Akreditasi PARIPURNA untuk Klinik GWS Medika Green Pramuka: Wujud Komitmen Layanan Terbaik

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh Tika Astari
Akreditasi PARIPURNA untuk Klinik GWS Medika Green Pramuka: Wujud Komitmen Layanan Terbaik
Akreditasi PARIPURNA untuk Klinik GWS Medika Green Pramuka: Wujud Komitmen Layanan Terbaik

GWS Medika kembali meraih akreditasi tingkat PARIPURNA untuk Klinik GWS Medika Green Pramuka yang berlokasi di kawasan Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat. Klinik kesehatan di Jakarta ini merupakan klinik ketiga yang dimiliki oleh GWS Medika. Prestasi ini mencerminkan komitmen GWS Medika dalam memberikan layanan kesehatan terbaik di semua kliniknya.

Pada 24 dan 26 Juni 2024, Klinik GWS Medika Green Pramuka mengikuti akreditasi yang diselenggarakan oleh tim surveyor dari Lembaga Akreditasi Puskesmas, Klinik dan Laboratorium Indonesia (LAPKLIN), yaitu dr. Fazilet Soeprapto, M.P.H. dan Bd. Udur Diana Tumanggor, S.ST., M.Keb. Seperti biasanya, akreditasi dilakukan dua hari, secara daring dan luring.


Akreditasi pertama yang dilakukan secara daring berfokus pada kelengkapan dokumen dan pemahaman terhadap Elemen Penilaian (EP) serta regulasi yang terdiri dari Kebijakan, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) tim klinik.


Selanjutnya, pada 26 Juni 2024, tim surveyor melakukan akreditasi secara luring. Pagi itu, tepat pukul 08.00, tim surveyor meninjau langsung Klinik GWS Green Pramuka, klinik kesehatan di Jakarta, yang disambut antusias oleh tim medis GWS Medika.


Dalam kunjungan tersebut, dr. Fazilet Soeprapto mengajukan beberapa pertanyaan kepada tim medis Klinik GWS Medika Green Pramuka terkait Penyelenggaraan Kesehatan Perorangan (PKP) yang meliputi aspek klinis pelayanan kepada pasien.



Tim Klinik GWS Medika Green Pramuka bersama dr. Fazilet Soeprapto, M.P.H.
Tim Klinik GWS Medika Green Pramuka bersama dr. Fazilet Soeprapto, M.P.H.

dr. Debora Asdha Kaban, dokter umum Klinik GWS Medika Green Pramuka, didampingi dr. Agnes Susanto, Head, Clinical Operations and Training dan dr. Farah Ardinda, Clinic Manager and Lead General Practitioner Klinik GWS Medika Green Pramuka menjelaskan dengan detail setiap pertanyaan yang diajukan tim surveyor.


Di ruang terpisah, Bd. Udur meminta tim klinik untuk melakukan prosedur cuci tangan, penanganan tumpahan bahan berbahaya, serta penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR) semprot.



Peragaan penanganan tumpahan bahan berbahaya.
Peragaan penanganan tumpahan bahan berbahaya.

Setelah peninjauan, tim surveyor dan tim GWS Medika berdiskusi dan klarifikasi. Pada kesempatan ini, tim surveyor memberi beberapa masukan berharga kepada tim GWS Medika.



Komitmen memberikan layanan kesehatan terbaik



Tim klinik berdiskusi dengan tim surveyor.
Tim klinik berdiskusi dengan tim surveyor.

Gelar akreditasi tingkat PARIPURNA merupakan pengakuan tertinggi sebagai fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi tim GWS Medika dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.



Klinik GWS Medika Green Pramuka, klinik kesehatan di Jakarta, raih akreditasi tingkat PARIPURNA.
Klinik GWS Medika Green Pramuka, klinik kesehatan di Jakarta, raih akreditasi tingkat PARIPURNA.

Akreditasi tingkat PARIPURNA merupakan wujud dari komitmen Klinik GWS Medika Green Pramuka untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan pasien, seperti melengkapi sarana dan prasarana, menyusun regulasi, dan memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan. Proses ini diharapkan dapat membantu klinik meningkatkan keselamatan dan kualitas mutu pelayanan kepada pasien.


GWS Medika memperlengkapi tim klinik dengan pelatihan mutu, sasaran keselamatan pasien (International Patient Safety Goals) serta pelatihan untuk meningkatkan kompetensi klinis tenaga kesehatan.


Bagi GWS Medika, mengikuti proses akreditasi merupakan bagian dari komitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien. Selangkah lebih maju mencapai standar kualitas pelayanan global.


“Hal-hal yang disajikan kepada tim surveyor hendaknya dijalankan dengan baik. Bersih. Rapi. Sesuai SOP. Jangan hanya untuk proses akreditasi, tapi harus menjadi budaya,” pesan dr. Fazilet mengakhiri proses akreditasi.