Yuk, Ketahui Berbagai Gangguan Tiroid!

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Koh Hau-Tek & Puspa W. Cahyono
Yuk, Ketahui Berbagai Gangguan Tiroid!
Yuk, Ketahui Berbagai Gangguan Tiroid!

Penyakit tiroid terjadi karena adanya gangguan pada kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid adalah organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Di Indonesia, gangguan tiroid menempati urutan kedua penyakit metabolik terbanyak setelah diabetes mellitus.

Gangguan tiroid menyebabkan kelenjar memproduksi tiroid terlalu sedikit atau terlalu banyak. Setiap hari, kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon tersebut berfungsi mengendalikan metabolisme dalam tubuh, seperti detak jantung, siklus menstruasi, berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, dan kolesterol dalam darah.


Jika kelenjar tiroid mengalami gangguan, tubuh akan kesulitan mengatur berbagai aktivitas. Akibatnya, orang yang mengalami gangguan tersebut akan merasakan jantung berdetak tidak teratur, mudah lelah, perubahan berat badan yang signifikan, gangguan menstruasi, dan sebagainya.


Gangguan tiroid ada beragam. Yuk, simak satu per satu.


1. Penyakit graves



Penyakit ini muncul karena kelenjar tiroid terlalu banyak memproduksi hormon tiroid. Penyakit graves dapat menimbulkan gejala bervariasi, seperti jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur dan penurunan berat badan, rambut rontok, diare, insomnia, mudah lelah, tremor pada tangan atau jari tangan.


Penyakit graves paling sering dialami perempuan, dan orang-orang berusia kurang dari 40 tahun. Perempuan yang menderita penyakit ini biasanya akan mengalami perubahan siklus menstruasi, termasuk telat haid. Sementara, pada laki-laki, kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.


Pada beberapa penderita graves ditemukan mengalami gejala khas akibat peradangan atau gangguan sistem imun yang memengaruhi otot dan jaringan sekitar mata. Gejala-gejala tersebut, antara lain mata menonjol, mata kering dan memerah, sensitif terhadap cahaya, penglihatan ganda, hingga kebutaan.


Pada kasus yang jarang ditemukan, penderita graves juga mengalami masalah pada kulit di area tulang kering dan punggung kaki.  Kulit akan tampak merah dan menebal, seperti kulit jeruk. 


Penderita graves dapat diobati dengan berbagai cara. Salah satunya dengan terapi yodium radioaktif. Pil ini berfungsi menghancurkan sel tiroid yang terlalu aktif, dan mengecilkan kelenjar tiroid. Namun, terapi ini tidak direkomendasikan bagi penderita graves dengan gangguan otot dan jaringan sekitar mata. 


2. Penyakit hashimoto



Hashimoto adalah penyakit yang disebabkan peradangan pada kelenjar tiroid sehingga memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid. Peradangan ini mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar tiroid sehingga penderita kesulitan menelan dan merasa tenggorokan penuh.


Meskipun setiap orang bisa mengalami penyakit ini, perempuan berusia 30—50 tahun lebih berisiko. Adanya keluarga yang menderita penyakit ini, terlalu banyak mengonsumsi yodium, pernah terpapar radiasi turut meningkatkan risiko mengalami penyakit ini.  


Penderita hashimoto umumnya akan merasakan gejala, seperti kelelahan, sembelit, berat badan naik tiba-tiba, mengalami nyeri dan kaku sendi, lidah membesar, menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar lebih banyak. 


Penyakit ini dapat diobati dengan terapi hormon, yaitu pemberian hormon tiroid sintetis. Namun, diperlukan juga perubahan gaya hidup, termasuk pola makan. 


3. Gondok



Penyakit gondok terlihat dengan adanya pembengkakan di leher depan. Bisa kecil hingga sangat besar. Seorang yang memiliki penyakit gondok akan mengalami gejala, seperti kesulitan menelan atau bernapas, batuk, suara serak, atau merasakan pusing saat mengangkat tangan ke atas kepala.


Penyebab utama penyakit ini adalah kekurangan zat yodium. Yodium adalah zat penting yang membantu kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium menyebabkan kelenjar tiroid bekerja ekstra hingga menyebabkan kelenjar membesar.


Namun, berlebihan mengonsumsi makanan tertentu, seperti bayam, kacang kedelai, brokoli, kubis, sawi, serta kacang tanah juga memicu munculnya gondok.


4. Nodul tiroid



Kista padat atau berisi cairan mungkin muncul di tiroid dan menyebabkan pembengkakan. Nodul ini sering kali bersifat non-kanker. Anda bisa saja memiliki satu atau beberapa nodul bahkan tanpa menyadarinya. Kecuali, nodul berukuran besar hingga menekan tenggorokan. 


Nodul sering kali justru ditemukan selama prosedur pencitraan, seperti CT scan atau MRI scan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit lain. Hal ini terjadi karena nodul biasanya tidak memunculkan gejala.


5. Kanker tiroid



Kanker tiroid termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan. Kanker ini sering terjadi pada perempuan. Pada tahap awal, kanker tiroid tidak menimbulkan gejala hingga penderitanya mulai merasakan adanya benjolan di bagian depan leher dan kesulitan menelan. Benjolan tersebut terasa padat, tidak mudah digerakkan, tidak terasa sakit, dan cepat membesar.


Sejauh ini, penyebab kanker ini belum diketahui. Diduga akibat kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel di kelenjar tiroid yang tak terkendali.


Pada stadium lanjut, penderita kanker tiroid akan merasakan gejala-gejala, seperti batuk terus-menerus, nyeri leher, sakit tenggorokan, suara serak yang tidak segera membaik. 


Pengobatan dilakukan dengan operasi pengangkatan tiroid. Bisa melibatkan seluruh kelenjar tiroid atau hanya sebagian. Setelah operasi, penderita membutuhkan obat pengganti hormon tiroid untuk menggantikan produksi hormon tiroid dan menekan pertumbuhan kembali kanker.


Dampak gangguan tiroid


Pada wanita, gangguan tiroid baik itu hipertiroid maupun hipotiroid dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Hormon tiroid dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen yang mengatur ovulasi.


Gangguan tiroid juga bisa berdampak pada mood, seperti cemas atau depresi. Secara umum, semakin parah penyakit tiroidnya, semakin parah pula perubahan mood-nya.


Mengetahui adanya gangguan tiroid sejak dini bermanfaat bagi pengobatan. Karena itulah, sebaiknya kita peduli dengan apa yang terjadi pada tubuh kita.


Berikut hal yang bisa kita lakukan sendiri di rumah untuk mendeteksi adanya gangguan tiroid:


  1. Siapkan cermin dan segelas air minum. 
  2. Mendongaklah dan perhatikan bagian jakun.
  3. Lakukan gerakan menelan sambil melihat jakun. 
  4. Lakukan kembali gerakan menelan sambil meraba bagian bawah jakun
  5. Perhatikan apakah terasa ada benjolan.

Ulangi tes ini beberapa kali. Ingat ya … jangan mendiagnosisnya sendiri. Segera hubungi dokter untuk menentukan diagnosis yang tepat.

ReferensiAlodokter. Diakses pada 2024. Kanker Tiroid – Gejala, Penyebab dan Mengobati. Healthline. Diakses pada 2024. The 6 Common Thyroid Problems & Diseases. Verywell Health. Diakses pada 2024. Causes and Risk Factors of Thyroid Disease. WebMD. Diakses pada 2024. Thyroid Problems and Diseases.