Kaki Bengkak: Jangan Dianggap Sepele

Siapa pun bisa mengalami kaki bengkak sesekali. Misalnya, setelah berjalan atau berdiri terlalu lama. Hal ini tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, pembengkakan kaki bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Apa penyebab kaki bengkak?

Kaki bengkak (edema perifer) terjadi ketika cairan menumpuk di jaringan kaki dan pergelangan kaki. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Aktivitas fisik: berdiri atau berjalan dalam waktu lama.
- Makanan tinggi garam: memicu retensi cairan dalam tubuh.
- Obesitas: meningkatkan tekanan pada pembuluh darah kaki.
- Kehamilan: perubahan hormonal dan tekanan rahim pada pembuluh darah.
- Obat-obatan tertentu: termasuk obat tekanan darah, pil kontrasepsi, terapi hormon, steroid, dan antidepresan.
- Perjalanan panjang: duduk dalam posisi diam terlalu lama, misalnya saat penerbangan atau di mobil.
Pada perempuan, pembengkakan juga bisa terjadi selama siklus menstruasi atau penggunaan hormon estrogen.
Sementara itu, pembengkakan parah selama kehamilan bisa menjadi tanda preeklamsia, kondisi serius yang melibatkan tekanan darah tinggi dan harus segera ditangani.
Gejala kaki bengkak

- Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tungkai.
- Kulit terasa kencang, mengkilap, atau tampak meregang.
- Rasa berat atau kaku.
- Perubahan warna kulit.
- Penyok ketika kulit ditekan (pitting edema).
- Rasa nyeri pada beberapa kasus.
Cara atasi kaki bengkak

Kaki bengkak yang normal bisa menghilang dengan sendirinya. Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasinya sendiri:
- Angkat kaki saat duduk atau berbaring, gunakan bantal sebagai penyangga.
- Lakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak sempit.
- Jaga kebersihan kaki dan kelembapan kulit untuk mencegah infeksi.
- Hindari duduk terlalu lama saat bepergian. Usahakan berdiri dan bergerak secara berkala.
- Jaga berat badan ideal.
Namun, jika pembengkakan tidak kunjung reda, muncul tiba-tiba, atau hanya terjadi di satu kaki, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Tanda bahaya di balik kaki bengkak
Berikut beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kaki bengkak:
1. Insufisiensi vena
Katup pada vena kaki kita mencegah darah ditarik ke bawah oleh gravitasi dan terkumpul di vena kaki. Seiring bertambahnya usia, katup tersebut bisa melemah. Akibatnya, darah menumpuk di kaki, menyebabkan pembengkakan kronis.
2. Flebitis
Vena superfisial yang meradang di kaki atau telapak kaki dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
3. Trombosis Vena Dalam (DVT)
Duduk terlalu lama tanpa bergerak—seperti saat perjalanan jauh atau bekerja di depan komputer—dapat menyebabkan aliran darah melambat dan menumpuk di kaki.
Kondisi ini dapat memicu terbentuknya bekuan darah di dalam vena dalam kaki, yang dikenal sebagai trombosis vena dalam (DVT). DVT juga dapat terjadi pada pasien tirah baring jangka panjang.
DVT adalah kondisi serius karena bekuan darah yang terbentuk bisa menghambat aliran darah dari kaki menuju jantung.
Lebih berbahaya lagi, bekuan ini bisa terlepas dan terbawa aliran darah ke paru-paru, menyebabkan emboli paru, yang dapat menimbulkan gejala, seperti sesak napas, nyeri dada saat bernapas, bahkan bisa berujung pada kematian.
Gejala DVT yang paling umum adalah pembengkakan di satu kaki—biasanya hanya terjadi pada kaki yang terdampak.
Pembengkakan ini dapat disertai nyeri, rasa hangat, dan perubahan warna kulit pada area yang terkena.
4. Gagal jantung
Gagal jantung terjadi ketika ventrikel (ruang jantung bagian bawah) menjadi lemah atau kaku sehingga tidak dapat memompa darah dengan efektif.
Akibatnya, darah yang seharusnya mengalir kembali ke jantung menumpuk di pembuluh darah kaki. Penumpukan ini menyebabkan cairan merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan, yang mengakibatkan pembengkakan pada kaki dan tungkai bawah.
5. Penyakit hati
Beberapa penyakit hati, seperti sirosis, dapat menurunkan produksi albumin, yaitu protein yang dibuat oleh hati dan berperan menjaga tekanan osmotik dalam darah.
Ketika kadar albumin dalam darah rendah, cairan dari pembuluh darah lebih mudah meresap ke jaringan tubuh. Ini menyebabkan pembengkakan, tidak hanya di kaki dan telapak kaki, tetapi juga pada bagian tubuh lain, seperti tangan, wajah, atau perut (asites).
6. Penyakit ginjal
Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dengan menyaring darah dan membuang kelebihan cairan melalui urine.
Jika fungsi ginjal menurun, tubuh kesulitan membuang kelebihan garam dan air, yang kemudian menumpuk di jaringan dan menyebabkan pembengkakan—terutama pada kaki dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akibat gagal ginjal biasanya cukup parah dan disertai gejala lain, seperti kelelahan, penurunan frekuensi buang air kecil, atau peningkatan tekanan darah.
7. Infeksi
Selulitis adalah infeksi bakteri umum pada kulit yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri pada area kulit yang terinfeksi.
Selulitis dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi pada kaki dan tungkai. Jika tidak diobati, selulitis dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kapan harus ke dokter?
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
- pembengkakan mendadak hanya di satu kaki;
- disertai nyeri, kemerahan, atau hangat saat disentuh;
- sesak napas, nyeri dada, atau detak jantung tidak teratur;
- pembengkakan tidak kunjung reda meski sudah diangkat atau istirahat.
Kaki bengkak bisa menjadi sinyal dari berbagai kondisi—mulai dari yang ringan hingga serius. Dengan memperhatikan gejalanya lebih awal, Anda bisa mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter di Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, jika ada tanda-tanda mencurigakan.
Tentang GWS Medika
GWS Medika kini hadir dengan 7 klinik yang tersebar strategis di wilayah Jakarta, terdiri dari 5 klinik pratama dan 2 klinik utama yang berlokasi di Blok M dan Permata Hijau.
Kedua klinik utama ini menawarkan layanan kesehatan lengkap, dari konsultasi dokter umum hingga spesialis, termasuk kardiologi, radiologi, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
Didukung dengan fasilitas modern, GWS Medika menyediakan berbagai layanan diagnostik, seperti pemeriksaan kesehatan jantung dengan treadmill, USG, X-Ray, hingga Panoramic X-Ray untuk gigi.
GWS Medika juga melayani vaksinasi, medical check up (MCU) untuk individu maupun perusahaan, IV treatment, serta layanan home service dan office visit yang tersedia di seluruh jaringan klinik kami.
Khusus di Klinik Utama GWS Medika Blok M, Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan kulit dan estetika.
GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang nyaman, terpercaya, dan mudah diakses, baik di klinik maupun langsung ke lokasi Anda.