Ketahui Tanda-Tanda Kanker Kulit
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sinar matahari berlimpah. Paparan sinar matahari memberi asupan vitamin D gratis yang bermanfaat bagi kesehatan tulang. Namun, paparan berlebihan membahayakan kulit. Salah satunya, meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Kanker kulit merupakan penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan kulit. Biasanya, saat sel-sel kulit menua dan mati, sel-sel baru terbentuk untuk menggantikannya.
Ketika proses ini terganggu, misalnya karena paparan sinar ultraviolet (UV), sel-sel kulit dapat tumbuh lebih cepat dan tak terkendali. Sel-sel ini mungkin bersifat jinak (nonkanker), yang tidak menyebar atau menyebabkan kerusakan. Namun, sel-sel tersebut juga bisa bersifat kanker.
Kanker kulit dapat menyebar ke jaringan di dekatnya atau area lain di tubuh jika tidak terdeteksi sejak dini. Jika diidentifikasi dan diobati pada tahap awal, sebagian besar kanker kulit dapat disembuhkan.
Menurut data Globocan 2020, angka kejadian kasus kanker kulit di Indonesia mencapai 18.000 orang dengan angka kematian sekitar 3.000.
Pemeriksaan awal
Penyebab utama terjadinya kanker kulit adalah paparan sinar matahari dan faktor usia. Risiko akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Terlepas apakah Anda berisiko tinggi terkena kanker kulit atau tidak, Anda harus mengenali dan mewaspadai kondisi kulit Anda, terutama pada bintik-bintik, luka yang tak kunjung sembuh, dan tahi lalat abnormal atau berubah.
Anda dapat melakukan pemeriksaan kondisi kulit minimal sebulan sekali. Anda dapat berdiri di depan cermin sehingga Anda dapat melihat tubuh Anda secara keseluruhan, dan memeriksa semua bagian tubuh, tanpa kecuali. Termasuk telapak tangan dan kaki, kulit kepala, telinga, kuku serta punggung.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bintik, bercak maupun tahi lalat yang baru muncul pasti merupakan kanker kulit.
Sebagai panduan pemeriksaan diri, Anda dapat menggunakan teknik ABCDE berikut ini:
A: asimetris: apakah tahi lalat atau bintik kulit menjadi tidak beraturan atau asimetris atau memiliki batas yang tidak tegas?
B: border (perbatasan). Apakah perbatasan menjadi tidak beratur atau bergerigi? Semakin tebal dari waktu ke waktu?
C: color (warna). Apakah warnanya tidak seragam? Apakah terjadi perubahan warna dari sebelumnya? Mungkin berwarna keputihan, sewarna kulit, cokelat muda, cokelat, atau hitam.
D: diameter. Apakah tahi lalat atau bercak berukuran lebih dari 6 milimeter atau lebih besar dari kacang polong?
E: evolving (berubah). Apakah tahi lalat atau bercak berubah selama beberapa minggu atau bulan terakhir?
Anda juga dapat menambahkan beberapa pertanyaan lain, seperti:
- Apakah muncul setelah berusia 21 tahun.
- Mudah terluka dan sulit sembuh.
- Mudah berdarah.
- Terasa gatal dan nyeri meskipun beberapa kanker tidak ada menunjukkan gejala.
Jenis-jenis kanker kulit
1. Karsinoma sel basal
Kanker ini merupakan jenis kanker kulit paling umum, tetapi paling tidak berbahaya. Paling sering berkembang pada kulit yang sering terkena sinar matahari, seperti kulit kepala, wajah, hidung, leher, dan tangan.
Kanker ini sering berwarna merah dan sedikit menonjol, dengan area bersisik yang dapat berdarah jika terbentur. Kanker ini sering mengalami ulserasi saat berkembang.
2. Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker kulit kedua yang paling umum. Kanker ini juga sering berkembang pada kulit yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, telinga, bibir, punggung tangan, lengan, dan kaki.
Karsinoma sel skuamosa sering muncul sebagai benjolan berkerak atau kasar; bercak merah, kasar, dan datar; benjolan berbentuk kubah yang membesar dan berdarah; atau luka yang tidak kunjung sembuh atau sembuh dan muncul kembali.
3. Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang jarang ditemui, tetapi paling berbahaya. Melanoma dapat tumbuh dengan cepat, dan menyebar dalam beberapa minggu hingga bulan.
Jika terdeteksi sejak dini, melanoma dapat diobati. Namun, jika terdeteksi pada stadium lanjut, kanker mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat berakibat fatal.
Melanoma umumnya muncul dalam bentuk bintik baru atau bintik lama, bintik atau tahi lalat yang berubah warna, ukuran atau bentuk. Biasanya melanoma datar dengan garis luar tidak teratur dan buram serta sering kali memiliki lebih dari satu warna. Bahkan sengatan matahari dapat menyebabkan kerusakan sel kulit yang dapat memicu melanoma.
Melanoma nodular adalah bentuk melanoma yang sangat berbahaya yang terlihat berbeda dari melanoma umum – melanoma ini menonjol dan berwarna merata (sering kali merah atau merah muda dan beberapa berwarna cokelat atau hitam). Jenis melanoma ini tumbuh dengan cepat dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera dideteksi dan diangkat.
Pencegahan
- Hindari paparan sinar matahari antara pukul 10.00—14.00 karena sedang terik-teriknya. Jika harus keluar rumah, kenakan pakaian yang dapat melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
Jangan lupa mengoleskan tabir surya SPF15 atau lebih tinggi dan melindungi dari sinar UVA dan UVB. Agar manfaatnya optimal, tabir surya sebaiknya digunakan 15 menit sebelum keluar rumah dan diulang setiap dua jam.
- Waspadai obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.
- Kenakan topi lebar sehingga dapat melindungi area wajah, kepala, telinga, dan leher.
- Pilih gaya hidup sehat.
Perilaku dan kebiasaan Anda memengaruhi kesehatan kulit. Hindari merokok karena dapat merusak kolagen dan elastin di kulit.
Saat merawat kulit, gunakan sabun lembut dan pelembap harian. Batasi juga mandi air panas karena dapat menghilangkan minyak alami kulit.
Minum banyak air agar tetap terhidrasi, dan tidur teratur agar kulit tampak segar.
- Lakukan pemeriksaan kulit secara teratur.
Perhatikan perubahan pada tahi lalat, bintik-bintik, atau tanda lahir. Selain itu, pantau perubahan kulit baru yang terjadi. Lakukan pemeriksaan kulit secara teratur oleh tim perawatan kesehatan atau dokter kulit.
- Gunakan kacamata hitam dengan perlindungan UVA dan UVB.
Kacamata hitam pelindung yang tepat membantu mencegah kerusakan pada kulit sensitif di sekitar mata Anda dan menghalangi sinar ultraviolet dari matahari yang dapat menyebabkan katarak.
Waspadalah terhadap tahi lalat, bintik-bintik, dan noda yang baru atau berubah. Luangkan waktu untuk memerhatikan kondisi kulit Anda di depan cermin secara berkala.
Jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa, segera temui dokter atau kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta.