biasanya Anda rutin berolahraga, sebaiknya tunda dulu sampai demam reda.


3. Konsumsi echinacea atau jahe

Echinacea adalah tanaman herbal yang sejak lama digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh dan membantu mengatasi infeksi.


Sementara, jahe dikenal dengan sifat antibakterinya yang efektif meredakan demam, batuk, dan gejala lainnya. Kedua herbal tersebut efektif melawan demam, batuk, dan gejala umum lainnya.


4. Minum obat penurun panas

Obat bebas, seperti asetaminofen, ibuprofen, atau aspirin bisa membantu menurunkan demam sekaligus meredakan rasa tidak nyaman. Meskipun merasa lebih baik setelah minum obat, tetaplah beristirahat agar tubuh benar-benar pulih.



Kapan harus ke dokter?


Segera temui dokter jika demam disertai dengan gejala-gejala berikut:


  • sakit kepala hebat;
  • tenggorokan bengkak;
  • ruam kulit, terutama jika makin parah;
  • sensitif terhadap cahaya;
  • leher terasa kaku;
  • muntah terus-menerus;
  • lesu berlebihan atau sangat mudah marah (pada anak-anak);
  • nyeri perut;
  • nyeri saat buang air kecil;
  • otot lemah;
  • sesak napas atau nyeri dada;
  • kebingungan atau linglung.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes untuk mengetahui penyebab demam dan memberikan pengobatan yang tepat.



Bisakah demam dicegah?



Mencuci tangan merupakan salah satu cara membatasi paparan terhadap infeksi.
Mencuci tangan merupakan salah satu cara membatasi paparan terhadap infeksi.


Pencegahan terbaik adalah membatasi paparan terhadap sumber infeksi. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:


  • Cuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum makan, setelah dari toilet, atau setelah berada di tempat umum.
  • Ajari anak-anak cara mencuci tangan dengan benar—gunakan sabun, gosok semua bagian tangan, dan bilas dengan air hangat.
  • Bawa hand sanitizer atau tisu antibakteri saat bepergian. Ini berguna jika tak ada akses ke air dan sabun.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
  • Tutup mulut saat batuk dan hidung saat bersin. Ajarkan juga kebiasaan ini kepada anak.
  • Jangan berbagi alat makan atau gelas minum dengan orang lain.

Baca juga: Yuk, Cuci Tangan!


Jangan anggap sepele sinyal yang diberikan tubuh. Mulai sekarang, dengarkan baik-baik apa yang tubuh Anda coba katakan—dan bertindaklah sebelum terlambat.


Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter di Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta. Lebih baik waspada sejak awal daripada menyesal belakangan.

ReferenceGoodRX. Diakses pada 2025. How to Break a Fever. Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Know About Fever. Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Fever Treatment.