Lakukan Tes Ini untuk Ketahui Kesehatan Jantung Anda

Jantung yang sehat dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan ritme teratur tanpa harus bekerja keras saat melewati pembuluh darah yang tersumbat. Sementara, penyakit jantung adalah suatu kondisi saat jantung Anda tidak sehat.

Beberapa penyakit jantung, antara lain

• Penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah akibat adanya plak (aterosklerosis). Ini merupakan penyakit jantung paling umum dan menyebabkan sebagian besar terjadinya serangan jantung dan nyeri dada.
• Detak jantung tidak teratur (aritmia).
• Masalah dengan struktur jantung, seperti katup, bilik, dinding, dan otot.
• Gagal jantung (terjadi saat jantung tidak mampu untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara optimal. Biasanya dapat disebabkan oleh serangan jantung atau tekanan darah tinggi kronis).

Apakah jantung saya sehat?

Apabila ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung, memiliki faktor risiko, dan ingin tahu risiko penyakit jantung, sebaiknya kunjungi dokter. 

Dokter akan melakukan dua pemeriksaan untuk mengetahui seberapa sehat jantung Anda, yaitu tes skrining untuk orang tanpa riwayat penyakit jantung dan tes diagnostik untuk orang yang dicurigai menderita penyakit jantung. Misalnya, pernah mengalami serangan jantung. Hal ini untuk memantau pengobatan dan mengurangi gejala.

Dua dari tes skrining paling dasar dan paling penting yang harus dilakukan minimum setahun sekali adalah skrining tekanan darah dan pemeriksaan berat badan.

Pemeriksaan tekanan darah penting dilakukan karena tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki gejala. Tekanan darah tinggi kronis yang tidak diobati menjadi faktor risiko paling berpengaruh pada penyakit jantung.

Kelebihan berat badan dan ukuran pinggang ekstra besar juga merupakan faktor risiko yang signifikan. Penyedia layanan kesehatan dapat mengukur lingkar pinggang dan tinggi badan untuk menghitung indeks massa tubuh (BMI). Kemudian, mereka menggunakan BMI sebagai indikator kelebihan berat badan atau obesitas.

Selain itu, mungkin juga dilakukan beberapa tes laboratorium untuk mendapatkan gambaran penyakit jantung yang lebih akurat. Misalnya, tes profil lipoprotein puasa (kolesterol) dan gula darah.

Tes kolesterol digunakan untuk memeriksa kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. Kadar kolesterol dapat memprediksi risiko penyakit jantung dengan lebih akurat dan memutuskan apakah Anda perlu mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol.

Tes berikutnya adalah tes untuk melihat gula darah yang disebut hemoglobin A1C (HbAIC). Tes ini menunjukkan kadar gula darah (glukosa) rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir.

Orang dengan kadar HbA1C tinggi berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, terlepas dari apakah mereka menderita diabetes atau tidak.

Skrining untuk penyakit jantung

Setelah melakukan pemeriksaan dasar, dokter akan melakukan beberapa tes berikut:

1. Elektrokardiografi (EKG)

EKG membaca aktivitas listrik jantung. Tes ini memantau seberapa baik jantung Anda berdetak. Titik-titik kecil berkabel diletakkan di dada, lengan, dan kaki. 

Dokter menggunakan EKG untuk mendiagnosis irama jantung yang tidak normal (aritmia), penebalan otot jantung, penyempitan pembuluh darah hingga serangan jantung.

2. Tes treadmill

Tes treadmill atau disebut tes olahraga adalah jenis EKG yang dilakukan saat Anda berolahraga. Melalui tes ini, dokter mengetahui seberapa baik jantung Anda bekerja saat beraktivitas.

Tes ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner atau menentukan olahraga yang tepat bagi Anda.

3. Ekokardiografi (USG jantung)

Ekokardiografi memberikan gambaran jantung Anda menggunakan gelombang suara. Dokter menggunakan alat ini untuk memeriksa apakah ada masalah dengan katup dan bilik jantung, serta melihat seberapa kuat jantung memompa darah.

4. Angiografi

Angiografi terkadang disebut kateterisasi jantung. Tindakan ini dilakukan setelah serangan jantung atau angina. Dokter akan memasukkan kateter ke dalam arteri di selangkangan, lengan, atau pergelangan tangan yang mengarah ke arteri koroner yang terletak di dekat jantung.

Kateter diberi pewarna khusus sehingga mempermudah sinar-X ray mengambil gambar dari jantung dan arteri koroner. Tujuannya adalah melihat seberapa banyak arteri koroner tersumbat dan seberapa baik jantung memompa.

5. MRI (magnetic resonance imaging)

MRI menggunakan magnet dan gelombang radio yang sangat kuat untuk membuat gambar detail jantung di komputer. Pada tes ini, pewarna khusus kadang digunakan agar bagian jantung dan arteri koroner lebih mudah dilihat.

Tes MRI menunjukkan struktur jantung dan seberapa baik kerjanya sehingga dokter dapat memutuskan perawatan terbaik.

6. CT-scan

Ini adalah jenis pemindaian tomografi terkomputasi (CT) khusus untuk mendiagnosis penyakit arteri koroner. Tes ini memastikan jumlah kalsium pada arteri jantung. Kalsium pada arteri menandakan adanya penyakit jantung koroner.

Bagaimana menjaga kesehatan jantung?

Setelah melalui berbagai skrining, mungkin jantung Anda sehat. Meskipun demikian, mungkin saja Anda masih memiliki beberapa faktor risiko. Sebaliknya, meski hasil tes kurang ideal, bukan jaminan juga Anda terkena penyakit kardiovaskular serius.

Jadi, jika ingin jantung Anda sehat, lakukan olahraga, konsumsi makanan bernutrisi, tidak merokok, dan kelola stres dengan baik.

Selain itu, rutin lakukan cek tekanan darah, kolesterol, dan glukosa darah.

Jangan abaikan kesehatan jantung Anda!

Dengan fasilitas EKG dan treadmill terbaru, Klinik Utama GWS Medika Permata Hijau, klinik kesehatan di Jakarta, membantu Anda mendeteksi sejak dini masalah jantung. Dapatkan pemeriksaan lengkap di sini, klinik kesehatan di Jakarta.

Sehatkan jantung, bahagia seumur hidup!