Eksfoliasi Kulit yang Aman dan Benar

Eksfoliasi atau Pengelupasan

Anda mungkin sering dengar kata “eksfoliasi”. Atau bekennya, “exfol”. Ini adalah perawatan kulit berupa pelepasan atau pengelupasan sel-sel mati di lapisan luar kulit. Tujuannya, agar sel kulit baru terbentuk, muncul ke permukaan, dan membuat kulit tampak berseri.

“Eksfoliasi penting dalam rutinitas skincare untuk menjaga kesehatan kulit. Sel kulit baru jadi muncul ke permukaan karena yang mati telah dihilangkan,” tutur dr. Michelle Henry, seorang dermatolog. Lebih jauh, dr. Henry juga mengatakan eksfoliasi secara rutin dapat mengecilkan pori-pori dan membuat kulit tak mudah berjerawat.

Eksfoliasi bermanfaat menghilangkan kulit kering dan kusam, meningkatkan sirkulasi darah, hingga mencerahkan, serta memperbaiki tampilan kulit. Semua manfaat ini akan Anda peroleh asal Anda melakukannya dengan benar.

Eksfoliasi tidak dianjurkan bagi pemilik kondisi kulit tertentu. Misalnya, rosasea—peradangan kronis di area pipi, dahi, hidung, dan dagu karena pembesaran pembuluh darah di bawah kulit.

Tidak pernah melakukan eksfoliasi membuat pori-pori kulit Anda tersumbat sehingga tampak kusam. Di sisi lain, terlalu sering melakukannya dapat memicu iritasi. Lalu, harus sesering apa eksfoliasi dilakukan? Jawabannya—tergantung tipe kulit Anda.

Berikut panduan untuk 3 tipe kulit yang umum:

Kulit normal

Dua hingga tiga kali seminggu aman sebagai titik awal. Jika kulit Anda dapat menoleransi pengelupasan dengan baik, Anda dapat meningkatkan frekuensinya.

Kulit berminyak

Anda dapat melakukan eksfoliasi 2–3 kali dalam seminggu. Namun, kondisi kulit setiap orang berbeda, ya. Jadi, tidak menutup kemungkinan, bila tidak bermasalah, Anda dapat melakukan eksfoliasi lebih dari 3 kali seminggu. Anda hanya perlu memilih bahan dan cara yang tepat untuk melakukannya.

Kulit sensitif

Anda dapat melakukan eksfoliasi seminggu sekali. Jika kulit Anda sangat sensitif, sebaiknya skip eksfoliasi agar tidak memperparah kondisinya.

Metode dan alat untuk eksfoliasi kulit

Jika Anda seorang beauty-enthusiast atau sekadar penikmat skincare reviews, Anda mungkin tahu berbagai metode dan alat untuk eksfoliasi kulit. Secara umum, eksfoliasi dapat dilakukan dengan 2 cara berikut.

Mekanis atau Manual

1. Sikat eksfoliasi

Berupa sikat bulu untuk membersihkan wajah bersama sabun atau cairan pembersih wajah. Ada juga sikat yang dirancang untuk kondisi kering (tanpa air dan sabun). 

Gunakan sikat dengan membuat sapuan pendek dan ringan. Eksfoliasi selama sekitar 30 detik, lalu bilas dengan air hangat. Jangan lakukan eksfoliasi jika kulit sedang terluka atau terbakar sinar matahari. Selalu gunakan pelembap ber-SPF setelah eksfoliasi.

2. Spons eksfoliasi

Material spons dapat membersihkan wajah secara lebih lembut. Siapkan spons pembersih wajah dengan air hangat dan sabun wajah.

3. Sarung tangan eksfoliasi

Jika kesulitan menggunakan sikat atau spons, gunakan sarung tangan eksfoliasi. Sarung tangan ini berbahan kain sehingga bisa Anda busakan dengan air dan sabun wajah.

4. Skrub eksfoliasi

Skrub adalah zat yang terbuat dari campuran berbagai bahan, termasuk sabun dan butiran kecil untuk mengangkat sel kulit mati. Lakukan gerakan melingkar pada kulit sambil sedikit saja menekannya. Jangan lupa bilas dengan air hangat setelah selesai.

Bahan kimia

1. Alpha-hydroxy acids (AHA)

Asam glikolat, laktat, tartarat, dan sitrat masuk dalam komponen AHA. Bahan-bahan ini mampu memecah ikatan yang menahan sel kulit mati pada permukaan kulit.

Menggunakannya dengan benar dapat melepaskan sel kulit mati secara alami. Selain itu AHA juga berfungsi untuk merangsang produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit.

2. Beta-hydroxy acids (BHA)

Ini adalah asam yang mengandung beta hidroksi dan asam salisilat. Selain memiliki sifat pengelupasan yang serupa dengan AHA, komponen-komponen BHA sangat efektif dalam merawat kulit yang rentan berjerawat karena dapat menembus jauh ke dalam pori-pori.

Eksfoliasi aman sesuai tipe kulit

Alih-alih membuat glowing, eksfoliasi yang keliru dapat memperburuk kondisi kulit. Karena itu, penting untuk mengenal kondisi kulit sebelum menentukan metode dan melakukan eksfoliasi.

Kering

Eksfoliasi penting untuk kulit kering atau bersisik. Namun, hindari eksfoliasi manual. Sebab, proses eksfoliasi memberi efek mengeringkan hingga menyebabkan microtears (robekan kecil).

Gunakan bahan kimia AHA. Asam glikolat akan membantu melepaskan sel-sel kulit mati dan mendorong pergantian kulit sehingga zat pelembab dapat lebih mudah masuk ke dalam kulit. Jangan lupa gunakan pelembap ber-SPF atau tabir surya setelahnya. Ini akan melindungi kulit Anda dari sengatan sinar matahari.

Sensitif

Sama seperti tipe kulit kering, kulit sensitif sebaiknya tidak diperlakukan dengan cara manual. Sebab, menggosok kulit dengan alat berpermukaan kasar hanya akan mengiritasi dan menyebabkan kemerahan. 

Eksfoliator kimia yang ringan, seperti AHA, aman untuk tipe kulit ini. Anda juga bisa menggunakan waslap lembut. Eksfoliasi untuk kulit sensitif yang berjerawat dapat menggunakan asam salisilat.

Berminyak

Kulit berminyak mungkin lebih tebal karena penumpukan ekstra di permukaannya. Kulit berminyak memiliki kulit mati lima kali lebih banyak dari jenis kulit lainnya. Inilah mengapa eksfoliasi manual bisa dilakukan. 

Gunakan eksfoliator atau skrub lembut dengan gerakan melingkar untuk memberikan hasil terbaik. Eksfoliator kimia AHA dan BHA juga bagus untuk kulit berminyak. Melakukan eksfoliasi secara rutin dapat membersihkan sumbatan pada pori-pori dan mengangkat kulit mati yang menumpuk.

Normal

Jika tipe kulit Anda normal atau bebas komplikasi, silakan pilih metode eksfoliasi yang Anda suka. Baik eksfoliasi manual maupun kimia sama-sama aman untuk tipe ini. Anda juga bisa bereksperimen untuk menentukan metode eksfoliasi yang paling cocok.

Kombinasi

Anda perlu lebih cermat jika memiliki tipe kulit ini—atau menyediakan budget ekstra. Sebab, Anda pun perlu mengombinasikan metode eksfoliasi.

Misalnya, Anda memerlukan kedua metode eksfoliasi, mekanis dan kimiawi, tapi sebaiknya tidak melakukan keduanya di hari yang sama. Salah-salah, kulit Anda justru teriritasi. Jangan lupa gunakan pelembap ber-SPF atau tabir surya setelah eksfoliasi.

Untuk Anda yang belum pernah melakukan eksfoliasi dan takut mencoba bahan kimia pada produk skincare rekomendasi beauty influencer favorit, tenang …. Anda bisa menggunakan bahan alami yang terjangkau, yaitu gula. Iya … gula pasir yang ada di dapur.

Gula dapat dibuat skrub. Memadukan gula pasir dengan butiran halus dengan humektan dan minyak nabati atau minyak esensial sebagai wewangian menjadi eksfoliator yang cukup menyenangkan!

Butiran gula yang digosokkan dengan lembut membantu mengelupas kulit kering hingga mengatasi jerawat membandel. Sementara itu, minyak nabati/esensial berfungsi melembapkannya.

Perhatikan takaran minyak bagi Anda yang memiliki tipe kulit berminyak. Jangan sampai kulit jadi makin berminyak hingga mengganggu penampilan, ya.

**

Temukan tipe kulit Anda dan eksfoliasi yang tepat!

Penasaran dengan jenis kulit Anda dan metode eksfoliasi yang sesuai? Jangan khawatir! Dapatkan jawaban serta perawatan kulit terbaik di Klinik GWS Medika Springhill, klinik facial di Jakarta Utara.

Kunjungi Klinik GWS Medika, klinik facial di Springhill, sekarang dan rasakan manfaat perawatan kulit yang dirancang khusus untuk kebutuhan Anda!