Gagal Ginjal pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Gagal ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Seiring meningkatnya kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak, kesadaran akan pencegahan dan deteksi dini menjadi sangat penting.
Peningkatan kasus gagal ginjal pada anak

Hingga Februari 2023, WHO melaporkan adanya lebih dari 300 kasus gagal ginjal akut pada anak-anak. Bahkan lebih dari setengahnya, anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut ini meninggal dunia.
Hasil survei Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengungkapkan bahwa 1 dari 5 anak usia 12–18 tahun mengalami hematuria (darah dalam urine) atau proteinuria (protein dalam urine), yang merupakan gejala awal gangguan ginjal.
Adanya tren ini menunjukkan bahwa orang tua perlu lebih memperhatikan pola makan dan gaya hidup, serta melakukan deteksi dini penyakit ginjal dan diabetes pada anak.
Jenis gagal ginjal pada anak
1. Gagal ginjal akut (Acute Kidney Injury/AKI)
Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan efek jangka panjang bahkan berisiko mengancam jiwa.
2. Penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease/CKD)
Penyakit ginjal kronis berkembang perlahan dalam jangka waktu lama, sering kali berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Jika tidak ditangani, CKD dapat berkembang menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Kidney Disease/ESKD). Pada kondisi ini, pasien membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal agar dapat bertahan hidup.
Penyebab gagal ginjal pada anak
Gagal ginjal pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi bakteri.
- Kelahiran prematur, yang meningkatkan risiko masalah ginjal.
- Penyakit genetik, seperti sindrom nefrotik atau penyakit ginjal polikistik.
- Penggunaan obat tertentu tanpa pengawasan medis, yang dapat merusak ginjal.
- Dehidrasi berat, terutama pada bayi dan balita.
- Penyakit autoimun, di mana sistem imun menyerang sel-sel sehat ginjal.
- Pola makan tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi garam dan zat aditif berlebih.
Gejala gagal ginjal pada anak

Pada tahap awal, gejala gagal ginjal pada anak sering kali sulit dikenali. Namun, beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- nafsu makan menurun dan tubuh lemah;
- pembengkakan di wajah, perut, atau tungkai;
- buang air kecil tidak normal (terlalu sering atau jarang);
- dehidrasi;
- kulit terlihat pucat atau kering;
- mual atau muntah tanpa sebab yang jelas.
Cara mencegah gagal ginjal pada anak

Mencegah gagal ginjal sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan anak.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Cegah dehidrasi dengan memastikan anak cukup minum air putih setiap hari.
- Cegah infeksi dengan menjaga kebersihan area genital, menghindari menahan buang air kecil.
- Pantau pola buang air kecil dan segera konsultasikan ke dokter jika terjadi perubahan drastis.
- Perhatikan kesehatan ginjal sejak dini dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
- Hindari pemberian obat tanpa resep dokter, terutama obat pereda nyeri atau antibiotik yang dapat membebani kerja ginjal.
- Batasi konsumsi makanan tinggi garam dan zat aditif, seperti makanan instan dan minuman manis kemasan.
Solusi medis untuk gagal ginjal pada anak
Jika anak mengalami gagal ginjal, beberapa pilihan pengobatan dapat dilakukan. Secara umum, tatalaksana terdiri dari memperlambat perburukan fungsi ginjal, mencegah dan mengobati komplikasi, serta mengganti fungsi ginjal dengan cara antara lain:
1. Dialisis (cuci darah)
Prosedur ini membantu menyaring limbah dari darah saat ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.
2. Transplantasi ginjal
Jika ginjal tidak dapat lagi berfungsi, transplantasi ginjal bisa menjadi solusi terbaik agar anak dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat.
**
Gagal ginjal pada anak merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian lebih dari orang tua dan tenaga medis.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, melakukan deteksi dini, serta menghindari faktor risiko, kesehatan ginjal anak dapat terjaga dengan baik.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak menunjukkan gejala gangguan ginjal, karena semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang untuk mendapatkan penanganan yang efektif.
Kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk memastikan kondisi anak Anda.