Kenali Gejala Penyakit Jantung Sebelum Terlambat

Win tiba-tiba merasakan nyeri di dada bagian kiri. Napasnya menjadi sesak, tubuhnya lemas, lalu ia terjatuh dan pingsan.
Kejadian ini mungkin terdengar mendadak, tetapi tidak jarang penyakit jantung muncul dengan cara yang mengejutkan seperti ini.
Sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit jantung hingga gejalanya muncul. Namun, benarkah penyakit jantung selalu datang tanpa tanda?
Apa itu penyakit jantung?
Penyakit jantung merupakan istilah umum untuk sekumpulan kondisi yang memengaruhi struktur dan fungsi jantung. kondisi ini meliputi:
- Penyakit arteri koroner (CAD), seperti penyempitan pembuluh darah akibat aterosklerosis (penumpukan lemak).
- Aritmia, yaitu gangguan irama jantung.
- Kelainan jantung bawaan, kondisi yang hadir sejak lahir.
- kardiomiopati (gangguan otot jantung).
- Penyakit katup jantung, yang mengganggu aliran darah di dalam jantung.
Banyak bentuk penyakit jantung sebenarnya bisa dicegah atau dikendalikan dengan gaya hidup sehat dan deteksi dini.
Gejala umum penyakit jantung

1. Nyeri dada (angina)
Nyeri dada adalah gejala paling umum dari gangguan aliran darah ke jantung. Biasanya terasa sebagai tekanan, sesak, atau rasa terbakar di dada, leher, atau perut bagian atas.
Nyeri ini bisa bervariasi dari ringan hingga berat, dan tidak selalu mencerminkan tingkat keparahan penyakit.
2. Sesak napas (dispnea)
Terjadi saat jantung gagal memompa darah secara efisien, menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru. Sesak bisa muncul saat aktivitas, istirahat, atau bahkan saat berbaring telentang.
3. Batuk
Batuk yang menetap, terutama bila disertai lendir merah muda atau berdarah, bisa menjadi tanda penumpukan cairan di paru-paru akibat gagal jantung.
4. Bengkak di kaki atau pergelangan kaki (edema)
Disebut juga edema. Kondisi ini terjadi karena aliran darah melambat dan cairan menumpuk di bagian tubuh bawah.
5. Pingsan (sinkop)
Penyumbatan pembuluh darah (akibat plak kolesterol) dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke otak. Hal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
6. Kelelahan ekstrem
Kelelahan yang tidak biasa, terutama jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa menjadi tanda awal masalah jantung khususnya pada perempuan.
7. Detak jantung tidak teratur (palpitasi)
Jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat menandakan adanya aritmia, kondisi yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Tips mencegah penyakit jantung

Penyakit jantung bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup berikut ini:
1. Berhenti merokok
Merokok merusak jantung dan pembuluh darah. Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung.
2. Rutin berolahraga
Luangkan waktu 30–60 menit per hari untuk aktivitas fisik. Olahraga membantu menurunkan tekanan darah, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan kesehatan jantung.
3. Pola makan seimbang
Konsumsi makanan dengan komposisi gizi yang seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Pilih makanan rendah lemak jenuh, rendah gula, dan kaya serat.
Konsumsilah:
- sayur dan buah segar;
- ikan dan daging rendah lemak;
- kacang-kacangan;
- produk susu rendah lemak;
- minyak sehat, seperti minyak zaitun dan alpukat.
4. Jaga berat badan ideal
Obesitas meningkatkan risiko hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2—semua faktor risiko penyakit jantung.
5. Cukup tidur
Tidur yang cukup (7–8 jam per malam) membantu tubuh mengatur tekanan darah dan kadar gula darah.
6. Kelola stres
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti makan berlebihan atau merokok.
Lakukan relaksasi, meditasi, yoga, atau olahraga untuk membantu mengelola stres.
7. Pemeriksaan kesehatan rutin
Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi risiko sejak dini:
- Tekanan darah: Periksa setidaknya setiap 2 tahun, atau lebih sering jika memiliki faktor risiko.
- Kolesterol (profil lipid): Pemeriksaan dimulai sejak usia 9–11 tahun, lalu setiap 5 tahun. Orang dewasa (45–65 tahun) dianjurkan memeriksakan kolesterol setiap 1–2 tahun, dan setahun sekali setelah usia 65.
- Gula darah: Mulai usia 45 tahun, periksa kadar gula darah setiap 3 tahun atau lebih sering jika ada risiko diabetes.
Penyakit jantung memang bisa muncul secara tiba-tiba, tetapi bukan berarti tanpa tanda.
Mengenali gejalanya dan mengambil langkah pencegahan sejak dini sangat penting untuk melindungi diri dari kondisi serius yang mengancam jiwa.
Jika Anda mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
Dengan fasilitas EKG dan treadmill terbaru, Klinik Utama GWS Medika Blok M, klinik kesehatan di Jakarta Selatan, membantu Anda mendeteksi sejak dini masalah jantung.
Dapatkan pemeriksaan lengkap di sini, klinik kesehatan di Jakarta.