Simulasi Basic Life Support untuk Tingkatkan Kesiapan Tim Medis

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Anindita Prasidha Parameswari
Simulasi Basic Life Support untuk Tingkatkan Kesiapan Tim Medis
Simulasi Basic Life Support untuk Tingkatkan Kesiapan Tim Medis

“Rian (41) tiba-tiba mengeluhkan sesak napas, nyeri dada kiri, dan lemas saat memimpin rapat. Temannya segera meminta bantuan tim medis.”

Skenario ini adalah bagian dari simulasi Basic Life Support (BLS) untuk menyegarkan kembali pengetahuan tim medis GWS Medika, yang terdiri dari dokter dan perawat. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan mereka dalam menangani situasi darurat.


Pada sesi ini, tim medis mengulang langkah-langkah tindakan resusitasi kepada pasien henti jantung atau kesulitan napas, serta memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan.


Simulasi meliputi teknik-teknik medis, seperti penilaian awal kondisi pasien, Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), penggunaan Automated External Defibrillator (AED), hingga proses evakuasi dan perujukan ke fasilitasi kesehatan yang lebih tinggi.


Dengan cekatan, tim medis menggali riwayat penyakit pasien dan memeriksa tanda-tanda vital, seperti detak jantung, tekanan darah, suhu, dan pernapasan, serta saturasi oksigen.



Simulasi BLS mendorong tim medis untuk menghadapi situasi kegawatdaruratan dengan sigap dan cepat.
Simulasi BLS mendorong tim medis untuk menghadapi situasi kegawatdaruratan dengan sigap dan cepat.

Langkah-langkah penyelamatan meliputi bantuan pernapasan dan kompresi dada yang benar sesuai pedoman terbaru, serta berkoordinasi dengan rumah sakit untuk merujuk pasien.


Simulasi ini melatih para peserta bekerja sama sebagai tim yang terkoordinasi dan responsif dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat.


dr. Anindita Prasidha Parameswari, instruktur BLS bersertifikasi internasional, mengatakan, “Kasus henti jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Simulasi ini bertujuan agar tim medis selalu siap dalam situasi darurat.”


Simulasi BLS yang diadakan di kantor pusat GWS Medika ini (8/1) diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan tim medis dalam menghadapi situasi darurat di tempat kerja. Penyegaran rutin akan menjaga kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.


Irene Hasugian, perawat dan instruktur BLS bersertifikasi internasional menambahkan, “Pertolongan pertama yang tepat waktu dan cepat dapat menyelamatkan nyawa.”


**


Simulasi ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan kompetensi dalam pelayanan kesehatan. Kesiapan tim medis tidak hanya meningkatkan keselamatan pasien, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional.