Kenapa Mendengkur: Apa Bahayanya?

Sesekali, hampir 45% orang dewasa pernah tidur mendengkur. Beberapa orang bahkan tidak menyadarinya. Biasanya, mendengkur dianggap sebagai pertanda tidur lelap atau tidur pulas karena kelelahan. Benarkah demikian?
Tak hanya orang dewasa, mendengkur juga dialami bayi dan anak-anak. Namun, berbeda dengan orang dewasa, mendengkur pada anak-anak ini biasanya disebabkan pembesaran atau pembengkakan tonsil atau amandel.
Jika dibandingkan antara laki-laki dan perempuan dewasa, jumlah laki-laki yang mendengkur lebih banyak dibandingkan perempuan. Hal ini karena laki-laki memiliki saluran udara yang lebih sempit daripada perempuan.
Tenggorokan yang sempit, celah langit-langit, kelenjar gondok yang membesar, dan atribut fisik lainnya juga berkontribusi pada dengkuran. Sering kali, mendengkur juga disebabkan faktor keturunan.
Jika orang tua Anda mendengkur, Anda juga memiliki kecenderungan akan mendengkur. Namun, Anda dapat mengontrol dengkuran dengan mengubah gaya hidup dan rutinitas waktu tidur, serta melatih tenggorokan.
Mendengkur terjadi saat sesuatu menghalangi aliran udara di mulut atau hidung ketika tidur. Pada saat itu, udara didorong melalui area yang tersumbat sehingga jaringan lunak di mulut, hidung, dan tenggorokan bertabrakan dan bergetar. Inilah yang menimbulkan suara dengusan atau hentakan saat tidur.
Beberapa penyebabnya, antara lain tonus otot yang buruk, jaringan tenggorokan yang tebal, langit-langit lunak atau uvula yang panjang.

Mendengkur bagi beberapa orang mungkin hal biasa. Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini bisa menjadi masalah serius.
Kadang-kadang, mendengkur mengindikasikan masalah kesehatan kronis. Misalnya, gangguan pernapasan, seperti hidung tersumbat karena infeksi sinus atau alergi, polip hidung atau deviasi septum.
Mendengkur pada jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, serta penyakit lain.
Orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan, laki-laki paruh baya atau lebih tua, atau perempuan pasca-menopause biasanya tidur mendengkur. Semakin bertambahnya usia, semakin sering membuat “kebisingan” malam.
Apa saja gejala mendengkur
Gejala mendengkur dimulai dari getaran suara pelan atau peluit hingga gerutuan, dengusan, atau gemuruh yang keras.
Pada beberapa orang, mendengkur menyebabkan tenggorokan kering sehingga mereka sering terbangun beberapa kali. Kondisi ini membuat kelelahan pada siang hari. Bahkan kadang-kadang menyebabkan sakit kepala, kesulitan fokus, dan lekas marah.
Mendengkur dapat mengindikasikan sleep apnea. Jalan pernapasan yang tersumbat menurunkan kadar oksigen dalam darah secara mendadak. Otak kemudian memberi sinyal adanya karbon dioksida yang berlebih.
Pada saat ini, kita tiba-tiba terbangun sejenak sehingga membuka kembali jalan napas. Hal ini terjadi beberapa kali.
Henti napas biasanya terjadi selama 10 detik per episode dan rata-rata mengalami 5 episode dalam semalam. Gangguan tidur ini meningkatkan tekanan darah tinggi dan jantung bahkan dapat mengancam keselamatan jiwa.
Gejala sleep apnea lainnya adalah mengantuk berlebihan pada pagi hari, sakit kepala, bangun di pagi dalam keadaan tidak bugar, terbangun pada malam hari dalam keadaan bingung, dan kesulitan berkonsentrasi.
Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai saat Anda mendengkur:
- Mendengkur keras dan berat, serta lelah pada siang hari.
- Berhenti bernapas atau tersedak saat tidur.
- Tertidur pada waktu yang tidak tepat, misal saat makan atau bercakap-cakap.
Perawatan mendengkur

Mendengkur karena posisi tidur yang tidak tepat dapat diobati. Mengubah gaya hidup juga turut mengurangi dengkuran.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan secara mandiri untuk mengatasi masalah mendengkur.
1. Tidur miring
Jika sering tidur telentang, ubahlah posisi tidur menjadi miring. Tidur telentang membuat lidah bergerak ke arah tenggorokan. Sebagian menghalangi masuknya udara. Inilah penyebab mendengkur.
2. Tidur cukup
Orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7—9 jam. Kurang tidur meningkatkan risiko mendengkur karena menyebabkan otot-otot tenggorokan relaks. Hal ini membuat jalan napas lebih rentan tersumbat. Mendengkur juga meningkatkan risiko kurang tidur karena menyebabkan gangguan tidur.
3. Meninggikan bantal saat tidur
Meninggikan bantal dapat mengurangi dengkuran. Karena tindakan ini menjaga saluran pernapasan tetap terbuka.
4. Gunakan nasal strip
Meletakkan nasal strip di pangkal hidung membantu menambah ruang di saluran hidung. Dengan demikian, Anda lebih leluasa bernapas.
5. Berhenti merokok
Merokok adalah kebiasaan yang memperburuk dengkuran. Rokok melukai membran pada hidung dan tenggorokan sehingga menghalangi jalan pernapasan. Inilah penyebab mendengkur.
6. Menjaga berat badan
Salah satu penyebab seseorang mendengkur adalah berat badan berlebih. Penurunan berat badan membantu mengurangi jumlah jaringan di tenggorokan yang mungkin menjadi penyebab mendengkur.
7. Olahraga teratur
Cobalah berolahraga teratur setiap hari. Selain memperkuat otot tubuh, berbagai gerakan selama olahraga juga memperkuat otot tenggorokan. Hal ini memperlancar aliran napas.
8. Jaga kelembapan kamar tidur
Udara kering dapat mengiritasi selaput hidung dan tenggorokan.
9. Berhati-hatilah dengan makanan yang dikonsumsi sebelum tidur
Makan dalam porsi besar atau mengonsumsi makanan tertentu, seperti susu atau susu kedelai sebelum tidur berpotensi memperburuk dengkuran karena dapat meningkatkan produksi lendir atau mukus.
10. Mengobati alergi kronis
Alergi mengurangi aliran udara melalui hidung karena saat terjadi reaksi alergi, jaringan di saluran napas dapat mengalami peradangan yang akan membuat jalan napas menyempit. Kondisi ini memaksa Anda bernapas melalui mulut. Ini meningkatkan kemungkinan Anda mendengkur.
Bicarakan dengan dokter tentang jenis obat alergi yang dijual bebas atau resep yang memperbaiki kondisi Anda. Obat-obatan ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti semprotan hidung, cairan, dan pil.
**
Bagaimana pun, mendengkur tak boleh diabaikan. Jika pasangan Anda mendengkur atau mengalami henti napas, segera hubungi dokter. Kemungkinan ia memerlukan perawatan dokter.
Dokter akan membantu mendiagnosis kondisi medis yang memengaruhi tidur dan mencari cara meminimalkan dengkuran.
Jika mengalami masalah dengan mendengkur dan ingin mendapatkan pengobatan, klik WhatsApp atau kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta.