Leukemia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan yang Perlu Diketahui

Dalam banyak kasus, penyebab leukemia tidak diketahui dengan jelas. Umumnya, leukemia atau lebih dikenal dengan kanker darah disebabkan oleh peningkatan sel darah putih dalam tubuh.
Leukemia dimulai ketika DNA satu sel di sumsum tulang berubah (bermutasi) dan tidak dapat berkembang dan berfungsi secara normal. Sel leukemia sering kali berperilaku seperti sel darah putih abnormal.
Perawatan leukemia bergantung pada jenis leukemia yang diderita, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Perawatan leukemia juga dipengaruhi apakah leukemia telah menyebar ke organ atau jaringan lain.
Berbeda dengan kanker lainnya, leukemia umumnya tidak membentuk massa (tumor) yang terlihat pada tes pencitraan, seperti sinar-X atau CT scan.
Menurut Global Cancer Statistics pada 2020, terdapat 474.519 kasus baru leukemia dan 311.594 kematian akibat leukemia di seluruh dunia. Kejadian paling banyak ditemukan di negara Asia.
Jenis leukemia yang paling sering terjadi adalah leukemia limfositik kronik. Biasanya menyerang orang dewasa berumur 55 tahun ke atas. Kasus pada anak-anak hampir tidak ditemukan.
Di Indonesia, leukemia merupakan kanker dengan kasus kematian tertinggi kelima setelah kanker paru-paru, payudara, serviks, dan hati. Lebih banyak menimpa laki-laki daripada wanita. Menurut data WHO pada 2019, di Indonesia terdapat 11.314 kematian akibat leukemia.
Gejala leukemia

Gejala leukemia dapat bervariasi tergantung jenisnya. Beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Mudah memar atau berdarah
Leukemia mempengaruhi trombosit dalam tubuh sehingga darah sulit membeku. Pada beberapa orang yang mengalami leukemia mungkin akan mengalami:
- memar tanpa sebab yang jelas;
- luka kecil yang sulit sembuh;
- mimisan atau pendarahan gusi;
- muncul bintik-bintik merah kecil pada kulit;
- terdapat purpura (area ungu pada kulit).
2. Sering mengalami infeksi
Sel darah putih sangat penting untuk melawan infeksi. Jika sel darah putih tidak bekerja dengan benar, seseorang mungkin sering mengalami infeksi. Sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel-sel tubuh sendiri.
3. Anemia
Saat sel darah merah yang efektif berkurang, anemia dapat terjadi. Hal ini terjadi karena hemoglobin dalam darah berkurang.
Gejala anemia meliputi sering merasa pusing dan pingsan, lesu, lelah, sesak napas, jantung berdetak cepat dan wajah terlihat pucat.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit (terutama di leher dan ketiak).
5. Pembesaran hati atau limpa.
6. Gejala lain
Misalnya, mual, demam atau menggigil, nyeri tulang, kelelahan yang tidak pulih dengan istirahat, berkurangnya berat badan, dan keringat berlebih pada malam hari.
Faktor risiko leukemia
Siapapun bisa terkena leukemia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko, termasuk:
1. Riwayat pengobatan kanker
Perawatan kanker pada masa lalu yang melibatkan radiasi atau kemoterapi dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan beberapa jenis leukemia.
2. Merokok
Jika Anda memiliki riwayat merokok atau terpapar asap rokok, Anda berisiko lebih tinggi terkena leukemia myelogenous akut (LMA).
3. Paparan bahan kimia industri
Benzena dan formaldehida diketahui merupakan bahan kimia penyebab kanker yang ditemukan pada bahan bangunan dan bahan kimia rumah tangga.
Benzena digunakan untuk membuat plastik, karet, pewarna, pestisida, obat-obatan dan deterjen. Formaldehida terdapat dalam jumlah sangat sedikit pada bahan bangunan dan produk rumah tangga, seperti sabun, sampo, dan produk pembersih.
3. Kelainan genetik
Kelainan genetik, seperti neurofibromatosis, sindrom Klinefelter, sindrom Shwachman-Diamond, dan sindrom Down, dapat meningkatkan risiko.
4. Riwayat keluarga
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis leukemia mungkin diturunkan dalam keluarga. Namun dalam kebanyakan kasus, memiliki kerabat yang mengidap leukemia tidak berarti Anda atau anggota keluarga lainnya juga akan mengidap leukemia.
5. Infeksi virus
Infeksi virus Epstein-Barr, virus limfotropik sel T Manusia dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.
Jenis-jenis leukemia

Secara umum leukemia terbagi menjadi dua, leukemia akut dan leukemia kronis. Leukemia akut terjadi begitu cepat dan menjadi parah dalam waktu singkat, sedangkan leukemia kronis berkembang lambat dan perlahan.
Ada empat jenis leukemia yang paling umum. Jenis kanker tersebut ditentukan berdasarkan seberapa cepat penyakit berkembang dan sel darah putih mana yang terpengaruh.
1. LMA
Leukemia myeloid akut (LMA) adalah bentuk leukemia yang paling umum menimpa orang dewasa dan merupakan tipe leukemia yang paling agresif.
Pertumbuhannya cepat dan berdampak pada darah dan sumsum tulang. Pilihan pengobatan termasuk kemoterapi, terapi radiasi, terapi tertarget, atau transplantasi sel punca.
2. LLA
Leukemia limfositik (limfoblastik) akut (LLA) berkembang pesat dan dapat memengaruhi sumsum darah di seluruh tubuh.
LLA dapat menyebar ke hati, limpa, atau kelenjar getah bening. Paling sering terjadi pada anak di bawah 15 tahun atau orang dewasa di atas 45 tahun. LLA menyumbang diagnosis leukemia terbesar pada anak di bawah 15 tahun, tetapi jarang pada orang dewasa.
3. LLK
Leukemia limfositik kronis (LLK) biasanya lebih banyak menyerang orang berusia 60-70 tahun dan merupakan sepertiga dari semua diagnosis leukemia.
Kejadiannya sangat dekat dengan LMA. Beberapa bentuk LLK dimulai dengan lambat dan gejalanya mungkin tidak terlihat selama bertahun-tahun, sedangkan bentuk LLK lainnya tumbuh dengan cepat.
4. LMK
Hanya 10% dari leukemia adalah leukemia myeloid kronis (LMK). Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak dan dapat berubah dari perkembangan yang lambat menjadi pertumbuhan yang cepat.
Tidak seperti jenis leukemia lainnya, LMK dikaitkan dengan kromosom abnormal yang dikenal sebagai kromosom Philadelphia (kromosom Ph).
5. HCL
Leukemia sel berambut (HCL) adalah bentuk LLK yang langka. Ini berkembang perlahan dan paling sering terjadi pada orang paruh baya atau orang tua. HCL adalah penyakit kronis.
Pengobatan leukemia
Perawatan leukemia tergantung pada banyak faktor. Dokter akan menentukan pilihan pengobatan leukemia berdasarkan usia dan kesehatan, jenis leukemia, dan persebarannya di tubuh Anda, termasuk sistem saraf pusat.
Dokter akan memberikan perawatan leukemia, seperti kemoterapi, terapi tertarget, terapi radiasi, transplantasi tulang belakang, dan imunoterapi.
**
Leukemia adalah kanker darah yang dapat berkembang cepat atau lambat tergantung jenisnya. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui secara jelas, beberapa faktor risiko seperti paparan bahan kimia, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan memperpanjang harapan hidup penderita leukemia.
Tetap waspada dan jaga kesehatan Anda!