Ayo Makan Ikan!

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Bandoro
Ayo Makan Ikan!
Ayo Makan Ikan!

Masih ingat lagu ini? “Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra ….” Lagu ini tercipta bukan tanpa alasan. Yup, lebih dari separuh atau sekitar 70% wilayah Indonesia adalah lautan. Luas daratannya hanya 30%.

Dianugerahi laut yang luas membuat Indonesia kaya hasil laut, terutama ikan. Bahkan karena melimpah, ikan menjadi salah satu komoditi ekspor yang sangat diandalkan untuk meningkatkan devisa negara.


Nilai ekspor perikanan pada Januari—November 2022 mencapai USD 5,71 miliar. Ekspor dilakukan ke beberapa negara: Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.


Ironisnya, angka konsumsi ikan penduduk di negara kaya ikan ini justru rendah. Menurut data Food and Agriculture Organization pada 2020, angka konsumsi ikan di Indonesia Indonesia menduduki peringkat ke-6 dari 8 negara ASEAN.


Pada 2021, konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 55,37 kg/kapita/ tahun. Sementara, Jepang telah mencapai 140 kg/kapita/tahun. Karena itu, pada 2022, pemerintah menargetkan kenaikan konsumsi ikan menjadi 58 kg/kapita/tahun.


Provinsi Maluku menduduki peringkat pertama konsumsi ikan sebesar 77,49 kg/kapita/tahun. Aceh dan Gorontalo memiliki peringkat terendah konsumsi ikan dibanding 10 provinsi lainnya. Masing-masing 66,21 kg/kapita/tahun dan 65,54 kg/kapita/tahun.


Data Kementrian Kelautan dan Perikanan pada 2021 ini menunjukkan ketidakmerataan konsumsi ikan di Indonesia.


Karena itu, Ditjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP) terus menggiatkan kampanye Gemarikan di 34 provinsi. Target sasaran adalah wilayah rawan gizi dan stunting.


Kurangnya pemahaman tentang gizi dan protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan serta terhambatnya suplai ikan ke daerah pedalaman diduga menyebabkan rendahnya konsumsi ikan di Indonesia.


Faktor lain adalah munculnya ketakutan bahwa ikan mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri, pestisida, dan bahan beracun lain. 



Mengapa perlu mengonsumsi ikan?





Ikan kaya asam lemak omega-3 dan protein. Karena itu, ikan termasuk dalam makanan sehat yang wajib dikonsumsi. Mengonsumsi ikan baik bagi lingkar pinggang Anda karena menjaga tubuh tetap ramping dan otot kuat. 


1. Tinggi nutrisi penting yang diperlukan tubuh

Ikan lebih sehat dibanding daging ayam dan sapi. Ikan mengandung asam lemak sehat seperti omega-3 dan omega-6, yodium, selenium, zat besi, magnesium, zinc, taurin, serta koenzim Q10.


Selain, itu kandungan protein, omega-3 dan omega-6 pada ikan lebih tinggi dibanding jenis daging lain.


2. Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke

The American Heart Association merekomendasikan makan ikan minimum dua kali seminggu.


Asam lemak omega-3 membantu menurunkan trigliserida darah, tekanan darah, mengurangi pembekuan darah, dan menurunkan risiko stroke.


Karena kandungan DHA-nya yang baik bagi kesehatan otak dan sistem saraf, mengonsumsi ikan, seperti salmon, mackerel, haring juga bermanfaat mencegah perkembangan penyakit Alzheimer dan demensia.


3. Mengandung nutrisi penting untuk perkembangan janin

Ikan rendah merkuri, seperti salmon, sarden, dan trout kaya omega-3. Kandungan Asam Docosahexaenoic (DHA) lemak omega-3 sangat penting bagi perkembangan otak dan mata.


Karena alasan ini, perempuan hamil dan menyusui disarankan mengonsumsi ikan rendah merkuri, seperti salmon, sarden, dan trout hingga 340 gram (12 ons) per minggu sesuai rekomendasi dari FDA dan EPA. Hindari mengonsumsi ikan mentah karena bisa membahayakan janin. 


4. Membantu mencegah dan mengatasi depresi

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang umum. Saat ini, depresi telah menjadi salah satu masalah kesehatan mental terbesar di dunia. 


Menurut sejumlah penelitian yang dilakukan National Center of Biotechnology Information, mengonsumsi ikan mampu mengurangi depresi. Asam lemak omega-3 dalam ikan membantu melawan depresi dan meningkatkan kinerja obat antidepresan.


5. Mengurangi risiko penyakit autoimun

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi jaringan tubuh yang sehat. Kandungan omega-3, vitamin D, dan minyak ikan mampu menurunkan risikonya.


6. Sumber kolagen yang sangat baik

Ikan mengandung asam amino yang baik. Kolagen dari ikan memberi banyak manfaat kesehatan dibanding hewan dari darat. Jika ingin mendapatkan kolagen dari ikan, konsumsi ikan bersama kulitnya. Kebanyakan kolagen ikan berasal dari kulit dan tulangnya.


7. Sumber nutrisi pembentuk tulang

Ikan memberikan nutrisi bagi pertumbuhan tulang karena kaya vitamin D dan kalsium. Ikan berminyak menjadi sumber terbaik. Ikan salmon dan sarden memiliki tulang kecil, tapi menyediakan kalsium tinggi.



Ikan yang baik dikonsumsi





Tidak semua ikan bermanfaat bagi manusia. Sebelum mengonsumsi ikan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, habitat ikan tidak tercemar logam berat.


Ikan juga dalam keadaan segar, seperti tidak berbau amis, dagingnya masih kenyal, ekornya tidak kering dan menghitam, serta matanya tidak merah.


Jika membeli ikan, hindari ikan yang ditumpuk bersama hewan laut lain, seperti kepiting dan kerang. Perlakuan ini menyebabkan kontaminasi silang.


Ikan juga mudah menyerap bahan kimia berbahaya dari air, seperti merkuri dan PCB (Polychlorinated biphenyls) serta makanan yang dimakan.


Ikan yang mengandung merkuri berbahaya bagi ibu hamil. Merkuri mengganggu perkembangan janin, serta pertumbuhan bayi dan anak-anak. Sementara, PCB memicu kanker dan berdampak buruk bagi kesehatan.


Kembali ke soal stunting. Ikan kaya dengan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Sebagai makanan sehat, ikan dapat menjadi salah satu solusi masalah kekurangan gizi atau stunting di Indonesia.


Mengonsumsi ikan memperkuat ketahanan tubuh dan ikut mendukung generasi emas pada 2045.


Jika mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi ikan, klik WhatsApp untuk mendapatkan layanan kami.


ReferensiDirektorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Diakses pada 2023. Ekspor Perikanan Tumbuh 10,22% di 2022. Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 2023. Ayo Makan Ikan. Kemendag RI. Diakses pada 2023. Ikan dan Produk Ikan.