Kenali Fungsi Paru-Paru Anda
Paru-paru adalah organ vital yang rentan terhadap gangguan, seperti polusi udara dan infeksi pernapasan. Keadaan ini dapat mengganggu fungsi paru-paru serta meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis di kemudian hari. Sayangnya, banyak fungsi paru-paru yang hilang tanpa menunjukkan gejala yang jelas.
Apa itu tes fungsi paru-paru?
Tes fungsi paru-paru adalah prosedur medis untuk menilai seberapa baik paru-paru bekerja. Tes ini bukan hanya indikator kesehatan paru-paru, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan, sedikit penurunan fungsi paru-paru dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.
Dengan mengukur fungsi paru-paru, dokter dapat melakukan diagnosis dini dan memberikan pengobatan untuk berbagai kondisi serta menilai tingkat keparahan penyakit pada saluran pernapasan seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), fibrosis paru, kelemahan otot pernapasan, dan penyempitan trakea.
Tes ini juga berguna untuk mengetahui apakah gejala seperti sesak napas atau mengi berasal dari masalah jantung atau paru-paru. Selain itu, tes fungsi paru-paru sering dilakukan sebelum tindakan bedah untuk memastikan kekuatan paru-paru mendukung prosedur tersebut.
Namun, ada kondisi tertentu yang mungkin membuat tes fungsi paru-paru ditunda, seperti
- serangan jantung baru-baru ini
- operasi jantung atau operasi lain di dada atau perut
- operasi mata
- emboli paru
- aneurisma aorta
- keadaan akut yang dapat memengaruhi pemeriksaan, seperti mual dan muntah terus-menerus
Sebelum menjalani tes fungsi paru-paru, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan Anda untuk:
- berhenti mengonsumsi obat pernapasan untuk sementara waktu
- mengenakan pakaian longgar dan nyaman serta tidak menekan dada
- menghindari olahraga berat
- tidak merokok
- menghindari konsumsi kafein
- tidak mengonsumsi makanan berat
Apa saja jenis tes fungsi paru-paru?
Tes fungsi paru-paru membantu mendiagnosis dan memantau gangguan pernapasan, terutama jika Anda memiliki gejala, seperti sesak napas atau sedang menunggu operasi. Berikut adalah jenis-jenis utama tes fungsi paru-paru:
1. Spirometri
Spirometri adalah tes yang paling banyak tersedia untuk menilai fungsi paru. Tes ini mengukur volume udara yang dapat diembuskan pada waktu tertentu yang diawali dengan menarik napas secara maksimal.
Anda akan menggunakan klip lembut di hidung untuk memastikan hanya bernapas melalui mulut.
Dengan bibir di sekitar corong yang terhubung dengan spirometer, Anda akan menarik napas dengan maksimal dan mengembuskannya sesuai instruksi. Tes berlangsung selama kurang lebih 10 menit yang melibatkan embusan napas kuat dan napas biasa.
2. Tes volume paru-paru
Tes ini disebut juga body plethysmography, digunakan untuk mengukur jumlah udara yang dapat ditampung paru-paru. Tes ini juga dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik paru-paru dapat mengembang dan mengosongkan udara.
Anda akan duduk di bilik transparan besar dengan klip di hidung. Lalu, petugas akan meminta Anda menempelkan bibir pada corong dan alat akan mendeteksi perubahan tekanan atau volume udara saat bernapas.
Tes ini membantu menentukan apakah terdapat penyumbatan yang menyebabkan udara tertahan di paru-paru.
3. Tes kapasitas difusi paru-paru
Tes ini mengukur kemampuan paru-paru dalam mentransfer oksigen dari udara yang dihirup ke aliran darah. Anda akan menghirup dan mengembuskan sedikit karbon monoksida yang aman melalui corong.
Saat Anda mengembuskan napas ke dalam mesin, alat ini mengukur berapa banyak karbon monoksida yang diserap darah berdasarkan berapa banyak yang tersisa dalam gas yang Anda hirup. Tes ini biasanya selesai dalam 10 menit.
4. Tes latihan cardiopulmonary
Tes ini mengevaluasi respons jantung, paru-paru, dan otot selama aktivitas fisik. Alat akan dipasang untuk memonitor detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen darah. Kemudian, Anda akan berjalan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis.
Tes ini memberikan informasi mengenai kapasitas paru-paru dan bagaimana tubuh merespons aktivitas fisik.
**
Pengujian fungsi paru aman dilakukan. Namun, terdapat beberapa efek sementara yang mungkin dirasakan, seperti pusing, pening, atau lelah karena bernapas terlalu dalam. Anda mungkin juga batuk karena meniup ke corong atau merasa lelah karena berolahraga. Gejala-gejala ini akan hilang segera setelah Anda menyelesaikan tes.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, pengujian fungsi paru dapat menyebabkan paru-paru kolaps (pneumotoraks).
Pengujian fungsi paru juga dapat meningkatkan detak jantung. Beri tahu petugas jika Anda baru saja mengalami serangan jantung atau kondisi jantung lainnya.
Jika Anda mengalami kondisi medis tertentu, beri tahu petugas media sebelum menjalani tes untuk memastikan keamanan prosedur. Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, tersedia layanan ini. Segera jadwalkan untuk janji temu.